Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1

Kamu sudah nonton ketiga season dari Sweet Home?

Sweet Home merupakan drakor bergenre apokalips yang diadaptasi dari webtun. Berbeda dari webtun orisinalnya, drakor Netflix ini dibuat menjadi tiga season. Sayangnya, hanya season 1 yang dianggap memenuhi ekspektasi penonton.

Ada beberapa alasan mengapa drakor Sweet Home season 2 dan 3 kurang diminati dan dinilai tidak semenarik musim pertama. Berikut delapan di antaranya. Yuk, simak ulasannya.

Baca Juga: 3 Tahap Monsterisasi di Sweet Home 3, Kembali Jadi Manusia

1. Plot dan konflik season 2 dan 3 gak semenarik season 1

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1cuplikan drama Sweet Home 3 (dok. Netflix/Sweet Home 3)

Season pertama drakor Sweet Home berlatar saat awal kemunculan wabah monsterisasi. Saat dunia mulai chaos karena orang-orang berubah jadi monster, para penghuni apartemen Green Home berusaha bertahan dengan menutup gerbang. Kisah survival para penghuni apartemen kumuh yang awalnya tidak saling mengenal ini memikat hati penonton. Terlebih penekanan tentang masih adanya humanity di antara kalangan penghuni Green Home meski dunia kolaps jadi kelebihan tersendiri.

Di sisi lain, plot Sweet Home season 2 dan 3 lebih melebar. Kelanjutan drakor ini tidak lagi membahas Green Home melainkan beberapa tempat sekaligus, seperti stadion tempat tinggal penyintas hingga laboratorium di Banseom Emergency Management Bureau. Selain itu, bukan lagi soal survival dan humanity, topik bahasan pun jadi lebih luas. Misalnya, soal loyalitas tentara hingga kemunculan ras manusia baru. Meski konflik jadi lebih kompleks, sayangnya, tema-tema yang diangkat di season 2 dan 3 dianggap kurang menarik serta tidak fokus pada satu problem inti.

2. Ada lebih banyak karakter favorit dan relateable di season 1

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Park Gyu Young di Sweet Home (twitter.com/netflixth)

Alasan lain Sweet Home season 1 menempati tempat istimewa di hati penonton karena para karakternya. Konflik dan dilema yang mereka hadapi dinilai relateable dengan situasi nyata. Selain itu, meski tidak semua baik, penokohan tiap karakter didalami dengan baik sehingga menjadi ikonik. Sebagian bahkan sukses menjadi karakter favorit penonton sehingga bikin sulit move on saat mereka berakhir tewas.

Sayangnya, di season 2 dan 3, penokohan karakter-karakter baru tidak cukup kuat dan menarik bagi penonton. Dilema yang mereka hadapi tidak cukup relateable dan terkesan ditulis seadanya. Karena itu, sulit bagi penonton untuk membangun ikatan dengan tokoh-tokoh ini. Sebagian besar malah dinilai useless dan mudah dilupakan.

Baca Juga: 3 Plot Twist Terbesar di Sweet Home 3, Lee Eun Yu Jadi Neohuman

3. Terlalu banyak side characters dan subplot kurang penting di season 2 dan 3

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Hyun Bong Sik dan Chae Won Bin di Sweet Home 2 (twitter.com/studiodragonKR)

Berkaitan dengan poin kedua, ada terlalu banyak tokoh baru di Sweet Home season 2 dan 3. Banyaknya side characters bisa bikin bingung dan membuat cerita jadi membosankan sebab semua tokoh baru ini diperkenalkan dalam waktu terlalu cepat dan relatif bersamaan sebelum penonton terbiasa dengan mereka. Selain itu, backstory dan subkonflik yang mereka bawakan dinilai kurang penting dan tidak terlalu berkaitan dengan konflik utama dalam drakor ini.

4. Screen time yang kurang banyak untuk karakter utama

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Song Kang di Sweet Home 2 (twitter.com/NetflixKR)

Kritikan terbesar terkait Sweet Home 2 adalah kurangnya screen time dari karakter-karakter utama. Di antaranya, Cha Hyun Su (Song Kang). Sebaliknya, penonton disuguhkan dengan karakter-karakter yang sepenuhnya baru. Meski tujuan utama dari situasi ini adalah memperkenalkan tokoh-tokoh pendukung yang baru, tetap saja hal ini mengecewekan.

Di Sweet Home 3, masalah screen time tokoh utama diperbaiki. Cha Hyun Su mendapat jatah kemunculan banyak selayaknya karakter utama. Namun, tokoh Lee Eun Yu (Go Min Si) yang kini tidak muncul sebanyak sebelumnya. Berbeda dari dugaan, ia tidak bergabung dengan Cha Hyun Su dan Lee Eun Hyeok (Lee Do Hyun) dalam final battle. Ia dikisahkan mengasingkan diri karena merasakan gejala monsterisasi.

5. Hanya ada sedikit adegan ikonik di season 2 dan 3

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Go Min Si dan Jung Jinyoung di Sweet Home 3 (dok. Netflix/Sweet Home 3)

Selain karakter, banyak adegan di season 1 yang dianggap ikonik dan membekas di hati penonton. Sayangnya, hal ini tidak terjadi di sekuelnya. Karena ada terlalu banyak tokoh, adegan-adegan mereka pun kurang meninggalkan bekas di ingatan. Penyelesaian konflik utama dirasa terlalu cepat, sementara ada banyak adegan mubazir yang dimiliki side characters baru. Meski begitu, momen reuni penghuni Green Home cukup mengharukan dan jadi scene favorit di season terakhir.

6. Karakter-karakter kesayangan di season 1 banyak yang terbunuh

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Lee Si Young dan Kim Si A di Sweet Home 3 (dok. Netflix/Sweet Home 3)

Sebetulnya, salah satu alasan sekuel Sweet Home ditunggu karena menanti kemunculan karakter-karakter favorit dari season 1. Salah satunya adalah Yoon Ji Su (Park Gyu Young) yang tampil tangguh melawan monster dan melewati banyak kesulitan di musim pertama. Sayangnya, ia justru berakhir tewas tanpa melawan monster di awal season 2. Kematian tokoh-tokoh di season 1 yang difavoritkan penonton demi sebuah plot twist, membuat penonton kecewa.

7. Penjelasan kurang mendalam mengenai Neohuman

Alasan Drakor Sweet Home 2 dan 3 Dinilai Gak Sebagus Season 1Lee Do Hyun di Sweet Home 3 (dok. Netflix/Sweet Home 3)

Jika season 2 merupakan jembatan antara konflik dan karakter di awal dan akhir Sweet Home, season 3 seharusnya menjadi gongnya. Bukan hanya pertarungan terakhir antara tokoh protagonis dan villain, Sweet Home 3 juga memperkenalkan kelompok entitas baru bernama Neohuman. Mereka adalah ras manusia baru yang terlahir dari tahap terakhir monsterisasi.

Sayangnya, pembahasan mengenai Neohuman kurang didalami. Alih-alih memakai rumus show, don't tell, Neohuman lebih banyak diperkenalkan melalui dialog beberapa tokoh, seperti Lee Eun Hyeok. Karena itu, penjelasan mengenai Neohuman terasa dangkal dan masih menyisakan pertanyaan padahal topik ini menarik untuk dijadikan subkonflik penting dalam cerita drakor Sweet Home.

Season 2 dan 3 sebetulnya tidak ada dalam webtun orisinal Sweet Home. Kedua season tambahan dibuat dengan memperluas permasalahan konflik utama mengenai monsterisasi yang dibahas di musim pertama. Bagaimana pendapatmu setelah nonton ketiga season dari drakor Sweet Home?

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Drakor Sweet Home 3

S. M. Fatimah Photo Verified Writer S. M. Fatimah

Menulis adalah bekerja untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya