TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Ide Small Business Skala Rumahan yang Ramah Lingkungan

Manfaatkan barang di sekitar untuk memulai usaha hijau

ilustrasi perempuan di depan laptop (pexels.com/ketut-subiyanto)

Small business atau usaha dalam skala kecil menjadi tren belakangan ini. Usaha kecil sangat membantu banyak orang untuk mendapatkan penghasilan sampingan. Beberapa orang juga merintis usaha kecil sebagai hobi dan passion.

Konsep small business juga merambah pada lingkungan hidup, sebagian konsumen dan pembeli mulai sadar akan pentingnya keberlanjutan sebuah produk. Para pemilik small business juga terus berusaha untuk meningkatkan produk mereka menjadi produk yang ramah lingkungan. Bila tertarik untuk membuka bisnis kecil-kecilan, kamu patut mempertimbangkan menjual produk yang ramah lingkungan dan minim sampah. Berikut beberapa ide small business skala rumahan yang ramah lingkungan.

1. Sampo dan sabun organik

ilustrasi sabun batang (pexels.com/tara-winstead)

Sampo dan sabun punya dampak besar bagi lingkungan, karena shampo dan sabun merupakan kebutuhan primer manusia. Sampo dan sabun menghasilkan limbah mulai dari bungkus plastik, hingga busa dan bekas pemakaian sabun.

Sabun organik handmade adalah salah satu pengganti sabun yang lebih ramah lingkungan. Mulai dari bahan pembuatnya yang lebih aman dan minim limbah. Sabun dan sampo organik sangat cocok untuk dijadikan usaha kecil-kecilan. Bahan pembuatnya mudah didapat dan mudah diproduksi dalam skala kecil. Peminat sabun dan sampo organik juga cukup banyak.

Baca Juga: 5 Cara untuk Merasa Cukup, Gak Perlu Iri sama Orang Lain

2. Sayuran organik

ilustrasi berkebun (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Bila memiliki lahan tak terpakai di rumah, kamu bisa memakainya sebagai lahan untuk menanam beraneka sayuran organik. Kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat semakin meningkat. Sayuran organik dinilai lebih sehat dan ramah lingkungan dari pada sayuran dari pertanian yang memakai pupuk dan pestisida kimia.

Untuk menjual sayuran organik, tentuk proses pertanian yang organik dan ramah lingkungan jadi kunci. Kini menanam sayuran tidak harus menggunakan media konvensional tanah. Kamu bisa menggunakan teknik hidroponik yang lebih hemat tempat. Metode hidroponik juga dikenal lebih ramah lingkungan karena tidak membutuhkan pupuk dan pestisida kimia.

3. Pupuk kompos

ilustrasi media tanam (pexels.com/gustavo-fring)

Pertanian jadi sektor strategis untuk memulai small business. Selain hasil panen sayuran dan buah, bisnis pupuk bisa jadi usaha yang menguntungkan. Ditambah hobi berkebun, menanam, dan pertanian urban yang semakin populer, membuat permintaan pupuk semakin tinggi.

Pupuk kompos atau pupuk organik bisa jadi pilihan yang ramah lingkungan. Kamu bisa memanfaatkan limbah makanan dan kotoran hewan sebagai bahan pembuat pupuk kompos atau pupuk kandang. Siapkan komposter atau wadah besar sebagai tempat fermentasi pupuk.

4. Ecobrick

ilustrasi ecobrick (wikimedia.org/Josephine Chan)

Ecobrick adalah batu bata dari botol plastik yang berisi potongan bungkus plastik. Ecobrick jadi solusi ampuh untuk mengurangi sampah dari bungkus plastik yang tidak bisa didaur ulang. Batu bata dari botol plastik ini dapat digunakan untuk membuat meja, kursi, hingga bangunan mini. Sangat bermanfaat bukan?

Pembuatan ecobrick juga tidak terlalu rumit, karena bahan baku utamanya adalah bungkus plastik dan botol plastik. Kamu hanya perlu mengumpulkan bungkus plastik dari berbagai produk, lalu mencucinya sampai bersih. Kemudian gunting plastik menjadi potongan-potongan kecil, dan masukkan ke dalam botol plastik.

5. Kerajinan dari bahan ramah lingkungan

ilustrasi kerajinan tangan (pexels.com/karolina-grabowska)

Setiap hari, manusia selalu menghasilkan sampah baru. Baik itu sampah organik, anorganik, hingga non-organik. Nah, sampah-sampah itu bisa diolah kembali menjadi barang yang lebih berguna. Misalnya kerajinan dari sampah plastik atau barang-barang bekas, seperti botol plastik, kardus, bungkus kopi, atau baju bekas.

Kerajinan yang ramah lingkungan tidak selalu berasal dari sampah atau barang bekas. Kerajinan yang ramah lingkungan bisa jadi berasal dari material yang juga ramah lingkungan. Contohnya anyaman bambu dan produk rajut yang kamu untai dari tanganmu. Selain berasal dari material yang ramah lingkungan, kamu bisa mempromosikan bahwa kerajinan yang dibuat adalah produk lokal.

6. Jual beri barang bekas

ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/olly)

Jual beli barang bekas adalah bisnis yang ramah lingkungan. Bisnis ini memanfaatkan barang bekas yang masih layak pakai. Sekaligus, kamu mencegah benda layak pakai terbuang begitu saja. Praktik jual beli barang bekas juga dapat memperpanjang umur suatu barang.

Bisnis thrifting dan baju preloved adalah yang paling populer. Tak berhenti di sana, menjual buku hingga peralatan rumah tangga bekas juga bisa dijadikan ladang usaha yang ramah lingkungan.

7. Toko dengan sistem refill

ilustrasi produk refill (pexels.com/sarah-chai)

Toko dengan sistem refill bisa jadi terobosan baru. Sistem refill atau isi ulang dikenal lebih ramah lingkungan, karena sistem refill tidak memerlukan banyak bungkus, terutama bungkus plastik. Pelanggan tinggal datang ke toko sambil membawa wadah sendiri. 

Kita sudah mengenal gerai curah dan bulk store sebagai toko yang menjual produk dengan barang refill. Namun, kebanyakan gerai curah dan bulk store menjual dengan variasi dan jumlah yang lebih banyak. Kamu bisa memulainya dengan menjual satu atau dua jenis produk refill di dari rumah. Misalnya deterjen cair, minyak goreng, atau produk sembako lainnya.

8. Makanan lokal dan sehat

ilustrasi makanan sehat (pexels.com/mart-production)

Small business dari makanan dan minuman memang menjamur. Akan tetapi, kamu bisa menonjolkan ciri khas atau keunggulan dengan menjual makanan lokal, sehat, dan ramah lingkungan. Bisnis makanan ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mengedukasi konsumen tentang limbah makanan, mengolah makanan sehat, hingga diet.

Jika berniat jualan kecil-kecilan, ide small business skala rumahan yang ramah lingkungan bisa dicoba. Utamakan kamu membuka bisnis kecil berdasarkan hobi dan hal yang dikuasai. Sehingga, kamu bisa lebih mencintai usaha yang dilakukan, meskipun dalam kapasitas yang kecil.

Baca Juga: 5 Tools Pembuat Website Gratis untuk Bisnis UKM

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya