5 Rekomendasi Film Thriller dan Drama Psikoseksual

Telisik kerumitan dan latar belakang penyimpangan seksual

Sering kali terdapat misinterpretasi terhadap definisi dari film erotis dan film psikoseksual. Kebanyakan orang menganggap bahwa kedua jenis film tersebut sama. Padahal secara substansi keduanya sangat berbeda. 

Film erotis mengutamakan adanya adegan seks fisik dan narasi panas yang eksplisit. Pengalaman seksual karakter film difokuskan pada pengalaman fisiknya saja dan tidak ada unsur filosofis atau sejenisnya. Basis film erotis sebatas pada aktivitas seksual para karakternya. Tidak lebih dari itu.

Sementara itu, film psikoseksual menggambarkan aspek seksualitas dalam bentuk pengalaman psikologis dan mental dari karakter film. Esensi utama dan alur cerita film psikoseksual berfokus pada pengalaman dan realita seksual karakternya. Bahkan, beberapa film psikoseksual ada yang tidak menampilkan adegan panas sama sekali.

Aktivitas seks dan konsekuensinya dalam film psikoseksual dipandang dari kacamata yang lebih kritis dan tidak dangkal. Sutradara seperti Kim Ki Duk dan Jaume Balaguero adalah master dalam dunia film jenis ini.

Penasaran? Simak rekomendasi film thriller dan drama psikoseksual di bawah ini!

1. The Piano Teacher (2001)

https://www.youtube.com/embed/_p3JYz3YIeY

Pedofilia dan sadomasokis merupakan subjek utama dalam film ini. Namun, praktisi pedofilia dalam film ini adalah seorang perempuan dewasa dengan tampilan yang sederhana dan lugu. Dia mengelabui masyarakat dengan tampilannya yang sangat normal. 

Film ini mengisahkan penyimpangan seksual seorang guru piano perempuan yang cenderung menyukai seks liar, seperti sadisme dan masokisme. Dia mengeksekusi fantasi liarnya tersebut kepada seorang murid remaja di bawah umur.

Pembawaan karakter dari pemeran utamanya sangat powerful. Dia berhasil menyajikan suatu gambaran penyimpangan yang dibalut dengan artistik dan elegan.

The Piano Teacher menyiratkan pesan bahwa fantasi liar memang tidak bisa dihindari. Namun, memanifestasikan fantasi tersebut menjadi tindakan nyata kepada orang yang kita sayangi bukanlah hal yang tepat. Apalagi jika dilakukan tanpa persetujuan.

2. 3-Iron (2004)

https://www.youtube.com/embed/S-S5n0JniDw

Kita semua ibarat rumah kosong dengan pintu terkunci yang menanti datangnya seseorang untuk membuka kunci tersebut menjadi pesan tersirat yang ingin disampaikan mendiang sutradara Kim Ki Duk dalam film ini. 3-iron mengisahkan seorang pemuda penjaga penginapan yang memiliki kebiasaan aneh, yaitu memasuki rumah-rumah yang sedang tidak berpenghuni.

Suatu hari, saat sedang memasuki rumah-rumah kosong seperti biasa, dia justru membuka rumah yang sedang ditempati oleh sepasang suami istri. Dia tidak sengaja melihat sang suami yang sedang melakukan kekerasan kepada istrinya di rumah tersebut. Si pemuda aneh ini memutuskan untuk membawa kabur sang istri dan mulai menjalin hubungan asmara yang rumit dengannya.

3-iron sangat minim dialog sehingga emosi dari pemerannya digambarkan melalui ekspresi wajah dan gestur tubuh. Ketertarikan seksual antara perempuan yang rapuh dengan laki-laki yang protektif digambarkan dengan halus sebagai suatu konsekuensi psikologis dalam film ini. 

Baca Juga: 5 Film Thriller tentang Penyamaran Psikopat, Bikin Tegang sampai Akhir

3. Sleep Tight (2011)

https://www.youtube.com/embed/pJFXlyd9JwM

Film thriller garapan Jaume Balaguero ini memberikan gambaran konsekuensi psikologis seseorang yang diabaikan, diacuhkan, dan tidak diinginkan dalam kehidupan sosial. Sleep Tight mengisahkan seorang resepsionis penyendiri bernama Cesar (Luis Tosar) yang percaya bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan untuk bahagia dan tidak akan pernah bahagia sampai kapan pun.

Antagonis utama dalam film ini berniat untuk membuat orang lain turut ikut merasakan kesengsaraan yang sama dengannya. Cesar mengidap penyimpangan seksual, depresi, dan psikopat. Penonton diajak mengikuti perjalanan Cesar dalam merancang strategi penyiksaan untuk para korban yang hendak dia sakiti.

4. The Duke of Burgundy (2014)

https://www.youtube.com/embed/P-xIMBnclyA

Drama psikologis ini menceritakan perjalanan seksual menyimpang dua perempuan penyuka sesama jenis, yaitu Evelyn (Chiara D'Anna) dengan Cynthia (Sidse Babett Knudsen). Evelyn adalah seorang murid yang mempelajari lepidopterology (studi tentang kupu-kupu dan ngengat), sementara Cynthia adalah gurunya. 

Dalam kesehariannya, Cynthia kerap kali memperlakukan Evelyn dengan cara yang memalukan dan merendahkan. Namun, Evelyn justru terangsang secara seksual dengan perlakuan tersebut.

Uniknya, film ini dirancang tanpa nudity, tanpa kata-kata mesum, dan tanpa pendekatan hiperseksual. The Duke of Burgundy sangat khas dan memberikan kesan feminisme yang kental. Tidak terdapat pemeran laki-laki sama sekali dalam film.

5. Shame (2011)

https://www.youtube.com/embed/Op9iQiB_ANI

Film ini berfokus pada Brandon (Michael Fassbender), sosok pria New York tampan, idaman, dan mapan. Namun, di balik pesonanya yang nyaris sempurna itu, dia menyembunyikan rahasia gelap, yaitu kecanduan akan seks. 

Shame merupakan gambaran realistis tentang individu yang mengidap kecanduan seks alias hiperseksual. Lubang kekosongan dan kehampaan dalam jiwa manusia senantiasa diisi dengan kesenangan sebagai distraksi. Brandon tidak sadar bahwa jiwanya hampa dan tidak ada hal yang berarti yang dapat menggugah semangat hidupnya, sehingga dia mendistraksi dirinya dengan seks. 

Film ini justru membuat penontonnya emosional, seperti menonton drama romansa, dan tidak seperti menonton film seks pada umumnya. Shame memberikan gambaran konsekuensi psikologis seseorang yang menderita kekosongan, yang dieksekusi tanpa isyarat yang menghakimi, sekaligus menyiratkan bahwasannya manusia memiliki pola pikir yang sangat rumit. 

Bagi yang penasaran dengan tema film psikoseksual dan siap menyibak keberagaman serta keunikan kondisi psikologis manusia, film-film di atas layak masuk watchlist kamu. Yuk, eksplorasi kerumitan internal manusia dan latar belakang dari penyimpangannya melalui film di atas!

Baca Juga: 10 Rekomendasi Serial dan Film Thriller Oktober 2022, Intens!

Tamara Puspita Ayu Photo Verified Writer Tamara Puspita Ayu

I write what i know & know what i write

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya