TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Film 101: Bagaimana Adegan Suspense Dibuat dalam Film?

Dibikin penasaran lewat adegan menegangkan

No Country for Old Men (dok. Paramount Vantage/No Country for Old Men)

Setiap film pasti memuat paling tidak satu adegan menegangkan yang mampu membuat penontonnya ikut menahan napas. Atau bahkan tidak sanggup untuk melihat langsung ke arah layar. Anehnya, meskipun dijejali dengan adegan yang membuat cemas dan gelisah, sebagai penonton kita justru dibuat penasaran dengan apa yang terjadi hingga filmnya berakhir. Adegan tersebut dikenal sebagai adegan suspense.

Lalu apa yang membuat kehadiran adegan suspense begitu penting dalam sebuah film? Ada unsur apa saja yang terdapat dalam adegan suspense? Dan bagaimana sebuah adegan suspense dibuat sesuai dengan kebutuhan film tersebut? IDN Times akan mengajak kamu untuk mendalaminya lebih jauh.

Baca Juga: Film 101: Fakta Unik dan Peran Penting Tokoh Antagonis dalam Film

1. Apa itu suspense?

Don't Breathe (dok. Screen Gems/Don't Breathe)

Suspense berasal dari kata kerja dasar to suspend yang memiliki makna menunda atau menahan sesuatu. Dapat diasumsikan juga sebagai situasi dimana kita tahu sesuatu akan terjadi tapi kita tidak tahu pastinya kapan atau bagaimana yang mana menimbulkan rasa gugup dan cemas.

Di satu sisi, membuat penonton tetap tertarik di sepanjang durasi film bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Berangkat dari sana, para pembuat film lantas menggunakan unsur tersebut untuk membuat adegan suspense–membangun tensi yang menegangkan sebagai antisipasi dari adegan berikutnya yang tidak kalah menarik. Menjadikan adegan suspense sebagai salah satu senjata utama untuk membuat penontonnya tetap tertarik sekaligus penasaran di sepanjang durasi film.

Suspense bisa ditemukan di banyak genre termasuk komedi. Namun suspense lebih sering digunakan dalam film bergenre thriller yang mana lebih cocok dengan keseluruhan konsepnya.

2. Elemen penting dalam adegan suspense

Drive (dok. Bold Films/Drive)

Terdapat tiga elemen penting yang dibutuhkan dalam adegan suspense untuk membuat para penontonnya merasa cemas saat menunggu sesuatu terjadi yakni:

  • Time–waktu yang dibutuhkan sebelum masuk ke dalam bagian klimaks. Tensi dibangun dengan sehalus mungkin mulai dari menyorot suasana di sekitar set, bagaimana emosi terbangun pada karakter yang terdapat dalam adegan tersebut, hingga properti yang digunakan.
  • Instability–usai tensi terbangun dengan baik dan terlihat stabil, saatnya menambahkan unsur ketidakstabilan agar ketegangan dapat tumbuh secara natural. Seperti dalam adegan pembuka Inglourious Basterds, kita disuguhkan dengan adegan keluarga yang tengah melakukan rutinitas mereka di peternakan mereka yang mana merupakan stabilitas mereka. Lalu instability dihadirkan melalui iring-iringan pasukan Nazi yang datang secara tiba-tiba untuk memberikan atmosfer sarat akan ketegangan dan keresahan.
  • Uncertainty–tanpa ketidakpastian, tidak akan ada suspense. Di waktu yang bersamaan, penonton harus diyakinkan bahwa apapun hasilnya akan berjalan dengan baik. Seperti dalam film Parasite, ketika Ki-Woo berpikir telah berhasil membuat keluarganya bekerja pada keluarga Park, pembantu yang telah dipecat karena ulah keluarga Kim tiba-tiba muncul kembali dan bersikukuh ingin mengambil sesuatu di ruang bawah tanah. Pertanyaan pun muncul–apa yang terjadi dan kenapa pembantu ini muncul kembali? Keluarga Ki-Woo dan penonton sama-sama tidak tahu motif dibalik kemunculan kembali pembantu tersebut, menciptakan ketidakpastian yang menggiring opini paling liar sekaligus membuat penontonnya semakin penasaran dengan apa yang akan terjadi berikutnya.
  • Raise the stakes–untuk mengembangkan ketidakpastian menjadi sesuatu yang menegangkan, penonton akan diperlihatkan secara spesifik apa yang dipertaruhkan dalam adegan tersebut. Memahami taruhan tersebut menciptakan ikatan emosional dengan penonton. Dalam No Country for Old Men, taruhannya adalah keselamatan Llewelyn sendiri. Ketegangannya tercipta dengan sangat baik ketika Llewelyn berusaha melarikan diri dari kejaran psikopat yang tengah memburunya.
  • Pay off–semakin besar antisipasi yang ditimbulkan lewat kecemasan dan ketakutan di sepanjang adegan suspense, semakin penting pula imbalannya. Imbalan disini berupa resolusi apakah hasilnya baik atau buruk bagi suatu karakter. Seperti dalam adegan pembuka Touch of Evil, kita tahu bahwa terdapat bom dalam bagasi mobil. Antisipasi terbangun dengan sangat dramatis melalui ketidakpastian yang berlangsung selama lebih dari tiga menit soal apakah bom tersebut akan meledak atau tidak. Perasaan lega yang luar biasa ketika tahu bahwa bom tersebut tidak meledak merupakan imbalan yang sepadan setelah melalui momen paling kritikal dalam adegan suspense tersebut.

Baca Juga: Film 101: Fakta Unik dan Peran Penting Tokoh Antagonis dalam Film

Verified Writer

Febby Arshani

Akwoakwoakwoak

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya