5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir Pelanggan

Teknik psikologi ini buat copywriting-mu banyak dilirik!

Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, konten menjadi senjata ampuh untuk menarik perhatian calon pelanggan. Copywriting yang menawan menjadi salah satu cara untuk menciptakan konten yang memikat hati audiens. Terlebih lagi jika copywriting disertai dengan penerapan teknik-teknik psikologi yang tepat.

Dengan memahami cara kerja pikiran manusia, kamu dapat merancang pesan yang tidak hanya informatif, tetapi juga memicu emosi dan mendorong tindakan. Berikut ini adalah lima teknik psikologi untuk copywriting yang dapat kamu terapkan untuk menciptakan kalimat menawan dan menarik calon pelanggan.

1. Peek-end rule effect

5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir Pelangganilustrasi orang yang sedang mengetik (pexels.com/Oleksandr P)

Teknik yang pertama ini sering digunakan dalam dunia copywriting. Psikolog Daniel Kahneman menyatakan bahwa teori ini menunjukkan bahwa orang cenderung menilai pengalaman berdasarkan puncak (momen paling berkesan), bukan rata-rata keseluruhan. Dalam copywriting, kamu bisa ciptakan kesan atau kesenangan yang menggugah audiens.

Berikan gaya bahasa yang menunjukkan momen paling berkesan yang didapat dari produk. Misalnya: "Nikmati ledakan rasa di setiap gigitan burger kami. Daging empuk yang dipanggang sempurna, keju leleh yang berlimpah, dan saus rahasia yang menggoda lidah siap menciptakan pengalaman kuliner yang memuncak."

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Bekerja di Akhir Pekan, Picu Stres Berkepanjangan

2. You are free effect

5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir Pelangganilustrasi orang-orang yang bekerja di dunia kreatif (pexels.com/Matheus Bertelli)

Seperti judulnya, teknik ini benar-benar memberikan kesan "kebebasan" bagi pelanggan. Teknik ini bekerja dengan mengurangi resistensi psikologis terhadap persuasi dengan menekankan kebebasan pilihan individu. Pelanggan diajak untuk mencoba produk, tetapi juga dibebaskan untuk berhenti menggunakannya kapan saja.

Tanpa sadar, teknik ini sering kamu temukan di produk-produk online, seperti Spotify, YouTube, dan lain-lain. Contoh copywriting dari penerapan teknik ini: "Nikmati musik kesukaanmu tanpa iklan dengan berlangganan. Kamu bisa mencobanya dulu selama 30 hari dan berhenti kapan saja". Efek ini akan membuat calon pelanggan penasaran dan siapa tahu nanti bisa ketagihan!

3. Cheerleader effect

5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir Pelangganilustrasi seseorang yang sedang menggunakan AI (pexels.com/Mikhail Nilov)

"Cheerleader" dapat diartikan sebagai sesuatu yang banyak dan heboh. Fenomena ini menunjukkan bahwa sesuatu tampak lebih menarik ketika dilihat dalam kelompok daripada sendirian. Dalam pemasaran, teknik ini bisa diterapkan untuk meningkatkan persepsi nilai produk.

Contoh jika diterapkan dalam copywriting: "Lebih dari 1 juta pelanggan merasa sangat puas dengan produk kami, siap jadi pelanggan selanjutnya?" Selain itu, contoh lain dapat dilihat pada situs e-commerce seperti Amazon yang sering menampilkan "Produk terkait" atau "Pelanggan juga membeli" di halaman produk.

4. Cognitive fluency effect

5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir PelangganFoto tangan seseorang yang sedang menggunakan gadget (pexels.com/Karolina Grabowska)

Teknik ini berfokus dalam memberi pemahaman kepada orang-orang yang menyukai sesuatu yang ringan dan sederhana. Copywriting dengan teknik ini menyampaikan informasi yang lebih mudah diproses secara kognitif dan menarik. Tidak terdapat suatu gaya bahasa yang berlebihan, informasi yang ada haruslah lugas. 

Contoh: "Mulai sekarang, gunakan sabun X setiap hari! Satu-satunya sabun tanpa bahan kimia dan wangi tahan lama untuk mandi yang menyenangkan dan badan yang menawan". Kesederhanaan ini dapat menarik banyak target pelanggan yang lebih luas. Bahkan dari semua kalangan tanpa terbatas usia dan latar belakang apapun.  

5. Focussing effect

5 Teknik Psikologi untuk Copywriting, Bikin Banjir Pelangganilustrasi orang-orang yang sedang meeting (pexels.com/Tiger Lily)

Teknik ini menekankan satu aspek penting dari sebuah produk saat membuat keputusan dan mengabaikan aspek-aspek lain yang mungkin sama pentingnya. Dalam copywriting, teknik ini mengarahkan perhatian pembaca pada satu manfaat atau fitur utama produk. Hal ini berguna untuk membuat pesan lebih kuat dan menciptakan ciri khas yang mudah diingat.

Contoh copywriting dengan teknik Focussing: "Kurangi Tagihan Listrik Hingga 50% dengan Panel Surya EcoSave. Yuk, mulai hemat sampai dengan Rp500.000 sebulan dengan menggunakan produk kami!" Terapkan efek psikologis yang masuk akal untuk menarik dan meyakinkan calon pelanggan. Cukup fokus pada satu hal, maka pelanggan berdatangan!

Dengan menggunakan teknik psikologi untuk copywritingkamu bisa menciptakan rangkaian kalimat yang lebih efektif dan menarik. Namun, penting untuk selalu menggunakannya secara etis dan tidak manipulatif. Jadi, dari lima teknik tadi, mana yang menurutmu paling menarik?

Baca Juga: 3 Peran Kunci Copywriting dalam Digital Marketing

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

"jadilah besar bestari dan manfaat untuk sekitar"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya