TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Bentuk Diskriminasi Perempuan yang Digambarkan di Drakor Queen Woo

Perempuan hanya dianggap sebagai objek transaksi

Jeon Jong Seo di Queen Woo (instagram.com/andmarq_official)

Diskriminasi perempuan masih marak terjadi di masa sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa praktik ini cukup biasa dilakukan sejak dulu, apalagi di masa kerajaan Goguryeo di Korea. Kondisi ini digambarkan secara apik dalam drakor Queen Woo (2024), lho. 

Drakor Queen Woo menceritakan tentang satu kejadian yang dialami oleh salah satu permaisuri raja Goguryeo, Woo Hee (Jeon Jong Seo). Meskipun hanya menggambarkan salah satu peristiwa bersejarah, dalam drakor tersebut, para tim produksi gak lupa untuk menambahkan detail agar nyaman untuk ditonton. Jalan cerita drakor ini juga menggambarkan kondisi yang dihadapi perempuan di masa lampau. 

Dengan jabatan seorang ratu, Woo Hee ternyata juga mengalami diskriminasi di kehidupannya, lho. Apa saja bentuk diskriminasi perempuan yang diperlihatkan di drakor Queen Woo melalui Ratu Woo Hee? 

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler.

1. Belajar bela diri dan catur dianggap gak berguna bagi seorang perempuan

Jeon Jong Seo di Queen Woo (instagram.com/andmarq_official)

Woo Hee sejak kecil punya kesenangan yang cukup berbeda dengan anak perempuan lain. Dia kerap melakukan latihan bela diri dengan anggota keluarga lain. Namun, ayahnya menganggap jika kegiatan itu gak akan berguna bagi Woo Hee. 

Ayahnya punya pandangan jika seorang perempuan gak akan dianggap feminin jika melakukan kegiatan tersebut. Imbasnya banyak laki-laki yang gak ingin dijodohkan dengan Woo Hee di masa depan.

2. Perempuan dianggap sebagai alat tukar untuk meraih kekuasaan

Jeon Jong Seo di Queen Woo (instagram.com/andmarq_official)

Pekerja pemerintahan mayoritas dilakukan seorang pria. Perempuan bangsawan biasanya lebih banyak menghabiskan waktunya berada di dalam rumah. Makanya, anak perempuan biasanya dimanfaatkan keluarganya untuk menjadi alat tukar atau negosiasi untuk mendapatkan keuntungan. 

Kondisi ini juga dialami oleh Woo Hee, lho. Ketika ada lamaran pernikahan kerajaan, keluarga Woo gak ingin melepas kesempatan untuk berhubungan dengan puncak kekuasaan. Hal ini akan berguna untuk seluruh keluarga dan keturunannya dalam mencari nafkah.

Baca Juga: 3 Drakor Sageuk yang Dibintangi Ji Chang Wook, Comeback di Queen Woo!

3. Perempuan akan lebih dihargai keberadaannya ketika menjabat sebagai ratu

Jeon Jong Seo di Queen Woo (instagram.com/andmarq_official)

Ketika Woo Hee menyetujui menikah, dia menganggap jika dirinya akan lebih bebas berekspresi di luar rumah. Hal ini dikarenakan orangtuanya banyak menentang keputusan dan tingkah lakunya yang gak mencerminkan seorang perempuan. Namun, hal tersebut ternyata salah. 

Ketika Woo Hee menjabat sebagai ratu, dia kembali dimanfaatkan oleh keluarganya untuk mengeruk keuntungan. Kondisi ini sangat berkebalikan saat dia masih tinggal di wilayah utara. Kakaknya (Jung Yu Mi), yang dulu kerap memanfaatkannya, mengikuti Woo Hee tinggal di istana sebagai kepala pelayan.

Verified Writer

Aisyah Attamami

Angkat penamu, Ubahlah duniamu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya