Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhua

Yang ngaku suka baca komik, sudah tahu perbedaannya belum?

Membaca komik memberikan pengalaman yang berbeda dari karya fiksi lain, seperti cerpen maupun novel. Lewat komik, bukan teks polos panjang yang kamu temui, melainkan gambar yang disertai dialog.

Mungkin, kamu familier dengan manga dari Jepang, misalnya manga Naruto ataupun Doraemon. Namun, ada juga komik buatan negara Asia Timur lainnya, yaitu manhwa dari Korea Selatan dan manhua dari China. Hmm, apakah ketiganya sama?

Sebenarnya, tak ada perbedaan mencolok dari ketiganya. Cuman, komik-komik tersebut memang memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik satu sama lain. Kalau pengen tahu, kuy, langsung scroll ke bawah untuk melihat ulasan seputar bedanya manhwa, manga, dan manhua!

1. Asal kata

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuailustrasi manga (Pixabay.com/652234)

Sebenarnya, baik manhwa, manga, maupun manhua merujuk pada satu kata yang sama, yakni komik. Akan tetapi, asal negaranya saja yang berbeda.

Manhwa adalah istilah yang digunakan orang Korea Selatan untuk menyebut komik. Sementara itu, komik disebut sebagai manga oleh orang Jepang serta manhua oleh orang China, Taiwan, dan Hong Kong.

Meskipun beda cara pengucapan, kata "manhwa" dan "manga" sendiri berasal dari bahasa China, "manhua", yang arti harfiahnya adalah "sketsa dadakan". Hal ini bisa dilihat dari karakter penyusun setiap istilah yang tak jauh berbeda satu sama lain.

Dalam kanji Jepang, manga ditulis sebagai 漫画 (dibaca: mang-ga). Dalam hanja Korea, manhwa ditulis sebagai 漫畫 (dibaca: man-hwa). Sementara itu, kata manhua kalau dalam hanzi sederhana ditulis sebagai 漫画 dan dalam hanzi tradisional ditulis sebagai 漫畫 (kedua penulisan dibaca sama, yaitu màn-huà).

Di samping itu, juga terdapat perbedaan dalam menyebutkan orang yang membuat komik. Di Jepang, pembuat manga dikenal sebagai "mangaka"; di Korea Selatan, pembuat manhwa disebut sebagai "manhwaga"; sedangkan di China, pencipta manhua dijuluki "manhuajia".

Baca Juga: Tak Hanya Mangaka, Ini 5 Penulis Manga yang Ikut Andil di Balik Manga

2. Sejarah kemunculan

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuailustrasi manga Naruto (Pixabay.com/sebastianperezhdez)

a. Manhwa

Kemunculan manhwa di Korea Selatan tidak terlepas dari masa-masa kelam sewaktu semenanjung tersebut masih berada di bawah kependudukan Jepang pada awal abad ke-20 (1910–1945).

Selama masa pendudukan tersebut, tentara Jepang tak hanya membawa diri mereka, tetapi juga budaya dan bahasa mereka ke dataran Korea, tanpa terkecuali manga. Awalnya, pada tahun 1930-an sampai 1950-an, manhwa dimanfaatkan sebagai alat propaganda untuk tujuan perang dan pengaruh ideologi politik kepada masyarakat sipil.

Kemudian, selama 1950-an hingga 1960-an, manhwa semakin naik daun. Akan tetapi, sejumlah manhwa bertema politik dianggap sangat kontroversial. Alhasil, pihak kolonial berusaha untuk melarang karya seni tersebut sepenuhnya dengan memperketat undang-undang sensor pada pertengahan 1960-an.

Meskipun sempat redup selama beberapa dekade, manhwa bangkit kembali setelah kemunculan platform baca komik digital, misalnya Daum Webtoon pada tahun 2003 dan Naver Webtoon pada tahun 2004.

Popularitasnya semakin melejit pada tahun 2010-an setelah makin banyaknya situs manhwa online yang merintis, mulai dari peluncuran secara global LINE Webtoon oleh Naver hingga Lezhin.

b. Manga

Tak bisa dimungkiri, manga telah memberikan kontribusi bagi sebagian besar pendapatan perekonomian Jepang. Popularitas komik dari Negeri Matahari Terbit ini bermula ketika Amerika Serikat menduduki Jepang antara tahun 1945 hingga 1952.

Dilansir CBR.com, pada masa itu, tentara AS membawa komik Eropa dan Amerika ke daratan Jepang. Rupanya, komik yang mereka bawa memberikan pengaruh terhadap gaya seni dan kreativitas para mangaka yang berkarier saat itu.

Singkat cerita, terjadi permintaan besar akan manga lantaran peningkatan pembaca pada tahun 1950-an sampai 1960-an. Tak lama setelah itu, kepopuleran manga meledak hingga ke mancanegara mulai akhir 1980-an hingga sekarang. Popularitas manga yang melejit juga tak terlepas dari sang "Bapak Manga", Tezuka Osamu, pencipta komik Astro Boy.

Meski keberadaannya booming sejak pertengahan abad ke-20, manga sendiri sebenarnya sudah muncul sejak berabad-abad yang lalu, lho! Dari laman Widewalls, sekumpulan gambar hewan seperti katak dan kelinci dari abad ke-12 dan ke-13 dipercaya sebagai manga pertama yang pernah dibuat.

Gambar tersebut dikenal sebagai Choju-giga yang berarti 'Gulungan Hewan Bermain-main'. Manga pertama tersebut tidak diproduksi oleh satu orang saja, melainkan beberapa seniman. Tak hanya menjadi bukti sejarah, teknik menggambar kaki karakter untuk mensimulasikan berlari dari Choju-giga nyatanya diadopsi oleh banyak mangaka era sekarang.

Selain Choju-giga, juga ada Toba Ehon dari Periode Edo (1603–867) yang tampilannya mirip manga. Namun, buku bergambar tersebut belum disebut sebagai manga kala itu. Istilah manga sendiri pertama kali baru digunakan pada tahun 1798 untuk merujuk buku bergambar Shiji no Yukikai (Empat Musim) karya Santo Kyoden.

Selanjutnya, pada 1814, istilah manga muncul kembali dan tersemat pada judul Manga hyakujo karya Aikawa Mina serta buku gambar Hokusai Manga yang terkenal ciptaan seniman Hokusai.

c. Manhua

CBR.com menyebutkan, manhua dipercaya muncul pada awal abad ke-20 setelah diperkenalkannya teknik cetak litografi. Tak jauh beda dengan manhwa, kemunculan manhua juga ada kaitannya dengan pendudukan kolonial Jepang di China daratan.

Dilansir Hooked to Books, manhua pertama yang diterbitkan adalah "Current Affairs Comics" (artinya "Komik Urusan Saat Ini") pada 1904. Komik tersebut menyuguhkan opini tentang perang dan politik masa itu.

Selang dua dekade berikutnya, karya seni yang satu ini pun mulai mengakar di China daratan hingga akhirnya pada tahun 1928, lahirlah Shanghai Sketch, sebuah majalah khusus yang memuat manhua. Lalu, pada pertengahan 1950-an, muncul Cartoons World sebagai publikasi yang tak kalah populer di pasaran saat itu.

Bisa dibilang, sebagian besar manhua tercipta karena adanya dorongan politis terkait pendudukan Jepang di Hong Kong dan Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

Meskipun sempat berkembang, penerbitan komik khas China tersebut di luar negeri mengalami hambatan setelah meletusnya Revolusi Komunis Tiongkok pada tahun 1949. Hal ini karena pemerintah yang berkuasa pada saat itu memberlakukan undang-undang sensor yang ketat.

Akan tetapi, kejayaan manhua bangkit kembali setelah banyak manhuajia yang mulai menerbitkan sendiri karya mereka di media sosial dan platform webcomic (komik web), seperti QQ Comic dan Vcomic. Meskipun begitu, kalau popularitasnya dibandingkan, manhua masih terbilang kalah dengan manga dan manhwa.

3. Style gambar, warna, dan waktu terbit

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuailustrasi karakter manga (Pixabay.com/gamerio)

a. Manga

Salah satu ciri khas manga Jepang adalah warnanya yang hitam-putih. Sekalipun sampulnya dibuat berwarna, bagian dalam komik, baik itu cetak maupun digital, tetap dibuat hitam-putih. Adapun dicetak penuh warna apabila ada perilisan khusus.

Nah, para mangaka biasanya menerbitkan karya mereka per bab di majalah mingguan atau dua mingguan. Namun, kalau sudah cukup terkenal, manga tersebut biasanya akan dibuat menjadi buku, dikenal sebagai tankōbon, yang rilis sampai jumlah volume tertentu.

Untuk style gambarnya, karakter-karakter manga terdahulu banyak dipengaruhi oleh gaya seni Tezuka Osamu. Bapak manga tersebut terinspirasi oleh gaya menggambar Walt Disney sehingga membuat karakter yang kurang realistis dengan ciri khas mata besar, mulut kecil, dan ekspresi yang terbilang agak berlebihan. Akan tetapi, style gambar komik Jepang kekinian sudah tak terlalu begitu.

b. Manhwa dan manhua

Kalau dibandingkan dengan manga, manhwa dan manhua tak jauh berbeda. Keduanya lebih sering terbit dalam bentuk digital. Selain itu, manhwa dan manhua umumnya diproduksi dalam warna penuh ketimbang monokrom sehingga terlihat lebih menarik. Namun, kalau dalam bentuk cetak, manhwa biasanya berwarna hitam dan putih seperti manga.

Untuk menikmati komik khas Korea Selatan dan China ini, kamu hanya perlu mengakses platfom baca komik online, misalnya LINE Webtoon, yang menyediakannya. Umumnya, manhwa dan manhua diterbitkan dalam bentuk episode setiap minggu, dua kali seminggu, atau per sepuluh hari.

Lebih lanjut, karakter manhwa dan manhua biasanya dibuat serealistis mungkin sehingga tak terlalu melenceng dengan penampilan manusia sungguhan. Hal ini berbeda dengan manga yang karakternya masih tampak seperti kartun.

Walaupun terbilang realistis, tak jarang karakter manhwa dan manhua digambar terlalu cantik sehingga alih-alih tampak seperti manusia, mereka malah kelihatan seperti dewi maupun dewa dari surga. Duh, terlalu bening!

Baca Juga: 5 Manga Terbaik Versi Rating MyAnimeList

4. Arah membaca dialog dan teks

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuailustrasi membaca manga (Unsplash.com/Miika Laaksonen)

a. Manga

Di samping warnanya yang monokrom, cara membaca dari kanan ke kiri juga menjadi ciri khas manga yang membuatnya berbeda dari yang lain. Tak hanya itu, selain membaca monolog dan dialog antar tokoh, kamu juga akan menjumpai onomatopoeia, yaitu kata-kata yang menirukan bunyi tertentu. Misalnya, bunyi tik tik untuk denting jam ataupun bak buk sebagai tiruan suara pukulan ketika bertarung.

b. Manhwa dan manhua

Berbeda dengan manga, cara membaca teks pada manhwa dan manhua adalah dari kiri ke kanan sehingga lebih familier bagi sebagian besar pembaca global.

Selain itu, karena umumnya diproduksi secara digital, setiap panel biasanya hanya terdiri atas beberapa gambar saja untuk kenyamanan membaca lewat HP. Ini berbeda dengan manga yang gambarnya ditumpuk supaya muat dalam satu halaman sehingga terkesan sumpek.

Onomatopoeia juga ditemukan pada komik Korea dan China. Bahkan, tak jarang manhwa dan manhua digital sengaja menambahkan musik latar untuk meningkatkan pengalaman membaca, lho. Keren!

5. Genre

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuacuplikan One Punch Man (kiri-atas), Tower of God (kanan-atas), Suddenly I Became a Princess (kiri-bawah), Here U Are (kanan-bawah) (dok. Shueisha/One-Punch Mandok. Young Com/Tower of Goddok. CARROTOON/Suddenly I Became a Princessdok. Dongman Manhua/Here U Are)

Bedanya manhwa, manga, dan manhua selanjutnya ada pada genre. Kebanyakan manga Jepang mengusung cerita penuh fantasi dan supernatural. Hal ini terlihat jelas dengan banyaknya komik dengan genre tersebut, seperti Naruto, Dragon Ball, Bleach, Attack on Titan, Tokyo Ghoul, dan lainnya.

Di sisi lain, manhwa cenderung menyentuh isu di kehidupan nyata. Sebagai contoh, webtoon Lookism menyoroti isu bullying yang dialami siswa-siswi di Korea Selatan. Ada juga True Beauty yang mengangkat budaya "toksik" kecantikan Korsel.

Nah, beda lagi dengan manhua dari China. Kalau kamu suka dengan komik-komik bertema sejarah, berarti kamu harus mulai menyambangi dunia manhua, nih. Salah satu manhua tema sejarah yang cukup populer adalah Mo Dao Zu Shi atau The Master Of Diabolism.

Namun, bukan berarti ketiga jenis komik tersebut hanya mengusung tema tersebut. Masih ada puluhan genre dari manhwa, manga, dan manhua yang dapat kamu jumpai. Berikut beberapa di antaranya:

a. Manga

  • Shonen, adalah genre dengan cerita penuh aksi dan petualangan epik yang dikhususkan untuk remaja laki-laki;
  • Shojo, adalah genre yang ditujukan untuk remaja perempuan di mana ceritanya memiliki lebih banyak unsur drama hingga romansa, seperti kisah tentang pertemanan ataupun keluarga;
  • Seinen, adalah genre yang ditujukan untuk pembaca laki-laki dewasa karena mengandung kekerasan, adegan seksual, atau bahasa kurang senonoh;
  • Josei, merupakan versi dewasa dari genre shojo yang kerap menampilkan adegan seksual eksplisit;
  • Isekai, adalah genre di mana para karakternya dibawa ke negeri atau dunia lain;
  • Shoujo-ai (perempuan)/Shounen-ai (laki-laki), adalah genre romansa sesama jenis, tapi tidak eksplisit. Adegannya mungkin sebatas para karakter berpegangan tangan. Bahkan, di beberapa manga, adegan berciuman pun tergolong langka;
  • Yuri (perempuan)/Yaoi (laki-laki), adalah genre romansa sesama jenis yang di dalamnya menampilkan adegan seksual eksplisit; dan genre lainnya.

b. Manhwa

Sebagian besar manhwa terbit dalam bentuk webtoon. Nah, di platform seperti LINE Webtoon, beberapa genre yang bisa kamu temui meliputi

  • Drama,
  • Romantis,
  • Aksi,
  • Fantasi,
  • Thriller (menegangkan),
  • Horor,
  • Slice of Life (cerita kehidupan sehari-hari),
  • Komedi, hingga
  • Kerajaan.

c. Manhua

Komik China juga banyak mengambil genre seperti manhwa dan manga. Akan tetapi, terdapat beberapa genre yang paling identik dengan manhua, yaitu

  • Wuxia, adalah cerita yang di dalamnya terkandung unsur martial art atau seni bela diri China kuno;
  • Xianxia, arti harfiahnya 'pahlawan abadi', merupakan cerita fantasi yang mengandung unsur mitologi China. Genre ini kerap menampilkan makhluk-makhluk mitologi dan dunia yang penuh keajaiban; dan
  • Xuanhuan, adalah genre fantasi yang juga melibatkan petualangan dan sihir, tapi dengan sejumlah pengaruh Barat.

6. Bentuk adaptasi

Serupa tapi Tak Sama, Ini lho Bedanya Manhwa, Manga, dan Manhuacuplikan SPY x FAMILY (kiri-atas), Business Proposal (kanan-atas), The Untamed (kiri-bawah), Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (kanan-bawah) (dok. WIT STUDIO/SPY x FAMILYdok. SBS TV/Business Proposaldok. Tencent Video/The Untameddok. Ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Tak jarang, komik yang sudah cukup terkenal digarap menjadi karya jenis lain, seperti animasi maupun film live-action.

a. Manga

Untuk manga, pastinya kamu sudah tahu sederet manga ternama yang telah dibuat versi animenya. Beberapa di antaranya adalah Naruto, Attack on Titan, SPY x FAMILY, My Hero Academia, Kaguya-sama: Love is War, dan masih banyak lagi.

Memang, ada juga manga yang diproduksi menjadi live-action, contohnya I Want to Eat Your Pancreas ataupun Death Note. Namun, adaptasi berupa anime masih jauh lebih populer. Kemungkinan besar, feel yang disuguhkan anime jauh lebih terasa ketimbang versi live-action.

b. Manhwa

Kalau manga diubah menjadi animasi, manhwa lebih sering diadaptasi menjadi drama, atau lebih umum disebut sebagai KDrama. Tentu, ini tidak mengherankan karena Korea Selatan punya segudang aktor dan aktris rupawan yang tak jarang visual mereka mirip seperti karakter dalam komik.

Manhwa yang digarap menjadi KDrama pun juga tak sedikit. Sebagai contoh, ada What's Wrong with Secretary Kim, My ID is Gangnam Beauty, True Beauty, All of Us are Dead, Sweet Home, Business Proposal, Itaewon Class, dan sebagainya.

Meskipun lebih sering diadaptasi ke dalam live-action, ada juga sejumlah judul webtoon yang dibuat versi animasi dengan gaya layaknya anime, misalnya Tower of God dan Noblesse.

c. Manhua

Gak mau kalah, manhua juga punya adaptasi live-action dan animasinya, lho. Contoh judul drama adaptasi dari manhua adalah The Untamed dan Psychic Princess. Sementara itu, contoh manhua yang dibuat menjadi animasi adalah Yi Ren Zhi Xia dan Full-Time Magister.

Jadi, singkatnya, bedanya manhwa, manga, dan manhua adalah manhwa berarti komik Korea, manga berarti komik Jepang, dan manhua berarti komik China. Semoga informasi tadi menambah pengetahuan umummu, ya!

Baca Juga: 75 Rekomendasi Manhwa Romantis di LINE Webtoon, Siap-Siap Baper!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Indra Zakaria
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya