Perbedaan Psikolog, Psikiater, dan Konselor, Jangan Tertukar!
Punya perbedaan yang signifikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjaga kesehatan mental, ada masanya kita membutuhkan orang lain untuk membantu. Dengan meminta bantuan pada orang profesional seperti psikolog, psikiater, atau konselor.
Namun, tahu kah kamu jika tiga profesional tersebut memiliki perbedaan yang signifikan? Meski secara kasat mata sama-sama membantu orang dalam menjaga dan mengobati kesehatan mental, berikut perbedaan psikolog, psikiater, dan konselor yang perlu kamu tahu.
Baca Juga: 5 Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Konsultasi ke Mana, Ya?
1. Latar belakang pendidikan
Seorang psikolog, psikiater, dan konselor melalui jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Dimana psikolog setidaknya melalui masa pendidikan sekitar enam tahun di jurusan psikologi. Kemudian dilanjutkan dengan mengikuti berbagai praktik dan uji profesi yang diawasi oleh tenaga ahli.
Kemudian, seorang psikiater harus menyelesaikan pendidikan di jurusan kedokteran dan menjalani pendidikan lanjutan. Lalu ia juga harus menjalani berbagai pelatihan sebagai dokter umum dan dilanjutkan dengan pelatihan lainnya yang berfokus dalam menangani penyakit mental secara medis.
Sedangkan seorang konselor harus menyelesaikan pendidikan di jurusan konseling dengan area fokus yang beragam. Seperti pada bidang konseling karier, hubungan sosial dan budaya, atau bidang pertumbuhan, perkembangan, dan hubungan antar manusia.
Baca Juga: Merasakan 9 Kondisi Ini, Tandanya Kamu Perlu ke Psikiater
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.