[REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah Komunikasi

Salah satu anime paling dinanti tahun ini nih!

Pada periode musim gugur 2021 ini, kita telah dimanjakan dengan rilisnya anime dari berbagai genre, mulai dari laga, musikal, hingga slice of life. Jika lebih spesifik ke genre slice of life, salah satu anime yang paling ditunggu-tunggu tentunya adalah Komi Can't Communicate. Bukannya tanpa alasan, anime yang diadaptasi dari manga karya Tomohito Oda ini memang populer dengan penjualan manga mencapai lebih dari 5,2 juta eksemplar. Manga ini pun paling dinantikan untuk diadaptasi menjadi serial anime, dilansir situs AnimeJapan

Doa para penggemar tampaknya dikabulkan. Komi Can't Communicate akhirnya mengudara secara perdana di Jepang pada 6 Oktober 2021. Dengan menghadirkan total dua belas episode, para penonton akan diajak untuk melihat keseharian Shouko Komi yang populer, tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Mengingat anime ini begitu diantisipasi dan telah menamatkan penayangannya, ini saatnya penulis membahas anime ini, mulai dari alur cerita, karakter, desain, musik, hingga penyutradaraan. Yuk, kita simak review Komi Can't Communicate di bawah!

1. Gadis paling anggun di sekolah memiliki masalah komunikasi

[REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah KomunikasiTadano mencoba berkomunikasi dengan Komi. (dok. OLM/Komi Can't Communicate)

Segera setelah masuk ke SMA Itan, Shouko Komi langsung menjadi primadona di sekolahnya. Memiliki paras yang anggun dan kalem, tak heran jika ia secara otomatis menjadi populer dan diagung-agungkan oleh siswa lainnya. Mereka juga kerap memberi perlakuan khusus dan spesial pada Komi.

Di sisi lain, ada Hitohito Tadano, siswa laki-laki yang menginginkan kehidupan SMA yang biasa. Pada hari pertama sekolah, ia bertemu dengan Komi dan untuk pertama kalinya mendengar Komi berbicara. Setelah mencoba untuk berkomunikasi dengan Komi dengan papan tulis, Tadano akhirnya mengetahui jika Komi memiliki permasalahan dalam berkomunikasi. Jadi, kepribadian Komi yang kalem ini bukan sekadar kalem yang dibuat-buat, melainkan karena ia tidak berani berbicara dengan orang lain. 

Meski punya masalah dalam berkomunikasi, Komi mengungkapkan keinginannya untuk memiliki seratus teman pada Tadano. Tadano akhirnya berusaha untuk membantu Komi berteman dengan murid-murid lainnya dan terlibat berbagai kejadian lucu setiap harinya. 

Komi Can't Communicate berhasil menghadirkan alur cerita yang ringan sekaligus menghibur dengan tingkah para karakternya. Mengingat karakter Komi memang sangat kesulitan untuk berkomunikasi, ia selalu tampak gemetar ketika harus berbicara dan selalu membuat kesalahpahaman bila bertemu dengan orang lain. Dengan hadirnya Tadano sebagai teman pertamanya, Tadano kerap kali membantu menyemangati Komi dan memastikan Komi dapat berteman dengan murid lainnya. 

Anime bergenre slice of life dan komedi ini pun dibuat dengan cerita yang berdiri sendiri di setiap episodenya, tetapi masih berfokus pada tujuan Komi untuk belajar berkomunikasi dan mencari teman. Oleh karena itu, penulis juga tidak pernah bosan karena cerita yang dihadirkan setiap episodenya memang cukup seru, terlebih lagi setiap Komi terjebak situasi penuh kesalahpahaman karena masalah komunikasinya. Overall, jika kamu mencari anime sekolah dengan cerita yang ringan dan penuh komedi, Komi Can't Communicate memang menjadi salah satu anime baru yang wajib dikepoin.

2. Para karakter nyeleneh yang berakhir menjadi teman Komi

[REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah KomunikasiYamai mengancam Tadano untuk menjauhi Komi. (dok. OLM/Komi Can't Communicate)

Komi setidaknya harus berusaha keras dalam mencari teman karena beberapa murid di kelasnya memang memiliki kepribadian yang cukup nyeleneh, mulai dari Najimi Osana yang punya jaringan pertemanan luas dan talkative, Omoharu Nakanaka yang suka berhalusinasi menjadi karakter anime, Makeru Yadano yang gak suka kalah, hingga Ren Yamai yang sangat terobsesi dengan Komi. Mereka semua memiliki kekaguman masing-masing pada Komi, tetapi awalnya enggan mendekatinya karena aura Komi seolah seperti susah didekati. 

Menariknya, para karakter ini lambat laun akan mulai berteman dengan Komi dan memutus pembatas yang sempat mereka buat dengan Komi. Kendati demikian, beberapa temannya masih juga memperlakukan Komi dengan spesial dan membenci Tadano yang dekat-dekat dengan Komi. 

Selain membahas deretan karakter teman sekolah Komi, anggota keluarga Komi juga memiliki cerita menarik tersendiri karena merekalah alasan Komi menjadi pribadi yang sulit berkomunikasi. Usut punya usut, paras anggun Komi ternyata diturunkan dari ibunya, sedangkan gangguan komunikasinya diturunkan dari ayahnya. Berbeda dari sang ayah, ibu Komi justru sangat senang mengobrol. Tak heran jika ketika liburan keluarga maupun kunjungan ke sekolah, ibu Komi memang selalu tampil ceria dan banyak mengobrol.

Baca Juga: [REVIEW] Aggretsuko—Anime Furry yang Relate sama Pekerja Kantoran

3. Animasi dan desain karakter yang simpel dan memanjakan mata dari studio OLM

[REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah KomunikasiTeman-teman Komi bersorak setelah Komi memperkenalkan diri. (dok. OLM/Komi Can't Communicate)

Mengingat anime Komi Can't Communicate digarap oleh studio OLM, anime ini memiliki desain dan animasi yang sudah melampaui ekspektasi penggemar. Umumnya, anime bertema sekolah memang memiliki desain yang terbilang monoton dan hanya menonjolkan karakter utamanya saja. Namun, desain tiap karakter di anime ini, bahkan karakter sampingan, dibuat menonjol dengan ciri khas masing-masing.

Selain itu, animasi dalam anime ini pun cukup luwes dan berhasil mengantarkan unsur komedi dan alur ceritanya dalam manganya menjadi lebih menarik lagi. Tak diragukan, desain dan animasi anime Komi Can't Communicate memang memuaskan dan memberikan pengalaman menonton yang menyenangkan bagi para penonton.

4. Cidergirl mengisi lagu pembuka dalam anime Komi Can't Communicate

https://www.youtube.com/embed/xHlx3rx5Bew

Lagu pembuka anime Komi Can't Communicate diisi oleh grup band Cidergirl dengan membawakan lagu "Cinderella". Lagu ini pun punya beat yang enak didengar berulang-ulang. Cidergirl memang berhasil membuat lagu opening anime ini jadi begitu memorable bagi para penggemar. 

Selain Cidergirl yang mengisi lagu pembuka, ada juga Kitri yang mengisi lagu penutup dengan membawakan lagu "Hikareinochi". Lain dengan lagu pembukanya yang menyenangkan, lagu "Hikareinochi" justru punya nada yang lebih kalem dan menjadi penutup yang pas untuk anime ini.

Lagu pembuka dan penutup sudah oke. Musik khas ala anime school dalam Komi Can't Communicate juga digarap oleh Yukari Hashimoto. Komposer kelahiran 1966 ini memang dikenal menggarap musik dalam anime-anime bergenre romantis, slice of life, dan komedi. Gak cuma Komi Can't Communicate, Hashimoto juga diketahui turut menggarap musik untuk anime Golden Time, Kakushigoto, Mr. Osomatsu, hingga March Comes in Like a Lion.

Selain musik, penulis juga terkesan dengan seiyu dari karakter Komi, yaitu Aoi Koga. Dalam cerita, karakter Komi memang selalu diam dan sangat jarang mengucapkan beberapa patah kata. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Koga. Namun, alih-alih menganggapnya sebagai tantangan belaka, Koga mengaku menikmati perannya sebagai pengisi suara Komi. 

Saya membaca naskah aslinya ketika saya mengikuti audisi, tetapi belum melihat banyak karya di mana karakter utama tidak mudah berbicara. Jadi, saya pikir itu sangat menarik. Saya lakukan. Namun, tidak hanya itu, ada banyak penggambaran kerinduan yang pernah dialami oleh setiap orang semasa menjadi seorang siswa. Saya membaca sambil berpikir bahwa itu adalah pekerjaan yang membuat saya merasa bahagia atau itu adalah pekerjaan yang menenangkan (Aoi Koga).

Koga sendiri selalu totalitas dalam mengisi suara Komi. Ia selalu memikirkan ekspresi serta emosi yang pas untuk setiap adegan meskipun tanpa ada sepatah kata yang diucapkan. Mengingat Koga sendiri juga mengatakan jika ia tidak terlalu suka berbicara banyak, ia merasa terhubung dengan karakternya dengan baik. 

5. Manga populer yang berhasil diadaptasi menjadi anime oleh Ayumu Watanabe dan Kazuki Kawagoe

[REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah KomunikasiKomi kesulitan membeli kopi karena masalah komunikasinya. (dok. OLM/Komi Can't Communicate)

Nama Ayumu Watanabe sebagai sutradara tampaknya sudah kerap didengar oleh banyak orang. Sebelum menggarap Komi Can't Communicate, sutradara kelahiran 1966 ini paling dikenal menggarap anime Doraemon the Movie, After the Rain, Ace Attorney, Space Brothers, hingga Children of the Sea. Bisa dibilang, pengalaman Watanabe sebagai sutradara memang sudah cukup luas. 

Bersama dengan Kazuki Kawagoe yang kebetulan juga memulai debutnya sebagai sutradara dalam anime ini, keduanya sukses menggarap anime Komi Can't Communicate dengan sangat apik. Mengingat anime yang diadaptasi dari manga yang populer bisa saja memicu pendapat yang berbeda-beda dari para penggemar, nyatanya banyak penggemar yang puas dan menikmati anime ini dari awal hingga akhir dengan minim kritik. 

Komi Can't Communicate berhasil membuat akhir tahun terasa lebih menyenangkan dengan cerita remaja yang segar dan penuh komedi. Melihat setiap aspek dalam anime ini memang telah dibuat dengan memuaskan, penulis tak akan ragu untuk memberikan skor 5/5 untuk anime bergenre slice of life ini. By the way, Komi Can't Communicate kini bisa kamu tonton di media streaming Netflix. Setelah puas dengan musim pertama dari Komi Can't Communicate, penulis harap anime ini bisa berlanjut ke musim kedua juga. Apakah kamu sudah menonton Komi Can't Communicate? Berikan skor pribadimu tentang anime ini di kolom komentar, ya!

https://www.youtube.com/embed/tLdLTSnmnoA

Baca Juga: [REVIEW] takt op. Destiny—Pertarungan Epik demi Membangkitkan Musik

Trisnaynt Photo Verified Writer Trisnaynt

(~ ̄³ ̄)~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya