TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Kisah RA Kartini yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Tiap orang mengagumi sosok RA Kartini, tapi banyak yang belum mengetahui fakta ini

citizen6.liputan6.com

Banyak orang mengagumi sosok RA Kartini. Pandangannya mengenai emansipasi wanita menjadi dasar gender dan feminisme di Indonesia, bahkan dunia.

Bahkan turunan dari pemikiran agung RA Kartini di era sekarang sudah diaplikasikan melalui landasan yuridis yaitu pada UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, yang mana kuota 30% ialah perwakilan perempuan.

Apa fakta lain di balik emansipasi RA Kartini yang belum banyak orang tahu?

Keturunan Kerajaan Majapahit

http://1.bp.blogspot.com/-eLq4laETPh4/T3bdiPSgc3I/AAAAAAAAAco/GQkJRGzb8mY/s1600/2_MAJAPAHIT.jpg

RA Kartini merupakan keturunan darah biru. Tepatnya Bupati Jepara, RM Adipati Ario Sosroningrat, yang jika digali masih termasuk keturunan dari Sultan Hamengkubuwono IV, dan raja-raja sejak masa Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit sendiri ialah kerajaan besar yang sudah membawa nama besar bangsa kita sampai ke Asia Tenggara di masa silam. Tak heran, emansipasi pun muncul dari pemikiran gadis keturunan kerajaan besar ini.

Pembaca dan Penulis Unggul

https://i1.wp.com/www.satujam.com/wp-content/uploads/2015/10/kartini_buku-berbenahdiriblog-wordpress-com.jpg?resize=900%2C602

Larangan melanjutkan sekolah harus ditelan oleh Kartini. Bahkan sejak umur 12 tahun, dia harus dipingit sesuai aturan ayahnya. Hasil sekolahnya di Europese Lagere School (ELS) membuat ia memiliki modal ilmu, termasuk Bahasa Belanda.

Kartini mulai mencurahkan isi hati melalui tulisan-tulisan kecil berbentuk surat kepada sahabatnya, Rosa Abendanon, di Belanda. Masa pingitan Kartini banyak dihabiskan untuk membaca buku-buku dan surat kabar yang sebagian besar berbahasa Belanda.

Menikah di Usia Matang dan Mau Menjadi Selir

http://www.astralife.co.id/ilovelife/assets/uploads/2016/04/RA-Kartini-dan-suami.jpg

Kartini menikah di usia  matang yaitu 24 tahun. Tepatnya pada 12 November 1903 dengan seorang Bupati Rembang bernama KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah memiliki tiga istri sebelumnya.

Tapi melalui suaminya, Kartini berhasil mendirikan sebuah sekolah wanita. Di sinilah pemikiran tentang emansipasi itu diaplikasikan.

Meninggal di Usia Muda

http://www.mutiararahmah.info/par/images/kartini.jpg

Siapa sangka kecerdasan dan ketangkasan Kartini di bidang ilmu pengetahuan, karya tulisan, dan pemikirannya untuk kemajuan wanita, justru berakhir di usia yang masih sangat muda.

Kartini meninggal empat hari setelah kelahiran anak satu-satunya, di usia yang masih sangat muda yaitu 25 tahun.

Habis Gelap Terbitlah Terang Bukanlah Buku

https://myfitriblog.files.wordpress.com/2014/04/habis-gelap-terbitlah-terang-kartini.jpg?w=450&h=449

“Habis Gelap Terbitlah Terang” karya Kartini bukanlah sebuah buku seperti yang orang katakan.

Melainkan kumpulan surat yang kemudian dijadikan sebuah buku. Kumpulan surat tersebut mulanya berjudul “Dari Gelap Terbitlah Terang”.

Verified Writer

Lisa

Writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya