TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menghadapi Teman Kerja yang Bermuka Dua, Beri Batasan!

Tetaplah tenang dan jangan diambil hati

ilustrasi orang kerja kantoran (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Dalam bekerja tentu kamu akan bertemu dengan berbagai sifat dan watak orang. Ada yang baik dan ada pula yang buruk. Mungkin kamu sekarang sedang kaget karena mengetahui ada teman kerjamu yang bermuka dua dan bingung bagaimana menghadapinya.

Namun, perasaan bingung tersebut sampai di situ saja. Pasalnya, kali ini kita akan sama-sama membahas lima tips menghadapi rekan kerja yang bermuka dua. Yuk, simak bersama!

1. Fokus pada kerjaanmu

ilustrasi fokus kerja (pexels.com/Moose Photos)

Tips pertama, yaitu kamu bisa fokus pada kerjaanmu saja. Jangan terlalu fokus terhadap apa yang mereka lakukan dan bicarakan, karena hal tersebut malah bisa mengganggumu sehingga membuatmu kurang fokus dalam bekerja dan akan memengaruhi kinerjamu di kantor.

Dilansir Better Help, teman kerja yang bermuka dua bisa membuat frustrasi dan mengganggu, tetapi cobalah fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan dengan memastikan kualitas kerja. Daripada mengkhawatirkan kedok mereka atau mencoba untuk terlibat dengan mereka, berfokus pada pencapaianmu dapat menunjukkan kepada manajemen dan orang lain bahwa kamu berupaya dan berhasil melalui bakatmu, bukan bagaimana kamu bertindak terhadap orang lain.

2. Beri dirimu jarak jika memungkinkan

ilustrasi bekerja (pexels.com/George Milton)

Meskipun mungkin tidak sepenuhnya melepaskan diri dari rekan kerja palsu, terkadang kamu bisa menjauhkan diri darinya. Misalnya, kamu dapat mencoba mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan rekan kerja lain yang lebih tulus sambil meminimalkan interaksi dengan individu tersebut.

Laman Better Help menyarankan, jika ada saatnya kamu memiliki hak pilihan untuk berkolaborasi dengan rekan kerja tertentu, mungkin ada gunanya mencoba bekerja dengan orang lain, bukan dengan orang tersebut. Jadi, jangan takut untuk membuat batasan antara dirimu dengan orang itu, ya.

3. Dengarkan apa yang ingin mereka katakan

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Anna Shvets)

Bersikaplah terbuka dan dengarkan apa yang dikatakan orang tersebut. Kamu mungkin tidak menyetujuinya, namun kamu dapat meluangkan waktu untuk mendengarkan apa yang mereka katakan untuk melihat apakah mereka memiliki wawasan yang berguna mengenai situasimu atau tidak.

"Apa pun yang terjadi, kamu tidak akan mengetahuinya kecuali kamu meluangkan waktu beberapa menit untuk mendengarkan apa yang mereka katakan," ungkap Jack Nollan, penulis, dilansir A Conscious Rethink.

Baca Juga: 5 Tips Anti Stres Menggunakan Transportasi Umum untuk Pergi Kerja

4. Pertimbangkan apakah mereka memiliki poin yang valid atau tidak

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Artem Podrez)

Seberapa valid kritik mereka? Apakah itu sesuatu yang mungkin bisa membantumu? Apakah itu tidak cocok untukmu atau hidupmu?

Jika maksudnya benar dan orang tersebut tidak berusaha menyakitimu dengan nasihatnya, ada baiknya jika kamu berdiskusi dengannya untuk mencari tahu dari mana pendapatnya. Pengalaman atau pengetahuan mereka mungkin merupakan sesuatu yang kamu perlukan untuk melewati suatu situasi dalam hidupmu.

"Jika mereka benar-benar peduli padamu, percakapan ini akan baik-baik saja, dan kemungkinan besar mereka ingin membicarakannya lebih lanjut denganmu. Dekati percakapan dari sikap netral untuk memfasilitasi komunikasi terbaik. Tapi, mungkin mereka tidak punya alasan yang valid. Mungkin mereka hanya ngobrol karena suka bergosip atau memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan dalam hidupnya," tambah Nollan.

Verified Writer

Alma S

I don’t have to say a word. That’s why I like writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya