TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Kerja yang Bisa Menjadi Tanda Depresi, Kenali!

Gejala depresi ini sering gak disadari, lho

ilustrasi depresi saat bekerja (pexels.com/Thirdman)

Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang dapat terjadi kepada siapa saja, termasuk para pekerja. Depresi di tempat kerja sering kali menjadi faktor utama berkurangnya produktivitas.

Dikutip Choosing Theraphy, seorang penulis dan konselor profesional berlisensi, Karen Carloni, MA, LCPC, NCC, menuliskan bahwa depresi yang dialami oleh pekerja, umumnya disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan pekerjaan, seperti beban kerja yang terlalu berat sampai lingkungan kerja yang beracun. Meski begitu, faktor-faktor di luar pekerjaan juga bisa berpotensi menimbulkan depresi di tempat kerja.

Gelaja depresi sering kali terlihat dalam bentuk kesedihan dan kelelahan. Namun, masalah kesehatan mental ini juga dapat muncul lewat cara yang tidak terduga, seperti perubahan kebiasaan yang terjadi di tempat kerja. Nah, berikut beberapa kebiasaan kerja yang bisa menjadi tanda kalau kamu sedang mengalami depresi.

1. Bekerja lebih keras dari biasanya untuk menghindari pulang ke rumah

ilustrasi bekerja. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Gejala depresi dapat terlihat berbeda pada setiap orang. Namun, jika seseorang bekerja lebih keras dari sebelumnya di saat yang lain sudah pulang ke rumah, bisa jadi ia sedang mengalami depresi.

“Bagi para profesional yang sukses dan berkarier berdasarkan prestasi serta telah mendapatkan validasi dari pekerjaan mereka, depresi mungkin terlihat lebih aktif,” ujar Alicia Velez, seorang pekerja sosial klinis berlisensi yang berbasis di Brooklyn, New York, dikutip Huff Post.

Velez memberikan contoh, jika ada seseorang yang bekerja lebih lama dari biasanya, ia mungkin mengalami konflik di luar pekerjaan, sehingga melakukan perjalanan bisnis yang panjang atau melakukan pekerjaan yang lebih menantang menjadi pilihan. Sebab, menurut Velez, validasi dan pengakuan di tempat kerja terasa lebih baik daripada harus menghadapi peramasalahan yang terjadi ketika pulang ke rumah.

2. Sering melewatkan deadline dan rapat penting

ilustrasi terlambat menyerahkan tugas pekerjaan (pexels.com/Thirdman)

Seperti yang telah disebutkan, bahwa depresi merupakan salah satu faktor pemicu menurunnya produktivitas seseorang. Jika kamu merasa sering terlambat menyerahkan hasil pekerjaanmu atau terlambat menghadiri rapat penting, bisa jadi kamu sedang mengalami depresi.

Dikutip Huff Post, seorang psikolog yang berbasis di Pasadena, California, Ryan Howes, mengungkapkan bahwa, seseorang yang menikmati pekerjaannya akan terlibat aktif dalam setiap proyek dan sering berinteraksi dengan rekan kerjanya. Namun, ketika seseorang mengalami depresi, kinerjanya akan semakin berkurang, terlambat bangun pagi, dan sering tiba di kantor tidak tepat waktu.  

“Mereka juga mulai berhenti makan siang bersama rekan kerja dan menjadi sangat kritis terhadap kinerja dirinya,” imbuh Howes.

3. Lebih memilih untuk mengurangi interaksi dengan rekan kerja

ilustrasi rekan kerja menjauh (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kebiasaan di tempat kerja berikutnya yang bisa menjadi tanda depresi adalah lebih memilih meminimalisir berinteraksi dengan rekan kerja. Menurut Velez, mengisolasi diri dan menarik diri dari rekan kerja adalah dua tanda umum gejala depresi.

“Ini mungkin tampak seperti seseorang yang dulunya senang bersosialisasi dan aktif berpartisipasi dalam rapat, tapi kini jadi lebih pendiam, sering duduk di belakang ruangan atau bahkan tidak menghadiri rapat sama sekali,” kata Velez. “Di sisi lain, karyawan tersebut juga tidak lagi ikut serta dalam acara di luar kantor atau acara kumpul-kumpul setelah jam kerja,” imbuh Velez.

Baca Juga: 6 Langkah Memulihkan Diri dari Depresi, Kenali Dirimu

4. Mudah marah dan tersinggung

ilustrasi bertengkar dengan rekan kerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Menurut Hannon Garcia, seorang psikoterapis di States of Wellness Counseling di Illinois dan Wisconsin, dikutip Huff Post, depresi juga bisa membuat seseorang menjadi mudah tersinggung atau marah, bahkan untuk gangguan yang kecil sekalipun. Ini karena tekanan yang dialami oleh penderita depresi mungkin terasa amat berat.

Pikiran yang kacau dibarengi perasaan tertekan bisa membuat seseorang mudah marah. Selain itu, seseorang yang mengalami depresi menghadapi gejala kemarahan yang terbuka atau terpendam, sehingga tidak heran bila mereka bisa menjadikan rekan kerja sebagai sasaran kemarahan mereka.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya