Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kamu pasti pernah merasakan melamar pekerjaan di suatu perusahaan namun tetap tidak mendapat panggilan, meskipun kamu merasa bahwa kamu cocok dengan pekerjaan tersebut. Bahkan kamu juga merasa CV yang dilampirkan sudah cukup menarik bagi para recruiter. Bisa jadi CV yang kamu lampirkan masih kurang sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh perusahaan.
Membuat CV yang efektif bukan hanya tentang menulis pengalaman kerja dan kualifikasi. Namun, harus disesuaikan dengan persyaratan spesifik yang diminta oleh perusahaan. Karena itu CV harus berbeda-beda disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang dilamar. Lalu bagaimana sih cara membuat CV yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang dilamar, simak lima tips berikut ini!
Baca Juga: Awas Keliru! Ini Perbedaan CV dan Firma
1. Pahami persyaratan yang diminta oleh perusahaan
Ilustrasi job aplication sesuai dengan requirement yang diminta perusahaan (unsplash.com/Markus Winkler) Sebelum mulai menulis CV menarik, langkah pertama yang sangat penting adalah memahami secara menyeluruh persyaratan yang diminta oleh perusahaan. Kamu tentu harus tau posisi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan apa yang dilamar. Hal ini akan memudahkan kamu untuk mengetahui hal apa yang akan ditonjolkan dalam CV. Seperti latar belakang pendidikan, pengalaman pekerjaan dan skill yang dibutuhkan.
Contohnya: Jika perusahaan mencari seseorang dengan pengalaman dalam manajemen sosial media dan keterampilan membuat konten yang kuat, pastikan untuk menyoroti pengalaman dalam manajemen sosial media dan bagaimana keterampilan membuat kontenmu dapat meningkatkan rate engagement atau KPI perusahaan. Kamu juga dapat menulis keberhasilanmu mengelola sosial media dalam bentuk angka.
2. Lakukan riset
Ilustrasi seseorang sedang melakukan riset di job portal (pexel.com/fauxels) Lakukan riset mendalam terkait posisi pekerjaan yang kamu lamar, dan lihat persyaratan apa saja yang biasanya dibutuhkan pada posisi tersebut. Kamu dapat melakukan riset melalui job portal seperti LinkedIn, Jobstreet, Glints dan job portal lainnya.
Dari riset tersebut kamu akan mendapatkan skill apa saja yang dibutuhkan dalam posisi tersebut. Selain skill kamu juga akan mendapatkan gambaran jelas tentang pekerjaan yang akan kamu kerjakan, sehingga akan mempermudah menuliskan pengalaman kerja dan skill yang relavan.
3. Tampilkan skill yang diminta
Ilustrasi salah satu contoh CV (pexel.com/Lukas) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selanjutnya, sesudah mengetahui skill apa yang dibutuhkan kamu dapat mengategorikan skill tersebut dalam dua kategori, yaitu hard skill dan soft skill. Cantumkan hard skill dan soft skill yang memang bisa dan biasa digunakan.
Contohnya: Jika perusahaan mencari seseorang dengan skill menggunakan perangkat lunak seperti adobe ataupun Google Analytics, pastikan untuk mencantumkan skill tersebut.
Baca Juga: 5 Tips Menyusun CV untuk Lulusan SMA Minim Prestasi
4. Sesuaikan ringkasan profesional
Ilustrasi seseorang sedang menuliskan ringkasan profesional di CV (unsplash.com/Christin Hume) Ringkasan profesional di awal CV adalah kesempatan untuk membuat kesan pertama yang kuat. Sesuaikan ringkasan ini dengan posisi yang dilamar, menyoroti pengalaman dan keterampilan yang paling relevan.
Contohnya:
Berpengalaman selama 3 tahun dalam bidang sosial media spesialis. Mengelola dan mengembangkan strategi media sosial untuk berbagai merek dan industri. Terbukti mampu meningkatkan engagement dan mengoptimalkan kampanye pemasaran digital sebesar 78,8% melalui analisis data yang mendalam dan pendekatan kreatif. Terampil dalam penggunaan alat analitik seperti Google Analytics, Hootsuite, dan Buffer. Ahli dalam menciptakan konten yang menarik dan relevan, serta berkolaborasi dengan tim pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis.
