Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-Tokopedia

Akhirnya kolaborasi ini benar-benar terjadi

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kini secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan TikTok, anak usaha ByteDance Ltd, yang akan berinvestasi di Tokopedia, e-commerce yang menjadi bagian dari ekosistem Grup GoTo. Informasi ini memvalidasi kabar TikTok Shop yang akan masuk lagi ke Indonesia dengan menggandeng e-commerce lokal sebagaimana diberitakan sejak sebulan lalu, baik media internasional maupun riset sejumlah sekuritas global.

Sebelumnya, TikTok Shop Indonesia, menghentikan transaksi e-commerce di aplikasinya sejak 4 Oktober 2023, sebagai bentuk kepatuhannya terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31/2023 yang melarang fitur e-commerce dan media sosial dalam satu aplikasi. Kini setelah terbit Permendag 31, TikTok kembali lagi dengan menggandeng GoTo yang didukung ekosistem Gojek, Tokopedia, GoTo Financial, PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan GoTo Logistics.

Berikut fakta-fakta menarik yang berhasil dirangkum tim redaksi, setelah pengumuman kolaborasi itu diteken pada hari ini (11/12). Keep scrolling!

1. Rampung di awal tahun 2024

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-Tokopediailustrasi retur barang di TikTok Shop (pexels.com/Cottonbro)

Menurut manajemen GoTo dan TikTok, transaksi kombinasi bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia di bawah di bawah PT Tokopedia, diharapkan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2024 mendatang. Tokopedia akan membentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai oleh Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, dengan dukungan dari perwakilan Tokopedia dan TikTok

Sebagai informasi, dalam transaksi ini pun Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Grup GoTo.

Baca Juga: Investasi di GOTO, TikTok Miliki 75 Persen Saham Tokopedia

2. Setelah integrasi teknologi: etalase di TikTok, transaksi di Tokopedia

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-TokopediaTikTok Shop (searchenginejournal.com)

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/12), TIkTok akan bertransisi memfasilitasi transaksi e-commerce di Indonesia melalui Tokopedia. Kemitraan strategis ini akan dimulai dengan periode uji coba yang yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. Program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

TikTok memiliki lisensi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) atau media sosial dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan lisensi social commerce (Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing Bidang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik/SIUP3A PMSE) dari Kemendag. Dengan Tokopedia, yang sudah memiliki lisensi marketplace, TikTok Shop bisa melengkapi lisensi social commerce-nya (hanya bisa menawarkan dagangan) dengan lisensi e-commerce Tokopedia sehingga transaksi di sistem back-end bisa dilakukan via platform Tokopedia.

Hal ini sesuai dengan Pasal 13 Permendag 31 yang menyebutkan, “dalam menjaga persaingan usaha yang sehat, Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE) wajib memastikan tidak adanya keterhubungan atau interkoneksi antara sistem elektronik yang digunakan sebagai sarana PMSE dengan sistem elektronik yang digunakan di luar sarana PMSE”.

3. Suntikan investasi

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-TokopediaIDN Times/Dok.GoTo

Sebagai bagian dari kemitraan, Tokopedia dan TikTok Shop akan mengombinasikan bisnisnya, sehingga di Indonesia TikTok Shop akan beroperasi melalui Tokopedia, dan TikTok akan menjadi pemegang saham pengendali. Skemanya yakni, pertama, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan menjadi pemegang saham pengendali. Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.

Kedua, TikTok berkomitmen menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar pada entitas Tokopedia secara jangka panjang, serta menyediakan pendanaan lebih lanjut bagi Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut kepemilikan GoTo di Tokopedia. Ketiga, GoTo akan mempertahankan kepemilikan 24,99 persen di Tokopedia yang lebih besar, yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dengan pendanaan dari TikTok.

4. Tidak membutuhkan RUPS

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-Tokopediailustrasi pasar saham (pexels.com/energepic.com)

Rencana investasi dengan total lebih dari US$1,5 miliar atau Rp23 triliun dapat dianggap transaksi material, sebagaimana diatur di POJK 17 tahun 2020. Namun bukan merupakan transaksi afiliasi, seperti diatur di POJK 42 tahun 2020. Dalam Pasal 3 POJK 17 disebutkan, “suatu transaksi masuk transaksi material bila nilai transaksi setara 20 persen atau lebih dari ekuitas perusahaan terbuka.” Per September 2023, ekuitas GOTO Rp116 triliun, sehingga nilai transaksi Rp23 triliun itu masuk 19,8 persen dari ekuitas.

Maka dari itu, GoTo akan memenuhi ketentuan POJK 17 untuk memperoleh pendapat kewajaran dan GoTo sudah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). GoTo akan memberikan keterbukaan informasi kepada publik sesuai dengan POJK 17 paling lambat 2 hari kerja setelah penyelesaian transaksi itu.

5. Komitmen UMKM dan jutaan lapangan kerja

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-TokopediaShutterstock/paulaphoto

Manajemen GoTo dan TikTok pun menegaskan bahwa melalui kesepakatan ini, kedua pihak dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Pertumbuhan dari kombinasi bisnis ini akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas via layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek. 

Ke depannya, Tiktok, Tokopedia dan GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia melalui e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru. Dengan kombinasi kedua bisnis ini, lebih dari 90 persen merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari Tiktok, Tokopedia dan Grup GoTo.

Beberapa di antaranya yakni promosi produk-produk Indonesia di platform Tokopedia dan TikTok, mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM melalui program komprehensif, yang mendorong pengembangan kapasitas dan akses sumberdaya untuk produsen barang serta penjual. Selain itu, dukungan pemasaran, branding dan praktek bisnis berkelanjutan bagi merchant, mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional, membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia, dan memastikan pengelolaan lokapasar yang memungkinkan persaingan secara wajar.

6. Manfaat bagi GoTo

Sah! Ini 6 Fakta Menarik Kombinasi TikTok-TokopediaPT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi IPO di BEI pada Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Lewat transaksi ini, GoTo akan memperoleh biaya konsultasi yang sepadan dengan skala dan pertumbuhan bisnis Tokopedia secara terus menerus. GoTo akan menerima arus pendapatan yang dapat diandalkan dan keuntungan dari pertumbuhan yang pesat dari industri digital ekonomi Indonesia. GoTo akan menerima pendapatan dari Tokopedia sesuai dengan pertumbuhan perusahaan itu.

Sebagai catatan, mengacu riset berjudul E-Commerce in Southeast Asia 2023, yang dirilis Momentum Works di Juni 2023, jumlah nilai transaksi (GMV) sektor e-commerce Indonesia di tahun 2022 mencapai US$51,9 miliar atau Rp804 triliun. Dengan nilai itu, pangsa pasar terbesar dipegang Shopee 36 persen, disusul Tokopedia 35 persen, Lazada 10 persen, Bukalapak 10persen TikTok Shop 5 persen, dan Blibli 4 persen.

Jumlahnya agak berbeda dari hitungan Google, Temasek, dan Bain & Co (yang lebih tinggi yakni US$62 miliar) tetapi tetap bisa menggambarkan besarnya potensi pasar. (WEB)

Baca Juga: TikTok Resmi Gandeng GOTO, Suntik Investasi US$1,5 Miliar Lebih

Topik:

  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya