Apa Itu PPDS? Pengertian dan Tahapan Jadi Dokter Spesialis

PPDS pun ada dua macamnya

Profesi dokter mungkin masih menjadi pekerjaan impian banyak orang. Pekerjaan yang mulia ini ternyata membutuhkan waktu yang cukup panjang. Maka dari itu, pilihan untuk menjadi dokter bukan hal yang mudah.

Seseorang bisa menjadi dokter umum saja atau melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis. Lantas, Apa itu PPDS dan bagaimana caranya menjadi PPDS? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Pengertian PPDS

Apa Itu PPDS? Pengertian dan Tahapan Jadi Dokter Spesialisilustrasi tenaga kesehatan (pexels.com/cottonbro studio)

PPDS adalah singkatan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis. Program ini merupakan program studi lanjutan di bidang kedokteran yang mempersiapkan mahasiswa menjadi dokter spesialis.

Bidang yang dipelajari oleh PPDS lebih spesifik, seperti anastesi, jantung, bedah, penyakit dalam, dan lain-lain. Untuk bisa melanjutkan ke PPDS, seseorang harus menyelesaikan Sarjana Kedokteran dan mendapatkan gelar sebagai dokter.

Baca Juga: Undip Bantah Mahasiswi PPDS Anestesi Bunuh Diri Karena Dibully

2. Perbedaan Spesialis dan Sub-spesialis

Apa Itu PPDS? Pengertian dan Tahapan Jadi Dokter SpesialisGambar tangan dokter (Pexels.com/KarolinaKaboompics)

Dilansir laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, mahasiswa PPDS diarahkan untuk mengembangkan potensinya lebih dalam lagi dalam bidang-bidang tertentu. Pola pendidikan di PPDS juga melalui kerja praktek di RS pendidikan utama atau jejaring.

Selain PPDS, juga terdapat PPDS II atau Sub-spesialis. Dilansir dari laman FK UNAIR, progra pendidkan ini nantinya akan menghasilkan tenaga third professional degree. Sub-spesialis merupakan jenjang lanjutan dari PPDS.

PPDS II/Sub-spesialis akan menghasilkan dokter Spesialis Konsultan (K). Banyak bidang yang dibuka seperti Sub-spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Penyakit Dalam, Patologi Klinik, dan lail-lain.

3. Tahapan menjadi dokter spesialis

Apa Itu PPDS? Pengertian dan Tahapan Jadi Dokter Spesialisilustrasi dokter memeriksa tekanan darah (pexels.com/@shkrabaanthony/)

Begitu masuk perkuliahan di Fakultas Kedokteran, mahasiswa menghabiskan waktu 3,5-4 tahun atau hingga lulus menjadi Sarjana Kedokteran (S. Ked). Perjalanan menjadi dokter masih panjang karena harus melanjutkan program Profesi Dokter. Umumnya setelah mendapatkan gelar S. Ked, calon dokter akan menjalani Co-Assistat (Co-Ass) dan dikenal sebagia dokter muda.

Selama menjalani Co-Ass, dokter muda akan mendalami berbagai bidang/stase-stase baik di rumah sakit yang sama maupun berbeda. Usai melewati program ini, dokter muda harus mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) untuk bisa mengambil sumpah sebagai dokter dan mendapatkan gelar dokter (dr.).

Lulusan ini harus menjalani program internship atau magang sebagai bentuk pematangan terhadap kompetensi dokter untuk mendapatkan Surat Izin Praktik . Setelahnya, bisa mengambil pendidikan lanjutan yaitu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Pendidikan Program Dokter Spesialis biasanya ditempuh selama 4 sampai 6 tahun tergantung pada kesulitan bidang yang diambil. Nah, dokter umum yang menjalani PPDS, disebut sebagai 'dokter residen'

Demikian informasi singkat seputar PPDS. Semoga membantu, ya!

Baca Juga: Dokter Ungkap 5 Cara Rawat Kulit Tubuh agar Mulus dan Bercahaya

Topik:

  • Pinka Wima
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya