TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Saja Manfaat AI untuk Mencari Kerja? Job Seeker Wajib Tahu!

Bantu pencari kerja dan juga para rekruter

(Kiri ke kanan) Sawitri, Country Head of Marketing, Jobstreet by SEEK; Varun Mehta, COO, Jobstreet by SEEK; Gita Wirjawan, Edukator, Pengusaha, dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke-27; Wisnu Dharmawan, Sales Director, Jobstreet by SEEK. (Dok. Jobstreet)

Jakarta, IDN Times - Penggunaan AI semakin populer, terutama dalam membantu pencari kerja. Teknologi ini jadi kunci untuk menjembatani kesenjangan antara rekruter yang mencari talenta terbaik dan para job seeker yang kesulitan menemukan pekerjaan sesuai latar belakang.

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan 2023, ada 463.000 lowongan kerja di Indonesia, namun banyak lulusan masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang cocok. Ini jadi bukti bahwa sektor industri kekurangan tenaga terampil, sementara banyak pencari kerja tidak memiliki informasi atau keterampilan yang tepat.

Di sinilah, AI bisa menjadi solusinya. Dengan teknologi ini, pencocokan pekerjaan jadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Tertarik tahu lebih lanjut manfaat AI untuk kariermu? Yuk, simak pendapat para ahli berikut ini!

1. Memberikan rekomendasi kandidat bagi para perusahaan, membuat peluang kandidat diterima dua kali lebih besar

Wisnu Dharmawan selaku Sales Director, Jobstreet by SEEK saat press conference Jobstreet by Seek. (Dok. Jobstreet)

Wisnu Darmawan, Sales Director Jobstreet by SEEK Indonesia, menjelaskan bahwa AI memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pencocokan antara pencari kerja dan perusahaan.

Dengan bantuan teknologi ini, proses pencarian kerja jadi jauh lebih efisien karena AI dapat secara otomatis menganalisis keterampilan kandidat dan mencocokkannya dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini membuat peluang untuk menemukan kandidat yang tepat semakin besar.

“Dari sisi perusahaan, AI kami memberikan rekomendasi yang disebut ‘strong match’, di mana kandidat yang diidentifikasi oleh AI sebagai 'strong match' akan masuk dalam shortlist dua kali lebih banyak daripada mereka yang tidak diidentifikasi sebagai 'strong match',” ucapnya dalam press conference Jobstreet by Seek di Ayana Midplaza, (17/09/2024).  

Menurutnya, AI ini pun membantu pekerjaan dari para hirer, terutama HR team, untuk mempermudah pekerjaannya yang mana dalam proses perekrutan, perusahaan sering kali menerima ribuan aplikasi untuk satu posisi.  

2. Menyaring kandidat dengan lebih rinci dan spesifik

Potret Wisnu Dharmawan selaku Sales Director, Jobstreet by SEEK saat press conference Jobstreet by Seek. 17 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja )

Selain melalui rekomendasi "strong match", Jobstreet juga memanfaatkan AI dalam proses filterisasi kandidat untuk perusahaan.

"Filter ini kami namakan 'Smart Filter' yang membantu perusahaan menyaring kandidat melalui pertanyaan khusus. Cara kerjanya, perusahaan dapat memberikan serangkaian pertanyaan kepada para kandidat sebelum mereka melamar pekerjaan," jelas Wisnu.

Wisnu menambahkan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk menilai kualifikasi kandidat sejak tahap awal, sehingga proses penyaringan menjadi lebih efisien.

Dengan AI, perusahaan dapat lebih cepat menemukan kandidat yang benar-benar sesuai, sementara kandidat juga dapat memastikan bahwa mereka melamar posisi yang tepat. Penerapan ini tidak hanya mempermudah HR dalam proses rekrutmen, tetapi juga membantu kandidat menghemat waktu dan tenaga.

3. Mengurangi adanya perusahaan atau lowongan bodong dan hoax bagi para pencari kerja

Potret Sawitri, Country Head of Marketing, Jobstreet by SEEK, saat press conference Jobstreet by Seek. 17 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja )

Selain itu, Sawitri, Country Head of Marketing Jobstreet by SEEK, juga menjelaskan bahwa di dalam platform Jobstreet, para partner merupakan perusahaan terpercaya. Namun, tidak semua perusahaan dapat ditinjau satu per satu secara manual.

"Oleh karena itu, melalui AI, kami mengembangkan konsep Trust and Safety yang menggabungkan teknologi AI dan manusia untuk memeriksa serta memastikan bahwa perusahaan yang memasang iklan adalah pihak yang terpercaya," ujarnya. 

Sawitri juga menambahkan bahwa kandidat dapat melihat “verified badge” pada perusahaan yang telah diverifikasi oleh AI. Hal itu menandakan keaslian dan otentisitas mereka. 

Selain badge, Jobstreet juga menyediakan informasi terkait budaya dan profil perusahaan, sehingga para kandidat bisa lebih mengenal tempat kerja potensial mereka. Dengan cara ini, Jobstreet berusaha mengutamakan keamanan dan kenyamanan para pengguna. 

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu, Jangan Terjebak!

4. Memperbaiki struktur pencari kerja yang lebih profesional

Potret Varun Mehta, COO, Jobstreet by SEEK saat press conference Jobstreet. 17 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Sayangnya, beberapa proses pencarian kerja di Indonesia masih belum memiliki struktur formal. Budaya ini menyebabkan adanya kesenjangan lowongan kerja di Indonesia karena proses rekrutmen bukan berasal dari koridor profesional.

"Kita membutuhkan perluasan peluang dengan pendekatan yang lebih profesional. Banyak perusahaan mengisi kebutuhan rekrutmen berdasarkan trust over profession, di mana mereka lebih memilih kandidat yang dikenal atau dipercaya daripada yang memiliki kualifikasi terbaik," jelas Varun Mehta, COO - Indonesia, Jobstreet by SEEK.

Menurut Varun, fenomena ini menciptakan kesenjangan bagi para pencari kerja yang sebenarnya memiliki skill dan kompetensi yang dibutuhkan. Ketika perusahaan lebih mengutamakan koneksi pribadi dibandingkan keterampilan, ini memperburuk masalah rekrutmen yang tidak terstruktur.

"Jika orang-orang yang memiliki keterampilan tidak dipilih karena perusahaan lebih memilih kerabat atau orang terdekat, ini hanya akan memperburuk kondisi ekonomi Indonesia," pungkasnya.

Untuk itu, dengan adanya AI, diharapkan proses rekrutmen menjadi lebih adil, transparan, dan berdasarkan kualifikasi yang sebenarnya sehingga para pencari kerja yang mumpuni mendapatkan kesempatan yang layak.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya