TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kembali Menulis dari Istirahat Panjang dengan 4 Langkah Ini 

Jangan langsung mulai menulis!

ilustrasi menggunakan laptop (unsplash.com/Bench Accounting)

Setiap orang dari profesi manapun membutuhkan waktu istirahat. Sesuai dengan kondisinya masing-masing, ada orang yang beristirahat sebentar dan ada pula yang mengambil istirahat panjang. Bagi para penulis, kembali dari pekerjaan setelah beristirahat lama bisa menjadi tantangan tersendiri.

Walaupun kondisi badan dan pikiran sudah fresh setelah berlibur, kembali ke dalam rutinitas pekerjaan tidaklah mudah. Ada penulis yang kesulitan mencari ide tulisan, ada yang menjadi ‘kaku’ dalam menulis, dan lainnya. Makanya, yuk, simak langkah-langkah apa saja yang harus kamu ambil jika kamu ingin kembali menulis setelah istirahat panjang!

Selain itu, membaca juga bisa mengembalikan ingatan akan jenis tulisan yang biasanya ditulis. Dengan melihat tulisan-tulisan lain, kamu akan kembali mendapatkan gambaran bagian-bagian tulisan, macam-macam tulisan yang bagus dan tidak, serta gaya menulis yang disukai banyak orang. Karenanya, membaca karya orang lain – atau bahkan karyamu sendiri yang sudah diterbitkan – adalah langkah krusial untuk dilakukan setelah melakukan istirahat panjang.

1. Banyak membaca

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah istirahat, jangan langsung berpikir untuk menulis. Hal pertama yang harus kamu lakukan tentunya adalah mencari inspirasi. Lagipula, tidak mungkin kamu mulai menulis tanpa adanya inspirasi, bukan? Inspirasi itu bisa didapatkan dari membaca. Kamu bisa melihat-lihat tulisan yang jenisnya mirip dengan tulisanmu kemudian mencatat ide-ide yang muncul setelahnya.

Baca Juga: Suka Menulis? Ikut Kompetisi Menulis Astra Bisa Dapat Motor!

2. Berlatih menggunakan writing prompts

ilustrasi seseorang melakukan pencatatan (pexels.com/cottonbro)

Seorang atlet perlu melakukan pemanasan sebelum bisa kembali melakukan olahraga. Jika tidak, bisa-bisa ia akan mengalami kesalahan otot atau melakukan kesalahan dalam gerakan. Begitu pula dengan penulis. Ia harus melakukan pemanasan menulis dulu agar otaknya dapat perlahan-lahan teringat pada kebiasaannya ketika menulis dulu.

Ada banyak cara agar kamu bisa melakukan pemanasan itu. Pertama, kamu dapat berlatih mencurahkan pikiran ke dalam bentuk tulisan. Opsi lainnya adalah membuat tulisan dari writing prompts yang dapat ditemukan lewat internet atau didapat dari komunitas menulis. Ketika melakukan pemanasan ini, kamu tidak perlu membuat tulisan yang sempurna. Hal yang terpenting adalah agar mesin-mesin di otakmu kembali panas dan kamu siap menulis hal yang serius kembali.

3. Mulai dengan tulisan yang mudah

ilustrasi menggunakan laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah pemanasan dengan membuat tulisan dari writing prompts, sekarang kamu siap untuk menulis serius. Namun, serius bukan berarti harus membosankan atau bahkan membuat kamu stres, ya! Karena ini adalah tulisan pertamamu setelah libur panjang, kamu bisa menghindari tulisan-tulisan yang berat terlebih dahulu.

Mulailah dengan topik yang mudah untuk ditulis. Akan lebih baik lagi apabila topik ini memanglah topik yang menarik perhatianmu dan membangkitkan rasa senangmu dalam menulis. Hindari membahas topik yang tidak kamu senangi atau membutuhkan riset yang terlalu berat. Jangan sampai kamu mengalami burnout segera setelah kamu baru selesai dari istirahat.

Baca Juga: 3 Tips Menulis Artikel yang Menarik untuk Dibaca, View Melesat Naik!

Verified Writer

Helmi Elena

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya