TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kesalahan dalam Menulis Surat Resign, Wajib Dihindari!

Ada aturannya, lho

Ilustrasi menulis surat resign (pexels.com/cottonbro studio)

Saat kamu mau pindah ke tempat kerja baru, sudah pasti harus siap mengakhiri masa kerja di kantor lama, kan? Nah, dalam hal ini tentunya dibutuhkan surat resign atau pengunduran diri.

Meskipun surat tersebut diserahkan pada perusahaan lamamu, dalam membuatnya gak boleh asal-asalan, lho. Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari saat menulis surat pengunduran diri atau resignYuk, langsung simak ulasannya di bawah ini!

1. Penjelasan yang terlalu bertele-tele

Ilustrasi menulis surat resign yang bertele-tele (pexels.com/Vlada Karpovich)

Memberikan penjelasan yang panjang dan bertele-tele tentang alasan resign itu kurang tepat. Cukup sampaikan informasi penting yang menyatakan kamu mengajukan surat pengunduran diri dengan singkat, padat, dan jelas.

Namun, jika memang ingin menyampaikan alasan resign secara detail, kamu bisa menyampaikannya secara langsung kepada atasan. Tidak perlu untuk menuliskannya pada surat resign.

2. Komentar negatif tentang bos atau atasan

Ilustrasi mencantumkan komentar negatif pada surat resign (pexels.com/Los Muertos Crew)

Surat resign bukanlah media untuk membicarakan keburukan orang lain, tidak peduli seberapa tidak kompetennya mereka. Ingatlah, bahwa surat resign bisa disimpan dalam arsip sehingga jika suatu hari nanti kamu kembali, surat tersebut malah menjadi boomerang bagi kariermu.

"Tidak baik menjelek-jelekkan pekerjaan, bos, kolega, atau perusahaan kamu sebelumnya. Tetaplah berperilaku positif saat resign dan diskusikan secara baik dengan atasan," kata founder Career Tool Belt, Alison Doyle, dilansirThe Balance.

Perilaku ini juga gak baik karena kamu seperti masih menyimpan kekesalan pada atasan dalam surat resign tersebut. Untuk itu, lebih baik cantumkan kata-kata yang bijak dan penting saja, ya!

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan supaya Karyawanmu Tak Gampang Resign 

3. Kritik terhadap rekan kerja

Ilustrasi mengkritik rekan kerja (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Selain tidak baik memberikan komentar negatif pada atasan, kamu juga sebaiknya tidak mengkritik rekan kerja pada surat resign. Ingat, surat resign ini seharusnya berfokus pada dirimu saja, bukan rekan kerjamu.

Perilaku mereka mungkin berperan besar dalam keputusanmu untuk resign, namun menyalahkan mereka dalam surat pengunduran diri itu tidak perlu. Lebih baik move on dan berfokus pada karier yang menunggumu di luar sana.

"Bahkan jika pengalamanmu di tempat kerja kurang baik, kamu harus tetap mengundurkan diri dengan baik dan sopan," kata HR expert, Priscilla Claman, dilansir Flowrite.

4. Bahasa yang tidak pantas

Ilustrasi menyerahkan surat resign pada atasan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Bahasa yang dianggap tidak sopan dan tidak pantas untuk diperbincangkan di tempat kerja harus dihindari dalam penulisan surat resign. Sebab, hal ini juga bisa memengaruhi kariermu ke depannya karena dinilai tidak ber-attitude baik.

Jangan membahayakan masa depanmu hanya karena surat resign yang tidak sopan pada perusahaan lama. Ingatlah, bahwa dalam dunia kerja ada banyak jaringan yang bisa memengaruhi image kerjamu dari mana saja. 

Baca Juga: 5 Tips Membuang Niat Resign selama Kerja, Harus Semangat!

Verified Writer

Fatika Shinta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya