5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?

Gerakan progresif dalam industri hiburan Korsel

Meski masuk negara ekonomi maju (tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development yang hanya dihuni 38 negara), Korea Selatan masih punya PR besar di sektor kesetaraan gender. Korsel bisa disebut masih menganut paham tatanan sosial konservatif.

Paham sosial konservatif tersebut bahkan terlihat jelas dalam berbagai peristiwa nyata. Misalnya selisih gaji antara perempuan dan laki-laki yang lumayan tinggi, kasus kekerasan domestik, serangan siber di internet, hingga akhirnya termanifestasi lewat terpilihnya politisi beraliran konservatif, Yoon Suk Yeol, sebagai presiden. 

Sebagian produk budaya mereka pun masih sering menempatkan perempuan sebagai elemen dekoratif atau tokoh-tokoh pasif. Gerakan melawan ide-ide konservatif itu sudah mulai terlihat lewat munculnya karakter-karakter perempuan yang punya karier bagus dan mandiri secara finansial.

Namun, benarkah drama-drama itu benar-benar menyampaikan pesan-pesan pemberdayaan dengan gamblang? Jawabannya tidak semua. Ini mungkin didorong pula oleh kecenderungan sineas Korsel mencari aman dan menghindari kontroversi.

Tentu publik masih ingat soal film Kim Ji Young, Born 1988. Film adaptasi novel berjudul sama karya Cho Nam Joo itu sempat membelah Korsel jadi dua polar, pro dan kontra feminisme. Zaman terus bergerak, mulai muncul drakor baru yang tak ambil pusing dengan kritik pedas kelompok anti kesetaraan gender. Lahirlah beberapa drakor dengan pesan feminisme kuat berikut yang langka dan layak diapresiasi.

1. Mask Girl (2023)

5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?Mask Girl (dok. Netflix/Mask Girl)

Mask Girl adalah drakor orisinal Netflix yang dengan gamblang dan tegas mengkritisi standar kecantikan tak realistis di negeri itu. Kisah dimulai dengan perkenalan sosok Kim Mo Mi (Lee Han Byul), pegawai kantoran yang tak diberkahi wajah cantik. Kecintaannya pada perhatian dan pujian membuatnya nekat menciptakan persona baru di internet. 

Ia akhirnya dikenal sebagai sosok di balik seleb dunia maya bernama Mask Girl. Namun, keputusan itu jadi awal dari segala malapetaka yang tak pernah ia duga.

Mask Girl dikemas untuk penonton dewasa dengan adegan-adegan mengganggu dalam tiap episodenya. Namun, di sisi lain ini adalah cara kreator menggambarkan opresi terhadap perempuan. Meski fiktif, banyak kejadian pilu yang tidak susah ditemukan di Korsel dan berbagai negara secara umum. 

2. Something in the Rain (2018)

5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?Something in the Rain (dok. JTBC/Something in the Rain)

Something in the Rain bisa dibilang salah satu pelopor drama Korea yang sarat kritik sosial, terutama menyoal tekanan sosial terhadap perempuan. Lakonnya Yoon Jin Ah (Son Ye Jin), seorang perempuan berusia 30-an yang punya karier bagus, tetapi dikritik habis-habisan karena menjalin asmara dengan seorang pria yang lebih muda darinya. 

Tak hanya itu, serial ini juga menyoroti perjuangan Jin Ah menghadapi seksisme di kantor. Cerita-cerita rekan sejawatnya sebagai perempuan yang bekerja di korporasi turut mewarnai drama laris ini. 

Baca Juga: 7 Drakor September 2023 yang Tampilkan Kasus Pembunuhan, Sudah Nonton?

3. Birthcare Center (2020)

5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?Birthcare Center (dok. TVN/Birthcare Center)

Birthcare Center juga berisi pesan pro-feminis yang cukup kentara. Ini dilakukan para kreatornya dengan mengajak penonton menyelami pengalaman para ibu dari berbagai profesi dan kelas sosial usai melahirkan. 

Melahirkan dan fase jadi ibu sangat rawan diglorifikasi, padahal kenyataannya tidak seindah itu. Ada banyak tantangan dan ketidaknyamanan yang harus ibu-ibu rasakan. Apalagi tekanan untuk tetap prima dan cekatan dalam segala hal, padahal mereka masih dalam fase pemulihan pascamelahirkan. 

4. Thirty-Nine (2022)

5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?Thirty-Nine (dok. JTBC/Thirty-Nine)

Persahabatan perempuan dan karakter berusia matang jadi dua kata kunci untuk drama Thirty-Nine. Sesuai judulnya, ketiga lakon utama dalam proyek ini berusia akhir 30-an dan mengalami berbagai krisis dalam hidup mereka. 

Dikemas berimbang antara laju lambat dan cepat, ceritanya cukup memikat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tak hanya hubungan ketiganya, kreator dengan jeli mengeksplorasi hubungan mereka dengan keluarga, pasangan, dan saudara yang akan membawamu mengenal isu-isu sosial Korsel. Termasuk peran gender di ranah domestik maupun publik. 

5. Extraordinary Attorney Woo (2022)

5 Drama Korea dengan Pesan Feminisme yang Kuat, Tren Baru?Extraordinary Attorney Woo (dok. ENA/Extraordinary Attorney Woo)

Jadi salah satu serial Korea dengan rating tertinggi di IMDb sekaligus paling banyak ditonton di Netflix, Extraordinary Attorney Woo memang dengan strategis mengangkat lakon dari kelompok minoritas. Tidak hanya perempuan, Woo Young Woo (Park Eun Bin) juga mengidap salah satu kondisi neurodiversitas. 

Ini jadi tantangan tersendiri buatnya saat masuk ke dunia kerja yang didominasi laki-laki, yakni hukum. Serial ini masuk kategori heartwarming jadi nyaman banget ditonton. 

Industri hiburan Korea sudah mulai bergerak ke arah progresif. Masih langkah kecil, tetapi sebuah keputusan yang patut didukung dan diapresiasi. 

Baca Juga: 10 Drakor 2023 Kisahkan Kehidupan Pasutri, Gak Seindah Bayangan? 

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya