TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Shift dalam Pekerjaan, Shift Kerjamu yang Mana?

Dari yang standar hingga fleksibel

ilustrasi bekerja (pexels.com/Pixabay)

Intinya Sih...

  • Sistem shift dalam pekerjaan mulai dari standar hingga fleksibel.
  • Shift standar adalah jadwal bisnis reguler, sedangkan shift bergiliran cocok untuk pekerja layanan kesehatan dan petugas tanggap darurat.
  • Shift fleksibel memungkinkan karyawan bekerja dalam rentang waktu tertentu namun mungkin merepotkan bagi kolaborasi di kantor.

Sistem shift dalam pekerjaan menjadi hal yang biasa. Ada banyak sistem shift yang bisa diterapkan oleh suatu perusahaan. Hal tersebut biasanya menganut kebijakan masing-masing perusahaan.

IDN Times akan memberikan beberapa contoh sistem shift dalam pekerjaan. Mulai dari yang standar hingga shift panggilan, yuk langsung simak bersama!

1. Shift standar

ilustrasi perempuan bekerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pertama ada shift, yang mungkin sudah familier dan umum untukmu. Shift standar mengacu pada jadwal bisnis reguler, di mana karyawan bekerja dari Senin sampai Jumat dari pukul 9 pagi sampai 5 sore, yang sering disebut sebagai pekerjaan dari jam 9 sampai 5 sore.

Dilansir laman Indeed, ini adalah jadwal umum untuk bisnis dan kantor yang beroperasi selama jam kerja reguler. Karyawan sering bekerja bersama dan menikmati jadwal yang dapat diandalkan dan libur di akhir pekan.

2. Shift berputar

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Shift yang bergiliran berarti, bahwa seorang karyawan berganti antara shift pertama, kedua, dan ketiga. Mereka mungkin berganti setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, tergantung pada kebijakan jadwal Anda.

Ini adalah strategi jadwal yang efektif untuk posisi seperti pekerja layanan kesehatan dan petugas tanggap darurat. Tetapi, mungkin lebih sulit bagi karyawan lain yang lebih suka shift kerja yang lebih konsisten.

3. Shift fleksibel

ilustrasi bekerja (pexels.com/fauxels)

Shift fleksibel adalah jenis jadwal alternatif, di mana pemberi kerja mengharuskan karyawan untuk bekerja dalam jumlah jam tertentu dalam rentang jadwal yang dimiliki. Misalnya, pemberi kerja mungkin mengharuskan karyawan untuk bekerja setidaknya 20 dari 40 jam di kantor, dengan kantor buka dari pukul 8 pagi hingga 6 sore, Senin hingga Jumat.

Karyawan kemudian dapat memilih untuk menyelesaikan jam kerja di kantor atau di mana pun yang mereka inginkan. Karyawan menikmati fleksibilitas jadwal ini, tetapi mungkin merepotkan ketika pemberi kerja mengharuskan lebih banyak kolaborasi di kantor.

Baca Juga: 4 Cara Menyesuaikan Diri dengan Pekerjaan Baru di Kantor

4. Shift terbagi

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Dengan sistem shift terbagi, karyawan bekerja dua shift dalam satu hari. Mereka bekerja beberapa jam, memiliki waktu istirahat yang cukup panjang, lalu kembali bekerja beberapa jam kemudian di hari yang sama.

Dilansir Agendrix, Sarah Busque, penulis, menjelaskan, "Keuntungan dari jadwal kerja shift terbagi memberikan waktu istirahat yang lebih panjang di siang hari, memungkinkan untuk janji temu atau kegiatan pribadi, dan cocok untuk industri dengan permintaan yang berfluktuasi. Namun, kekurangannya yaitu shift terbagi memberikan waktu luang yang lebih sedikit, sehingga berpotensi menambah waktu perjalanan dan biaya".

Verified Writer

Alma S

I don’t have to say a word. That’s why I like writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya