9 Insight Parenting Drakor Bad Memory Eraser, Pahami Perspektif Anak!

2. Meski lahir dari ibu yang sama, tiap anak punya minat dan bakat berbeda. Sebagaimana Lee Goon senang jadi atlet, sedangkan adiknya merasa tertekan

3. Komunikasi adalah kunci sebuah hubungan. Anak berhak tahu rencana masa depannya, bukan seperti orangtua Lee Goon yang meninggalkannya tanpa penjelasan

4. Perilaku membandingkan anak perlu dihindari. Hal itu dapat memicu pertengkaran antara kakak adik, sebagaimana Lee Goon dan Lee Shin

Baca Juga: 8 Perilaku Workaholic Kyung Joo Yeon di Drama Bad Memory Eraser

5. Prestasi anak jadi hal yang membanggakan. Namun, orangtua perlu memperhatikan kondisi tubuh dan mental anak dalam proses mencapainya

6. Kebiasaan mengekang dan kehati-hatian dalam menjaga anak adalah dua hal berbeda. Pola asuh strict parents justru memicu anak jadi pemberontak

7. Hal benar menurut orangtua belum tentu baik bagi anak. Ji Sun merasa bahwa menjadikan Lee Shin atlet tenis adalah pilihan tepat, padahal justru sebaliknya

8. Orangtua harus memberi ruang anaknya berpendapat. Jika Ji Sun dan Suk Doo melakukannya, maka anaknya tak akan mengalami tekanan mental

9. Tidak selamanya sikap dan keputusan orangtua selalu benar. Oleh karena itu, meminta maaf pada anak seharusnya bukan hal tabu bagi orangtua

Berbagai hal yang telah terjadi dalam keluarga Lee Goon di Bad Memory Eraser memberikan nilai berharga tentang pentingnya memahami perspektif anak. Kendati orangtua adalah sosok dewasa, tetapi tetap harus mendengar suara dan pendapat anak. Terlebih, hal-hal yang menyangkut masa depan anak sangat penting untuk didiskusikan bersama agar tercipta perasaan dihargai dan saling memahami.

Baca Juga: 7 Bentuk Profesionalisme Lee Goon sebagai CEO di Bad Memory Eraser