4 Teknologi Investigasi Modern ini Belum Ada di Chief Detective 1958

Investigasi masih dilakukan secara manual

Kepolisian modern menggunakan teknologi-teknologi yang canggih untuk membantu dalam proses investigasi kejahatan. Sayangnya, hal ini belum ditemukan di kepolisian Korea pada tahun 1960-an.

Begitu pula di drakor Chief Detective 1958, kepolisian masih menggunakan cara-cara manual dalam melakukan investigasi suatu kejahatan. Empat teknologi investigasi modern berikut ini belum ada di Chief Detective 1958. Apa saja?

1. Sidik Jari

4 Teknologi Investigasi Modern ini Belum Ada di Chief Detective 1958still cut Chief Detective 1958 (instagram.com/mbcdrama_now)

Kepolisian modern saat ini sudah menggunakan teknologi identifikasi sidik jari dalam mengungkap pelaku atau korban kejahatan. Setiap barang bukti yang ada di tempat kejadian perkara kemungkinan terdapat sidik jari tersangka yang tertinggal. Selanjutnya, sidik jari yang ditemukan pada barang bukti bisa langsung dicocokan pada sistem database yang mengarah kepada indentitas seseorang.

Kepolisian Jongnam di Chief Detective 1958 belum menggunakan teknologi modern ini, karena memang belum ditemukan. Sehingga dalam melakukan investigasi mereka masih harus dilakukan secara manual. Badan Forensik Nasional Korea pada drama ini juga diceritakan belum memiliki teknologi sidik jari.

2. DNA

4 Teknologi Investigasi Modern ini Belum Ada di Chief Detective 1958still cut Chief Detective 1958 (instagram.com/mbcdrama_now)

Kepolisian di era modern juga sudah menggunakan teknologi identifikasi DNA untuk mengungkap pelaku atau korban kejahatan. Tempat kejadian terjadinya kejahatan atau pada korban, kemungkinan bisa ditemukan DNA dari si pelaku. DNA yang tertinggal bisa berupa jaringan kulit, air liur atau bahkan darah dari si pelaku. 

Teknologi ini sayangnya juga belum ditemukan di tahun 1960-an. Sehingga proses investigasi para detektif di Chief Detective 1958 masih dilakukan dengan meneliti secara manual. Begitu pula dengan Badan Forensik Nasional diceritakan belum menggunakan teknologi ini. 

Baca Juga: 5 Trik Ampuh Park Yeong Han Lawan Kriminal di Chief Detective 1958

3. CCTV

4 Teknologi Investigasi Modern ini Belum Ada di Chief Detective 1958still cut Chief Detective 1958 (instagram.com/mbcdrama_now)

Teknologi modern yang paling terlihat belum ada di Chief Detective 1958 adalah CCTV. CCTV adalah kamera perekam video sekaligus suara. CCTV merekam dan menyimpan semua peristiwa di tempat yang terdapat kamera tersebut. Sehingga peristiwa kejahatan pun bisa terekam bila terdapat CCTV di tempat kejadian perkara.

Bila teknologi ini sudah ada, maka para detektif di kepolisian Jongnam bisa dengan cepat mengidentifikasi pelaku kejahatan. Mayoritas dalam mencari pelaku kejahatan, para detektif hanya mengandalkan kesaksian-kesaksian dari masyarakat. Namun hal ini bisa menghambat pekerjaan mereka bila masyarakat menolak untuk memberikan kesaksian.

4. Sistem basis data

4 Teknologi Investigasi Modern ini Belum Ada di Chief Detective 1958still cut Chief Detective 1958 (instagram.com/mbcdrama_now)

Teknologi lainnya yang juga belum ada di Chief Detective 1958 adalah sistem basis data. Tidak adanya komputer dan perangkat elektronik lainnya, otomatis membuat tidak adanya sistem basis data. Para detektif masih mencatat investigasi pelaku dengan tulisan tangan atau dengan mesin tik manual.

Tidak hanya di kepolisian, diceritakan Korea pada saat itu juga belum mengenal sistem basis data. Kartu identitas masyarakat dan polisi masih berupa kertas manual yang berisi data lengkap pemilik kartu. Sehingga yang terjadi pada saat itu, proses investigasi masih dilakukan manual.

Teknologi investigasi modern yang belum ada di Chief Detective 1958 ini, tidak menjadi hambatan bagi para detektif dalam mengungkap pelaku kejahatan. Walau tidak adanya dukungan dari teknologi yang canggih namun mereka didukung oleh kecerdasan dan tim yang solid.

Baca Juga: 3 Penyamaran Para Detektif di Chief Detective 1958, All Out!

Cicilia R Photo Verified Writer Cicilia R

Semangat!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya