5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimos

Dokter yang harus memilih siapa yang akan dikorbankan

The Killing of A Sacred Deer adalah film yang mengguncang dunia dengan genre psychological horror thriller. Film ini disutradarai oleh Yorgos Lanthimos dan dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Colin Farrell, Nicole Kidman, Barry Keoghan, Raffey Cassidy, Sunny Suljic, Alicia Silverstone, dan Bill Camp.

The Killing of A Sacred Deer dirilis pada tahun 2017 dan mendapat banyak penghargaan dari berbagai festival film. Film ini juga memiliki kisah yang unik dan menegangkan, karena terinspirasi oleh tragedi Yunani kuno Iphigenia in Aulis karya Euripides.

1. The Killing of A Sacred Deer mengisahkan hubungan antara seorang dokter bedah jantung dan seorang remaja misterius

5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimoscuplikan film The Killing of A Sacred Deer (dok. New Sparta Films/The Killing of A Sacred Deer)

Cerita The Killing of A Sacred Deer berpusat pada Steven Murphy (Colin Farrell), seorang dokter bedah jantung yang tampaknya memiliki kehidupan yang sempurna bersama istrinya Anna (Nicole Kidman) dan dua anaknya Kim (Raffey Cassidy) dan Bob (Sunny Suljic). Namun, di balik itu semua, Steven menyimpan sebuah rahasia yang mengerikan.

Steven ternyata sering bertemu dengan Martin (Barry Keoghan), seorang remaja yang ayahnya meninggal saat dioperasi oleh Steven. Steven merasa bersalah dan berusaha membantu Martin, tetapi Martin tidak mau menerima belas kasihan Steven. Martin malah mengancam akan membunuh seluruh keluarga Steven jika Steven tidak memilih salah satu anggota keluarganya untuk dikorbankan.

2. The Killing of A Sacred Deer menggunakan musik klasik yang menimbulkan ketegangan

5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimoscuplikan film The Killing of A Sacred Deer (dok. New Sparta Films/The Killing of A Sacred Deer)

Salah satu hal yang membuat The Killing of A Sacred Deer berbeda dari film-film horor lainnya adalah penggunaan musik klasik yang menimbulkan ketegangan dan atmosfer mencekam. Musik klasik yang digunakan antara lain:

  1. Stabat Mater D383: I. Jesus Christus schwebt am Kreuzel karya Franz Schubert;
  2. Requiem in D Minor, K. 626: III. Sequentia: Dies irae karya Wolfgang Amadeus Mozart;
  3. Symphony No. 10 in E Minor, Op. 93: II. Allegro karya Dmitri Shostakovich.

Musik-musik ini dipilih oleh Lanthimos untuk menciptakan kontras antara keindahan musik dan kekejaman adegan. Musik-musik ini juga mengingatkan kita pada karya-karya seni klasik yang menggambarkan penderitaan manusia.

Baca Juga: 8 Aksi The Sacred Riana yang Bikin Merinding dan Susah Tidur

3. The Killing of A Sacred Deer memiliki banyak adegan yang mengejutkan dan mengganggu

5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimoscuplikan film The Killing of A Sacred Deer (dok. New Sparta Films/The Killing of A Sacred Deer)

Jika kamu berani menonton The Killing of A Sacred Deer, kamu harus siap menghadapi banyak adegan yang mengejutkan dan mengganggu. Film ini tidak segan-segan menampilkan adegan operasi jantung yang menampilkan organ jantung secara close-up, adegan mata yang mengeluarkan darah, adegan pemukulan, penembakan, dan menggigit tangan sendiri.

The Killing of A Sacred Deer juga menampilkan adegan yang tidak lazim, seperti adegan seks yang aneh, adegan masturbasi, dan adegan ibu yang mencoba merayu Steven. Adegan-adegan ini dimaksudkan untuk menunjukkan sisi gelap dan absurd dari manusia. Adegan-adegan ini juga menantang batas-batas moral dan etika kita sebagai penonton.

4. The Killing of A Sacred Deer memiliki akting yang dingin dan monoton

5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimoscuplikan film The Killing of A Sacred Deer (dok. New Sparta Films/The Killing of A Sacred Deer)

Salah satu ciri khas film-film Lanthimos adalah akting yang dingin dan monoton dari para pemerannya. The Killing of A Sacred Deer juga mengikuti gaya tersebut, di mana para pemeran berbicara dengan nada datar, tanpa ekspresi, dan tanpa emosi. Hal ini membuat film ini terasa lebih menyeramkan dan tidak nyata, seolah-olah para pemeran adalah boneka yang dikendalikan oleh Martin.

Akting yang dingin dan monoton ini juga mencerminkan ketidakpedulian dan ketidakberdayaan Steven dan keluarganya dalam menghadapi ancaman Martin. Akting yang dingin dan monoton ini juga memberikan kesan bahwa tidak ada harapan dan belas kasihan dalam dunia The Killing of A Sacred Deer.

5. The Killing of A Sacred Deer memiliki akhir yang ambigu dan terbuka untuk interpretasi

5 Fakta The Killing of A Sacred Deer, Film Terbaik Yorgos Lanthimoscuplikan film The Killing of A Sacred Deer (dok. New Sparta Films/The Killing of A Sacred Deer)

The Killing of A Sacred Deer tidak memberikan penjelasan yang pasti tentang apa yang terjadi pada akhir cerita. Film ini berakhir dengan adegan Steven yang memilih salah satu anggota keluarganya untuk dikorbankan dengan cara acak, tetapi tidak menunjukkan siapa yang terkena peluru. Penonton hanya mendengar suara tembakan dan jeritan, tanpa melihat siapa yang mati.

Hal ini membuat penonton bertanya-tanya apakah Martin benar-benar memiliki kekuatan supranatural atau hanya bermain-main dengan pikiran Steven. Akhir yang ambigu ini juga menantang penonton untuk mencari makna dan pesan dari The Killing of A Sacred Deer. Akhir yang ambigu ini juga memberikan ruang bagi penonton untuk membuat interpretasi dan spekulasi mereka sendiri.

The Killing of A Sacred Deer adalah salah satu karya terbaik dari Yorgos Lanthimos, yang dikenal sebagai sutradara yang berani dan inovatif. Jika kamu suka film-film yang menantang dan mengganggu, kamu harus menonton The Killing of A Sacred Deer di platform streaming favoritmu. Tapi hati-hati, The Killing of A Sacred Deer mungkin akan membuatmu tidak bisa tidur nyenyak. Selamat menonton!

Baca Juga: 9 Fakta Film Horor The Sacred Riana 2: Bloody Mary

Written by Aldifa Photo Verified Writer Written by Aldifa

Halo! Salam kenal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya