TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Daya Tarik Cowok yang Hobi Belanja di Pasar, Cocok Jadi Suami Idaman

Sifat tersembunyinya bisa terlihat dari sini

ilustrasi berbelanja di pasar (pexels.com/Kampus Production)

Sebagai tempat berbelanja, tentu saja pasar terbuka untuk semua orang. Tak pandang kelas sosial ekonomi apalagi jenis kelamin. Baik cowok maupun cewek sangat boleh berbelanja di pasar tradisional. Namun sering kali ada anggapan bahwa ini tugas cewek, terutama setelah mereka menikah. Maka cowok yang suka berbelanja di pasar tidak banyak apalagi ketika masih lajang.

Mereka kerap merasa malu untuk melakukannya. Kalaupun cowok mau mengantar pacar atau ibunya buat berbelanja di pasar, biasanya cuma menunggu di parkiran. Cowok yang hobi belanja di pasar tradisional sendirian menjadi makin sedikit dan terlihat istimewa. Buat kamu yang cowok, jangan lagi ragu untuk melakukannya.

Kalau dirimu sudah terbiasa berbelanja aneka kebutuhan terutama bahan masakan di pasar, sifat-sifatmu pasti berubah menjadi makin positif. Ini bisa menjadi nilai plusmu di mata cewek. Apa sajakah sifat-sifatmu yang terlihat menarik di mata lawan jenis? Berikut lima daftarnya yang pantas membuatmu berbangga.

1. Gak kaku soal tugas cowok dan cewek

ilustrasi belanja di pasar (pexels.com/DARKMODE CINEMA)

Dengan kemauanmu menginjak pasar, berdesak-desakan, ikut menawar harga, dan membawa sendiri belanjaanmu telah menunjukkan betapa dirimu amat fleksibel soal tugas cowok atau cewek. Jika kamu memandang pergi ke pasar hanya tugas perempuan, sampai kapan pun dirimu ogah melakukannya. Apalagi kebanyakan pedagang maupun pembeli di pasar merupakan lawan jenismu.

Itu bisa menambah keenggananmu untuk berbelanja di pasar tradisional. Tapi karena kamu sadar betul bahwa berbelanja di pasar bukan tugas khusus cewek, dirimu pun santai saja melakukannya. Selain soal berbelanja kebutuhan sehari-hari, kamu pun pasti lebih open minded mengenai tugas-tugas rumah tangga lainnya.

Tidak ada pekerjaan di rumah yang ditujukan buat jenis kelamin tertentu. Dari belanja, bersih-bersih, sampai memasak semuanya dapat dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Tinggal siapa yang sedang sempat bisa segera melakukannya. Pandanganmu yang moderat tentang tugas cowok dan cewek bakal bikin pasanganmu lebih bahagia.

Baca Juga: 4 Alasan Bekerja Overtime itu Gak Worth It buat Hidup Kamu

2. Lebih apa adanya

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Esma Karagoz)

Pasar tradisional bukan tempat yang pas untuk gaya-gayaan. Meski ada pasar tradisional yang sudah cukup bagus dan rapi, tetap berbeda fasilitasnya dengan pusat perbelanjaan. Tidak ada pendingin udara sehingga cenderung panas. Apalagi di pasar yang masih seadanya, lorongnya gelap dan sering kali becek saat musim hujan.

Aneka bau khas ikan, daging, dan sayuran bercampur menjadi satu. Harga berbagai produknya pun lebih murah daripada di pusat perbelanjaan. Tentu gak semua orang yang berbelanja di mal cuma kebanyakan gaya. Akan tetapi, kamu yang terbiasa berbelanja kebutuhan harian di pasar cenderung punya pembawaan lebih apa adanya. 

Dirimu tidak khawatir dianggap gak keren karena masih muda sudah seperti emak-emak padahal cowok. Kamu pun lebih banyak membelanjakan uang receh saat di pasar tanpa takut dikira gak punya pecahan uang yang lebih besar. Dirimu juga tak merasa kurang keren pergi ke pasar hanya dengan mengenakan pakaian rumahan. Secara umum, kamu gak kebanyakan jaim.

3. Tahu cara mengatur keuangan dengan baik

ilustrasi belanja di pasar (pexels.com/Luke Miller)

Bukan rahasia lagi bahwa berbelanja di pasar tradisional lebih terjangkau daripada di pusat perbelanjaan. Dengan selembar uang Rp100 ribu, kamu akan mendapatkan lebih banyak bahan makanan di pasar tradisional daripada swalayan. Dirimu telah memahami perbedaan harga ini dan pentingnya menekan pengeluaran demi keuangan yang lebih sehat.

Bukan artinya kamu pelit, tetapi cara berpikirmu tentang uang lebih realistis. Gak cuma ketika berbelanja berbagai kebutuhan dapur, saat jajan dan nongkrong pun dirimu pasti memperhitungkannya dengan lebih baik. Berbelanja di pasar tradisional bukan sekadar hobi, melainkan ada tujuannya untukmu.

Keuanganmu lebih mungkin stabil. Pun berbelanja di pasar tidak menandakan penghasilanmu kecil dan gak bisa berbelanja di supermarket. Kamu cuma tahu cara membuat pengeluaranmu lebih terkendali. Lebih banyak pendapatan yang berhasil disisihkan tentu lebih baik. Jika ini dipertahankan, kondisi keuanganmu akan selalu aman.

4. Cenderung lebih sabar

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Timur Weber)

Orang sabar tentu tak hanya yang berbelanja di pasar. Namun, tantangan berbelanja di pasar tradisional memang cukup banyak. Dari segi kepraktisan, jelas ini lebih ribet daripada berbelanja secara online dan barang diantarkan sampai rumah. Bahkan belanja sayuran dengan layanan pesan antar ada yang telah dipak sesuai dengan jenis masakannya.

Seperti satu pak sayur lodeh, sop, ikan atau ayam bumbu kuning dan sebagainya lengkap dengan bumbu-bumbunya. Sementara di pasar gak banyak paketan begini. Mayoritas bahan dapur mesti dibeli sendiri-sendiri sehingga kamu harus lebih cermat memikirkan bahan setiap menu. Belum lagi pembeli yang berkerumun dengan tidak tertib.

Dirimu bisa kalah berkali-kali menghadapi pembeli lain yang mengotot minta didahulukan. Padahal udara di pasar gerah. Kamu juga mesti lebih waspada dengan barang bawaan karena tingkat keamanannya kurang. Bila kamu mampu melalui semua tantangan itu, kesabaranmu terbilang tinggi. Kesabaran ini penting buat menjalani hidup, termasuk ketika membina hubungan asmara.

5. Biasanya juga bisa masak

ilustrasi memasak (pexels.com/Michael Burrows)

Jika kamu gak bisa memasak sama sekali, berbelanja sendirian di pasar pasti menjadi ide yang buruk. Di pasar tidak ada tulisan mana kangkung, bayam, apalagi bumbu-bumbu. Semuanya ditaruh begitu saja di meja penjual. Lain dengan jika dirimu berbelanja di pusat perbelanjaan. Bersama label harga pasti juga ada namanya.

Kecil kemungkinan kamu akan salah mengambil bahan masakan. Dengan pemahamanmu yang tinggi mengenai berbagai bahan masakan, dirimu pasti dapat memasak minimal buat diri sendiri. Bagi cewek, punya suami yang mampu memasak tentu lebih menyenangkan daripada istri terus yang harus memikirkan menu harian.

Jika kamu bisa memasak, dirimu gak cuma jago komplain soal rasa yang bikin kesal pasangan. Meski masakanmu lebih ke menu rumahan, itu sudah jauh lebih baik daripada kamu sama sekali tak mau menginjak dapur. Rasa akrabmu dengan kegiatan di dapur mendorongmu untuk tidak ragu berbelanja sendiri di pasar tradisional.

Cowok yang hobi belanja di pasar tradisional tidak kehilangan sisi maskulinnya. Justru kamu bakal terlihat lebih menarik karena berani berbeda dari kebanyakan cowok dan mandiri mencukupi kebutuhan dapur. Dirimu tidak mencemaskan penilaian dari sesama cowok maupun cewek. Tetaplah menjadi diri sendiri dan nikmati rutinitasmu blusukan ke pasar. 

Baca Juga: 5 Tips agar Suami Tidak Boros saat Belanja di Pasar 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya