Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: Romulus

Tidak kalah menegangkan dari film pertamanya, lho!

Saga Alien kembali hadir lewat film Alien: Romulus (2024). Berlatar 20 tahun setelah Alien (1979) dan 37 tahun sebelum Aliens (1986) yang disutradai oleh James Cameron, film ini menjadi interquel yang menyambungkan 57 tahun gap antara misi Nostromo dan Ripley.

Film ini mengisahkan Rain Carradine (Cailee Spaeny), gadis yang tinggal di koloni Jackson's Star. Lelah diperbudak, ia pun berencana kabur ke planet Yvagra bersama saudaranya, Andy (David Jonsson). Tentunya, hal itu sulit dilakukan tanpa peralatan yang mumpuni.

Sampai akhirnya, mantan pacarnya, Tyler, memberi tahu kalau ada stasiun luar angkasa terbengkalai yang memiliki teknologi tersebut. Bersama tiga orang lainnya, mereka pun menuju stasiun tersebut. Namun sesampainya di sana, mereka justru mendapat teror dari makhluk mematikan.

Nah, bagi kamu yang ingin menonton film Alien: Romulus, mari simak ulasannya di sini!

1. Film Alien pertama dengan karakter utama remaja

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: RomulusAlien: Romulus (dok. 20th Century Studios)

Salah satu keunikan yang ditawarkan oleh Alien: Romulus adalah pergeseran fokus pada karakter utamanya. Alih-alih mengikuti jejak para protagonis dewasa, seperti Ellen Ripley atau Elizabeth Shaw, film ini menghadirkan remaja tanggung yang masih labil.

Hal ini memberikan dimensi baru pada cerita di mana kita dapat melihat bagaimana mereka beradaptasi di tengah situasi yang penuh tekanan. Dinamika antar-remaja ini pun membuat cerita semakin menarik, yang juga memengaruhi plot film.

Di pertengahan film, seorang manusia sintesis bernama Rook menyebut kalau mereka "lambat" bereaksi, karena terlalu lama mencerna emosi. Saat menontonnya, kita pun terkadang ikut kesal dengan keputusan gegabah yang mereka ambil.

2. Memainkan fear factor di dalamnya

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: RomulusAlien: Romulus (dok. 20th Century Studios)

Alien: Romulus berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam dan penuh ketegangan. Pencahayaan yang redup, scoring misterius, dan ruang sempit di dalam stasiun luar angkasa Romulus berhasil membangun perasaan was-was dan ketidakpastian.

Tidak hanya mengeksploitasi ketakutan akan makhluk asing, film ini juga menyentuh ketakutan-ketakutan dasar manusia seperti takut kehilangan orang yang dicintai dan takut akan kematian. Singkatnya, film ini memainkan fear factor dalam diri kita.

Baca Juga: Apakah Ada Post Credit Scene di Film Alien: Romulus?

3. Desain Xenomorph yang setia dengan film pertamanya

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: RomulusAlien: Romulus (dok. 20th Century Studios)

Salah satu daya tarik utama Alien: Romulus adalah desain Xenomorph yang sangat mirip dengan tampilan aslinya di film pertama. Hal ini merupakan sebuah nostalgia bagi para penggemar lama, sekaligus pengingat akan asal-usul franchise ini.

Hadirnya Ridley Scott sebagai produser juga memberikan dampak besar pada desainnya. Tak ayal, kehadiran "sosok" facehugger, chestburster, dan Xenomorph di set pun turut memberikan teror kepada seluruh aktor yang ada.

4. Teror baru dengan gaya lama

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: RomulusAlien: Romulus (dok. 20th Century Studios)

Meski menyajikan teror baru, Alien: Romulus masih menggunakan formula lama. Film ini tak hanya berfokus pada aksi dan kejar-kejaran dengan Xenomorph, tetapi juga menggali aspek psikologis dari karakter-karakternya. Rasa takut, ketidakpastian, dan keputusasaan yang dirasakan oleh para remaja ini berhasil ditampilkan dengan sangat apik.

Namun, beberapa penonton mungkin merasa bahwa film ini terlalu bergantung pada formula yang sudah ada. Beberapa adegan terasa familiar dan kurang menghadirkan kejutan. Selama 45 tahun, waralaba Alien pun selalu "menyelamatkan" karakter utamanya di akhir film. Sayangnya, Alien: Romulus pun begitu.

5. Apakah film Alien: Romulus recommended untuk ditonton?

Review Kelebihan dan Kekurangan Film Alien: RomulusAlien: Romulus (dok. 20th Century Studios)

Alien: Romulus berhasil menghidupkan kembali semangat dari waralaba legendaris sembari tetap menghadirkan sentuhan modern di dalamnya. Bagi penggemar film Alien, film ini mungkin cukup menghibur untuk ditonton. Namun, bagi penonton baru, mungkin akan sedikit kesulitan untuk memahami beberapa referensi dan nuansa yang ada.

Film ini juga belum bisa meenjadi perjalanan spiritual ala film-film Scott. Jika kamu berharap ada unsur filosofis dari nama "Romulus," maka sayangnya itu tidak ada. Penjelasan tentang asal mula Xenomorph atau Engineers pun nihil, karena film ini bukanlah sekuel Prometheus (2012).

Bagaimana, tertarik menonton film horor sci-fi satu ini?

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Alien: Romulus, Sekuel Franchise Alien

Topik:

  • Shandy Pradana
  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya