TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alumni University of Pennsylvania dengan Riwayat Dinasti & Oligarki

Termasuk Donald Trump dan Bongbong Marcos

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

University of Pennsylvania atau yang sering disebut UPenn adalah salah satu institusi pendidikan swasta paling tersohor di Amerika Serikat. Belakangan namanya ramai di media sosial karena jadi lokasi studi master Erina Gudono, tepatnya di jurusan Social Policy and Practice (SP2). 

Seiring dengan kontroversi yang mengiringi keberangkatan Erina, ditambah jurusan pilihannya yang bak ironi untuk negeri ini, tak sedikit yang mempertanyakan keputusan UPenn. Masalahnya, universitas swasta yang merupakan bagian dari Ivy League tersebut  ternyata tak asing dengan dinasti politik dan oligarki. Tak percaya? Berikut 5 alumni University of Pennsylvania yang bisa membuktikannya.  

 

1. Donald Trump lulus dari Wharton School of Business UPenn pada 1968

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)

Donald Trump bisa dibilang alumnus UPenn paling dikenal saat ini. Ia tercatat lulus dari Wharton School of Business, University of Pennsylvania pada 1968. Jurusan bisnis sepertinya sudah dipilihkan sang ayah, Fred guna menyiapkan Donald muda meneruskan bisnis real estate keluarga mereka.

Ada artikel menarik rilisan The Washington Post pada 2019 yang mendapat testimoni dari salah satu sahabat baik kakak laki-laki Trump sekaligus pegawai di kantor penerimaan maba UPenn pada 1960-an, James Nolan. Dalam wawancara tersebut, ia mengindikasikan ada pengaruh jejaring brilian keluarga Trump yang memungkinkan Donald muda diterima di kampus bergengsi itu.

Entah benar atau tidak, Trump sering menggunakan latar belakang pendidikannya untuk menyakinkan pemilih selama masa kampanye. Kedua anak Trump, Ivanka dan Tiffany juga terdaftar sebagai alumnus kampus yang berlokasi di Philadelpia itu. 

2. Bongbong Marcos pernah terdaftar di program S2 Bisnis

Bongbong Marcos (instagram.com/bongbongmarcos)

Nama menarik lain dalam daftar alumni University of Pennsylvania adalah Bongbong Marcos. Lahir dari presiden diktator Filipina, Ferdinand Marcos, tak heran saat ia tercatat pernah terdaftar sebagai mahasiswa Oxford. Marcos tak berhasil menyelesaikan studi sarjana di jurusan Philosophy, Politics and Economics (PPE), tetapi dapat gelar diploma khusus di bidang Social Studies pada 1978. Diploma ini biasanya memang diberikan sebagai alternatif untuk mahasiswa yang gagal menyelesaikan studinya di kampus bergengsi itu.

Menariknya, Marcos bisa mendaftar studi master di fakultas yang sama dengan Trump, Wharton School of Business UPenn. Sebuah situs pengecek fakta Filipina, Verafiles yang dibiayai Meta dan National Endowment for Democracy AS menulis sebuah artikel tentang proses penerimaan Marcos di UPenn yang ternyata sarat nepotisme. Ini terjadi jelang berakhirnya kekuasaan sang ayah pada 1986 dan eksilnya keluarga Marcos ke Amerika Serikat.

Bongbong kemudian didaftarkan ke Wharton lewat salah satu rekanan keluarga tersebut. Bongbong juga gagal menyelesaikan studi masternya karena memutuskan fokus pada karier politiknya. 

Baca Juga: Siapa Shania Binti Mahir, Saingan Erina Gudono di Puteri Indonesia DIY

3. Elon Musk berhasil dapat 2 gelar sarjana di UPenn dengan beasiswa

Elon Musk (x.com/elonmusk)

Dikenal sebagai inovator dan pengusaha sukses, Elon Musk ternyata pernah mengenyam pendidikan di UPenn. Perjalanannya memang tak semulus dua tokoh sebelumnya. Musk bermigrasi ke Kanada dari Afrika Selatan pada usia remaja, kemudian bekerja serabutan selama beberapa waktu. Pada 1991, ia akhirnya berkuliah di Queen's University Canada. 

Pada tahun kedua, Musk berhasil dapat beasiswa untuk melanjutkan sisa masa studi S1-nya di University of Pennsylvania. Sejak di Queen's, ia sudah mengambil dua jurusan sekaligus yakni ekonomi dan fisika. Ini berhasil ia selesaikan pula di UPenn pada 1997. Musk memang belum terjun langsung ke politik untuk bisa dapat label oligarki, tetapi ia dekat dengan banyak politisi karena kejayaan bisnisnya. 

4. Steven Zhang, anak konglomerat China yang pernah jadi presiden klub Inter Milan

Steven Zhang (instagram.com/stevenzhang91)

Sosok kontroversial lain yang ternyata alumnus University of Pennsylvania adalah Steven Zhang. Bernama asli Zhang Kangyang, ia adalah putra dari miliarder China, Zhang Jindong yang dikenal lewat sebuah grup bisnis swasta bernama Suning. Seperti Trump, Zhang juga mengenyam pendidikan di Wharton sebelum akhirnya terjun jadi salah satu petinggi strategis Suning. 

Pernah bekerja pula di beberapa perusahaan keuangan dan perbankan tersohor di Amerika Serikat, Zhang pun mencoba peruntungan dengan membeli kepemilikan klub sepak bola Italia, Inter Milan pada 2018. Inter sempat merebut scudetto selama masa kepemimpinannya, yakni pada musim 2020/2021.

Zhang dan Suning akhirnya undur diri dari Inter Milan pada 2024 setelah terjerat utang dan kepemilikannya dialihkan kepada perusahaan Amerika, Oaktree Capital Management. 

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya