Mitos Ombak Bono, Legenda Tujuh Hantu dan Surga Peselancar

Dijuluki Seven Ghost Bono

Ombak bono merupakan fenomena unik yang ada di Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau. Ombak yang bergulung lazimnya bisa kamu temui di perairan sekitar pantai atapun ratusan meter dari bibir pantai. Namun, lain halnya bono di Sungai Kampar.

Karena itu, tak heran kalau ombak bono di Sungai Kampar menjadi favorit peselancar. Tak hanya itu, ada juga mitos ombak bono yang banyak menyimpan misteri dan sukses menyedot perhatian publik lintas generasi.

Lantas, ada misteri apa di balik ombak bono? Daripada penasaran, mending langsung cek artikel berikut, yuk!

1. Ombak bono pertemuan 3 arus

Mitos Ombak Bono, Legenda Tujuh Hantu dan Surga PeselancarIlustrasi ombak besar (IDN Times/Sunariyah)

Sebelum membahas tentang mitos yang beredar tentang ombak bono, ada baiknya kamu berkenalan dahulu dengan ombak bono. Ombak bono kerap menjadi daya tarik tersendiri bagi para peselancar untuk menguji keberanian sekaligus kemampuan mereka terhadap gulungan ombak besar.

Dilansir Indonesia.go.id, bono adalah suatu fenomena alam berupa ombak besar yang bergulung-gulung di sungai. Hal ini terjadi akibat pertemuan tiga arus di mulut muara, yakni dari Sungai Kampar, Selat Malaka, dan Laut China Selatan. Hal ini mengakibatkan air pasang (tidal bore) bernama bono.

2. Mitos ombak bono dan tujuh hantu

Mitos Ombak Bono, Legenda Tujuh Hantu dan Surga Peselancarilustrasi hantu (pixabay.com/KELLEPICS)

Ombak bono dengan segala keunikannya juga menyimpan mitos yang dipercaya turun-temurun oleh masyarakat sekitar. Hal ini didasari dari kisah Sentadu Gunung Laut yang diceritakan oleh masyarakat Melayu lama.

Kembali dilansir Indonesia.go.id, dalam bahasa masyarakat setempat, bono berarti berani. Konon katanya, ombak bono terjadi lantaran perwujudan tujuh hantu (seven ghost) yang sering menghancurkan sampan atau kapal yang sedang melintasi Sungai Kampar.

Nah, tujuh hantu ini diwujudkan dalam bentuk tujuh jenis gulungan ombak. Ombak besar ini terdiri dari gulungan ombak terbesar di bagian depan, kemudian diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan ombak yang lebih pendek.

Bahkan, ombak ini sangat ditakuti sehingga masyarakat kerap mengadakan upacara guna meminta keselamatan saat berhadapan dengan ombak bono.

3. Karakteristik ombak bono

Mitos Ombak Bono, Legenda Tujuh Hantu dan Surga Peselancarilstrasi bulan purnama, waktu terjadinya ombak bono (pexels.com/Dennis Ariel)

Ombak bono memiliki karakteristik ketinggian 4-5 meter yang bergerak dari muara di Desa Pulau Muda menuju Desa Teluk Meranti dan Tanjung Mentangor. Tinggi ombak akan makin mengecil seiring menjauh dari muara, yakni tidak lebih dari 70 sentimeter sampai 1 meter. Ombak ini mengalir berlawanan dengan arus sungai dan bisa mencapai panjang 200 meter sampai 2 kilometer mengikuti lebar sungai.

Uniknya, ombak bono tidak terjadi setiap hari, melainkan hanya pada saat bulan purnama (full moon). Kamu bisa menemui ombak bono pada bulan Oktober sampai Desember ketika musim penghujan.

Selanjutnya, ombak ini juga ada pada bulan Februari sampai Maret. Durasi ombak bono umumnya hanya sekiatr 2 jam dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam.

4. Ombak bono favoritnya peselancar

Mitos Ombak Bono, Legenda Tujuh Hantu dan Surga Peselancarsurfing di ombak bono, Sungai Kampar (dok. Pesona Indonesia)

Ombak bono mulai mendunia dan menjadi ikon pariwisata Provinsi Riau sejak 2013. Tak cuma menyedot perhatian peselancar, ombak bono juga mencuri perhatian pemerintah. Tak heran kalau pemerintah rutin menggelar acara tahunan, yakni International Bono Surfing Festival dan Bekudo Bono.

Ombak bono di Sungai Kampar mulai mendunia sejak ulasan Antony Colas yang dimuat di salah satu edisi World Stormrider Guide. Saat itu, Colas merasa terkagum-kagum dengan ombak yang menawan ini. Mulai dari tulisannya tersebut, banyak peselancar yang kepo dan ingin merasakan berselancar langsung di Sungai Kampar.

Pada 2013, ada peselancar yang pernah berhasil memecahkan rekor berselancar terlama di ombak bono, Steve King. Namun, rekornya dipatahkan oleh peselancar James Cotton asal Australia yang mampu menunggagi ombak bono setinggi 3.5 meter selama 80 menit.

Ada juga peselancar putri tanah air, Gemala Hanafiah, yang pernah mencetak rekor unik. Menurut Gemala, berselancar di ombak bono bisa berlangsung selama 30 menit. Semantar di laut, tak sampai 3 menit.

Di balik mitosnya, ombak bono menyimpan begitu banyak keindahan. Punya ombak yang sukses memikat peselancar, ombak bono di Sungai Kampar layak masuk dalam list destinasi wisata kamu, nih. Tertarik bertemu langsung dengan ombak bono?

Penulis: Fanny Haristianti

Baca Juga: Mitos Kawuk, Makhluk Misterius Penghuni Pulau Nusakambangan

Topik:

  • Sierra Citra
  • Yunisda D
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya