TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Melakukan Slow Productivity, Rahasia Work Life Balance

Melambat untuk lebih produktif

Metode slow productivity (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu mendengar istilah slow productivity? Slow productivity adalah cara bekerja dengan sedikit melambat dan menyelesaikan sedikit tugas dalam satu waktu demi membentuk pengalaman kerja yang menyenangkan dan mendalam. Dengan begitu, produktivitas dapat didefinisikan berdasarkan kualitas pekerjaan, bukan kuantitasnya saja. Metode ini dikatakan lebih baik bagi kesehatan mental.

Adapun konsep slow productivity pertama kali dicetuskan oleh Cal Newport dalam artikelnya untuk New Yorker. Konsep ini mengupayakan agar beban kerja lebih sedikit dan pekerjaan lebih bermakna. Tujuan dari slow productivity adalah agar volume pekerjaan untuk setiap individu dapat dikelola dan berkelanjutan.

Dengan mengurangi stres, orang memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan demi suatu tugas sehingga kualitas pekerjaan akan meningkat. Berikut metode cara melakukan slow productivity.

1. Waspadai hustle culture

Slow productivity untuk hidup berkualitas (Pexels.com/Cottonbro studio)

Hustle culture atau budaya hiruk pikuk sering kali jadi tanda lingkungan kerja yang beracun yang menjunjung kesibukan terus-menerus. Budaya ini tidak menyisakan ruang untuk istirahat dan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.

Oleh karena itu, buatlah batasan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi untuk menghindari burnout. Hal ini dapat diwujudkan dengan meluangkan waktu dan energi sebelum melakukan pekerjaan dan memulai pekerjaan baru.

“Sekarang jika saya merasa terlalu banyak bekerja, saya akan bertanya pada diri sendiri, apakah ada cara untuk mengembalikan kegembiraan ke dalam pekerjaan ini atau sudah waktunya untuk berhenti?,” tutur CEO firma PR klien industri teknologi, Barbara, dikutip dari wawancara oleh Harvard Business Review.

Dengan memberikan pertanyaan pada diri sendiri, kamu dapat memutuskan apa yang harus dilepaskan untuk memberi ruang. Untuk itu, dengan mewaspadai adanya hustle culture, kamu dapat mengevaluasi produktivitas diri.

2. Buat prioritas

Metode slow productivity (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu tidak bisa melakukan semua tugas dalam satu waktu, terutama jika tugasmu tidak ada habisnya. Mungkin kamu pernah mengalami ketika tugas-tugasmu terus-menerus ditambahkan. Untuk itu, diperlukan daftar prioritas harian.

Cukup menetapkan 2-3 tugas prioritas untuk hari itu dan fokuslah pada tugas-tugas tersebut dengan perhatian penuh. Kamu bisa menggunakan matriks Eisenhower yang dapat membantumu dalam memprioritaskan mana yang lebih penting.

3. Hindari multitasking

Metode slow productivity (Pexels.com/Cottonbro studio)

Jangan melakukan banyak pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Multitasking hanya akan menghasilkan efisiensi yang buruk dan menguras energi dalam jangka panjang. Otak manusia berevolusi untuk melakukan satu tugas, jadi lakukanlah satu tugas dalam satu waktu.

Slow productivity menyoroti cara untuk maju di mana kamu dapat menghindari tuntutan budaya yang selalu sibuk, namun tetap menemukan kebanggaan dan makna dalam upaya profesional,” tutur Cal Newport.

Jadi, penting untuk merasa mindful di setiap pekerjaan atau tugas yang kamu lakukan. Hal ini akan mendorongmu memiliki rasa pencapaian dan keinginan untuk terus produktif.

Baca Juga: 7 Strategi Menghadapi Rekan Kerja yang Problematik

4. Terapkan time blocking

Slow productivity untuk hidup berkualitas (Pexels.com/Cottonbro studio)

Tentukan terlebih dahulu kapan kamu akan mengerjakan sesuatu dan sisihkan waktu dalam kalender untuk tugas atau proyek tersebut. Hal ini akan membantumu untuk melakukan satu tugas dan memiliki sesi kerja yang produktif. Bekerjalah dalam beberapa sesi saja sehingga kamu bisa beristirahat dengan cukup untuk memulihkan tenaga.

Tidak hanya sekedar mencatat to-do-list, teknik ini mengalokasikan jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan setiap tugas. Teknik ini akan membantumu untuk memprioritaskan dan mendedikasikan waktu yang terfokus pada tugas-tugas terpenting di hari itu.

Verified Writer

Hani Safanja

Progress over perfection

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya