Character Development 5 Tokoh Drakor Romance in the House

2. Geum Ae Yeon

Geum Ae Yeon adalah sosok perempuan ceria dan punya banyak mimpi. Sejak dulu, dia ingin menjadi seorang aktris maupun model terkenal. Namun, mimpi tersebut harus pupus sejak awal karena kehamilan. 

Setelah itu, hidupnya dicurahkan untuk bekerja dan mencari nafkah bagi kedua anaknya. Dia bekerja keras dari pagi hingga malam hari. Ae Yeon bahkan gak ada waktu dan biaya untuk merawat diri. 

Sejak Mi Rae bekerja, dia mulai mendapatkan waktu santai tanpa memikirkan biaya hidup. Namun, Ae Yeon merasa hidupnya mulai kesepian. Dengan dorongan keluarganya, Ae Yeon mulai memikirkan hal-hal yang diinginkan. 

Bahkan, Ae Yeon mulai membuka diri untuk menggapai mimpi lagi. Meskipun harus dimulai dari awal, dia tetap senang dengan aktivitasnya sebagai model penjualan siaran langsung di televisi, lho.

3. Byeon Mi Rae

Byeon Mi Rae tumbuh menjadi anak perempuan yang tangguh. Sejak dulu, dia berambisi untuk mengambil alih beban hidup ibunya. Makanya, dia sangat berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan bagus. 

Hidupnya sepenuhnya difokuskan untuk mencari nafkah dan bonus. Imbasnya, Mi Rae gak punya waktu pribadi untuk menyendiri. Secara gak langsung, dia mulai terbebani dengan segala tanggung jawab tersebut.  

Akhirnya, Ae Yeon memberikan Mi Rae tempat tinggal terpisah. Apalagi setelah Moo Jin kembali, Mi Rae gak perlu lagi mengemban tanggung jawab besar dalam hidup setiap anggota keluarganya. Mi Rae juga dipaksa untuk mulai rela membuka diri dengan masalah hidupnya. 

Dia akhirnya sadar bahwa keluarganya bisa saling membantu jika ada diterpa masalah. Mi Rae bahkan telah memaafkan Moo Jin setelah melihat usaha ayahnya tersebut.

Baca Juga: 9 Nasib Akhir Karakter Drakor Romance in the House, Happy Ending!

4. Nam Tae Pyeong

Nam Tae Pyeong (Choi Min Ho) lahir di keluarga kaya raya. Namun, sosoknya menjadi bahan pembicaraan anggota keluarga lainnya. Kondisi ini membuat Tae Pyeong memutuskan untuk hidup mandiri. 

Awalnya, dia merasa jika sang ayah hanya memberinya status sebagai anak karena tanggung jawab. Selain itu, status ini juga ditujukan agar perusahaan keluarga bisa diteruskan oleh dirinya. Namun, persepsi tersebut ternyata salah. 

Ayahnya hanya ingin Tae Pyeong hidup lebih stabil. Dia juga gak merasa khawatir lagi terhadap masa depan Tae Pyeong jika mengurus perusahaan. Akhirnya, Tae Pyeong berusaha membuka diri untuk mencoba bekerja di perusahaan namun dengan berbagai syarat. 

Meskipun Tae Peyong akhirnya keluar dari perusahaan, baik dirinya maupun sang ayah berusaha memahami satu sama lain. Mereka juga gak memaksakan kehendak seperti sebelumnya.