TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Pola Asuh yang Sehat ala Drakor Twinkling Watermelon

Orangtua wajib tahu dan terapkan pada anak-anak

cuplikan KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Twinkling Watermelon merupakan drama fantasi romance yang mengisahkan perjalanan waktu Ha Eun Gyeol (Ryeoun) ke tahun 1995. Di waktu tersebut, ia bertemu dengan ayahnya, Ha Yi Chan (Choi Hyun Wook) yang masih duduk di bangku SMA.

Meski bertabur bintang muda, nyatanya drama besutan sutradara Son Jung Hyun ini banyak mengandung pelajaran mengenai parenting, lho. Tak hanya kisah romance yang ditonjolkan, berikut ini tips parenting yang ditunjukkan dalam drakor Twinkling Watermelon.

1. Anak bukanlah trofi orangtua

Ryeoun di KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Lahir sebagai Children of Deaf Adult (CODA) membuat Ha Eun Gyeol menjadi "penyambung lidah dan telinga" bagi keluarganya. Ia juga berprestasi di sekolahnya dan menjadi murid teladan. Tentu saja, hal ini menjadi kebanggaan bagi orangtuanya. Gak heran jika sang ayah, Ha Yi Chan (Choi Won Young) selalu memamerkan prestasi anaknya.

Di sisi yang lain, tindakan orangtua Eun Gyeol membuatnya tak bisa mengeksplor bakat musiknya. Ia dituntut agar tetap menjaga prestasinya di sekolah dan tak boleh bermain gitar. Padahal, prestasi bukan melulu tentang nilai akademik, bukan?

2. Bangun komunikasi yang baik dengan anak

Ryeoun di KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Kesenangan Ha Eun Gyeol pada musik membuatnya terus berlatih walaupun secara diam-diam agar tidak diketahui orangtuanya. Suatu ketika, Ha Yi Chan mendapati Eun Gyeol bermain gitar di suatu kafe. Sang ayah yang tahu akhirnya marah dan mereka bertengkar hebat.

Hubungan orangtua dan anak rawan terjadi perselisihan bila tidak terjalin komunikasi yang baik. So, luangkan waktu dengan anak untuk quality time dan berbicara dari hati ke hati, ya. Berikan waktu dan ruang kepada mereka untuk berbicara dan menyampaikan apa yang dirasakannya. Orangtua pun benar-benar mendengarkan dengan seksama, sehingga terjalin interaksi yang baik.

Baca Juga: 7 Plot Twist Drakor Twinkling Watermelon di Episode 9-10, Gak Nyangka!

3. Tidak otoriter

Ryeoun di KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Pola asuh otoriter menerapkan kontrol yang sangat tinggi terhadap anak yang mengutamakan komunikasi satu arah melalui berbagai larangan secara ketat. Inilah yang dialami Ha Eun Gyeol ketika dilarang bermusik oleh ayahnya. Dampak yang bisa terjadi akibat pola asuh otoriter adalah anak menunjukkan banyak masalah dalam berperilaku, misalnya berbohong.

4. Menerima anak apa adanya

Shin Eun Soo di KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Yoon Chung Ah (Shin Eun Soo) terlahir dalam keluarga kaya raya, tapi ia tak bahagia. Ayahnya, Yoon Geon Hyung (Kim Tae Woo), malu dengan kondisi Chung Ah yang difabel.

Seharusnya, orangtua menjadi orang pertama yang menerima anak sebagaimana adanya dengan segenap eksistensi diri sang anak. Orangtua harus menyadari bahwa setiap anak tidak sama. Mereka punya keunikan masing-masing. Demikian juga penerapan perlakuan kepada sang anak.

Orangtua yang berusaha menutup-nutupi kekurangan sang anak akan membuat sang mereka menjadi kurang percaya diri. Mereka akhirnya sulit berkembang secara maksimal dan potensi dalam diri sang anak semakin tertutup.

5. Tidak memaksakan kehendak pada anak

Shin Eun Soo di KDrama Twinkling Watermelon (instagram.com/tvn_drama)

Yoon Chung Ah adalah seorang difabel yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan bersuara. Maka sudah sepatutnya ia diperhatikan secara khusus.

Akan tetapi, ibu tirinya, Lim Ji Mi (Kim Joo Ryung) memaksa Yoon Chung Ah untuk belajar di sekolah umum, bukan di sekolah khusus. Ia juga memaksanya untuk berbicara menggunakan suara dan tidak boleh menggunakan bahasa isyarat.

Ayah kandungnya pun melarang Chung Ah untuk mengikuti kegiatan sosial karena ingin menutupi fakta tentang Chung Ah. Sikap orangtuanya membuat Chung Ah menjadi sosok yang dingin, tak ingin bergaul atau memiliki teman, dan tertutup.

Kehendak orangtua seperti itu sangat membatasi ruang gerak anak, lho. Jika orangtua menerapkan pola asuh model tersebut, maka banyak dampak negatif bermunculan bagi tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.

Baca Juga: 7 Soundtrack Drakor Twinkling Watermelon

Verified Writer

Arsiaty Sumule

Oraet labora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya