Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Banyak yang bilang kalau kehidupan baru dimulai sejak lulus kuliah. Bagaimana tidak, mahasiswa yang akhirnya menyandang gelar fresh graduate atau lulusan baru ini dituntut untuk hidup mandiri dengan mulai mencari pekerjaan. Sebelum melamar pekerjaan, ada banyak dokumen yang perlu dipersiapkan salah satunya adalah curriculum vitae (CV).
CV adalah dokumen yang berisi rangkuman lengkap tentang riwayat pendidikan, pengalaman kerja, sampai kualifikasi lain dari seseorang. Namun tidak semua pengalamanmu semasa kuliah perlu dicantumkan di CV. Paling tidak, tulis saja enam poin berikut ini supaya CV kamu terlihat profesional!
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
ilustrasi fresh graduate (freepik.com/Racool_studio_ Sebagai fresh graduate, hal pertama yang bisa kamu pamerkan di CV adalah indeks prestasi kumulatif (IPK). IPK bisa kamu tuliskan di bagian deskripsi singkat pada CV. Tulis nilai IPK tepat setelah kamu menuliskan jurusan kuliahmu.
Nilai IPK-mu yang tinggi dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan akademik yang baik. IPK juga bisa menjadi tanda kekonsistenan dalam mencapai hasil yang memuaskan selama masa studi. Tak jarang perekrut ikut menjadikan IPK sebagai indikator untuk menilai kemampuan intelektual dan kesiapan seorang kerja.
2. Penghargaan akademik atau non akademik
ilustrasi memenangkan perlombaan (freepik.com/rawpixel.com) Bagi kamu yang aktif mengikuti perlombaan semasa kuliah, gak ada salahnya untuk mencantumkan prestasimu tersebut ke dalam CV. Bisa prestasi dari lomba akademik atau bahkan non akademik. Apapun jenis prestasinya, hal ini dapat menjadi poin pembeda antara dirimu dengan kandidat lainnya.
Penghargaan non akademik dapat menunjukkan keterampilan tambahan, seperti kepemimpinan, kerja sama tim, kreativitas, dan lain-lain. Sedangkan penghargaan akademik bisa menegaskan bahwa kamu memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Susun penghargaan yang paling relevan atau paling bergengsi di bagian atas CV, ya!
3. Pengalaman magang
ilustrasi magang (freepik.com/pch.vector) Sebagai mahasiswa, tentu kamu sudah gak asing ya dengan kegiatan magang. Walaupun hanya dilakukan dalam waktu beberapa bulan saja, pengalaman magang yang kamu cantumkan di CV dapat menarik perhatian rekruiter, lho. Sebab, pengalaman magang menjadi bukti bahwa kamu telah mendapatkan pengalaman praktik langsung terhadap lingkungan kerja dan keterampilan yang relevan.
Supaya terlihat profesional, cantumkan nama perusahaan, jabatan yang dipegang selama magang, dan cantumkan bulan serta tahun dari mulai hingga selesai magang. Jangan lupa deskripsikan tugas utama yang kamu emban. Fokus pada pencapaian dan kontribusi spesifik yang kamu buat.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Perbaikan Diri setelah Ditolak Kerja, Fresh Graduate Wajib Tahu!
4. Proyek dan penelitian
ilustrasi penelitian (freepik.com/freepik) Mencantumkan proyek penelitian di CV sangatlah bermanfaat, terutama bagi para fresh graduate. Apalagi jika topik penelitian tersebut linear dengan pekerjaan yang hendak kamu lamar. Tentu hal tersebut bisa menjadi nilai tambah.
Deskripsikan hasil yang dicapai dari proyek penelitian tersebut, termasuk kontribusi spesifik yang kamu buat. Highlight keterampilan yang kamu kembangkan selama penelitian berlangsung, misalnya analisis data, pemrograman, dan lain sebagainya. Oh iya, akan lebih baik jika hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan supaya rekruiter bisa mengeceknya secara langsung.
5. Organisasi yang pernah diikuti
ilustrasi mengikuti organisasi mahasiswa (freepik.com/freepik) Apabila kamu merasa selama kuliah hanya mengikuti sedikit kegiatan magang atau penelitian, jangan berkecil hati dulu. Kamu bisa memanfaatkan keaktifanmu dalam berorganisasi untuk meningkatkan daya saing saat melamar kerja. Ya, keaktifan di organisasi bisa menjadi solusi jika kamu hanya memiliki sedikit pengalaman kerja formal.
Untuk membuat pengalaman berorganisasi terlihat stunning itu, rinci tanggung jawab yang kamu emban selama masa aktif di organisasi. Fokus pada keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Biasanya keterampilan tersebut meliputi kepemimpinan manajemen waktu, atau kemahiran berkomunikasi.
