5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!

Mereka yang menyala di tengah dominasi sutradara pria

Anime adalah salah satu medium seni yang paling populer di dunia. Di balik keindahan gambar, musik, dan cerita yang ditawarkan, ada banyak sineas yang berbakat dan berdedikasi. Namun, tak banyak yang tahu bahwa di antara sineas anime tersebut, terdapat sederet perempuan yang menghasilkan karya-karya luar biasa.

Dalam artikel ini, penulis akan merekomendasikan lima film anime terbaik yang digarap oleh sutradara perempuan. Film-film ini tak hanya memiliki kualitas visual dan audio yang memukau, tetapi juga menyajikan cerita yang menginspirasi dan menyentuh hati. Mulai dari kisah cinta remaja yang manis sampai petualangan fantasi yang epik, berikut adalah lima judul yang wajib kamu tonton.

Baca Juga: Rekomendasi 10 Anime Romance dengan Ending Terbaik, Sudah Tahu?

1. A Silent Voice (2016)

5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!poster film A Silent Voice (dok. Kyoto Animation/A Silent Voice)

Sutradara: Naoko Yamada

Rating: 94 persen (Rotten Tomatoes)8,1/10 (IMDb)

A Silent Voice diadaptasi dari manga berjudul sama karya Yoshitoki Oima. Naoko Yamada, yang juga dikenal sebagai sutradara sejumlah serial anime, seperti K-On! (2009–2010) dan Tamako Market (2013), ditunjuk sebagai sutradara. Film ini bercerita tentang Shoya Ishida, remaja yang mencoba menebus dosanya setelah pernah menganiaya seorang gadis tuna rungu bernama Shoko Nishimiya saat masih kecil.

A Silent Voice adalah karya yang menyentuh hati dan mengajarkan tentang pentingnya toleransi, empati, dan penerimaan diri. Film ini menggambarkan dengan realistis bagaimana dampak bullying bagi korban dan pelaku, serta bagaimana mereka berusaha mengatasi trauma dan rasa bersalah mereka. Di sisi lain, animasi yang indah, musik yang emosional, dan karakter-karakter yang relatable di dalamnya menjadi alasan mengapa film ini layak untuk disaksikan.

2. Liz and the Blue Bird (2018)

5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!adegan dalam film Liz and the Blue Bird (dok. Kyoto Animation/Liz and the Blue Bird)

Sutradara: Naoko Yamada

Rating: 83 persen (Rotten Tomatoes)7,1/10 (IMDb)

Dua tahun setelah kesuksesan A Silent Voice, Naoko Yamada kembali mempersembahkan karya terbaiknya yang bertajuk Liz and the Blue Bird. Film ini merupakan spin-off dari Sound! Euphonium (2015–sekarang), serial anime yang menceritakan tentang kehidupan dan tantangan para anggota klub musik tiup di SMA Kitauji. Seperti serialnya, film ini juga menggabungkan cerita nyata dan dongeng, dengan diiringi musik yang indah dan animasi yang memukau.

Liz and the Blue Bird mengisahkan tentang Mizore dan Nozomi, dua sahabat yang harus menghadapi kenyataan bahwa mereka akan lulus dan berpisah. Mereka berlatih untuk memainkan duet dari lagu "Liz and the Blue Bird", yang diadaptasi dari dongeng Jerman tentang seorang gadis yang berteman dengan burung biru ajaib. Selama prosesnya, mereka belajar untuk mengungkapkan perasaan dan menemukan jalan mereka sendiri.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Anime Terbaik dari Studio Madhouse yang Wajib Ditonton!

3. Maquia: When the Promised Flower Blooms (2018)

5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!adegan dalam film Maquia: When the Promised Flower Blooms (dok. P.A. Works/Maquia: When the Promised Flower Blooms)

Sutradara: Mari Okada

Rating: 100 persen (Rotten Tomatoes)7,4/10 (IMDb)

Maquia: When the Promised Flower Blooms merupakan debut penyutradaraan dari Mari Okada, penulis skenario terkenal yang telah menghasilkan karya-karya apik, seperti Anohana (2011), The Anthem of the Heart (2015), dan A Whisker Away (2020). Film ini bercerita tentang Maquia, gadis dari ras Iorph yang hidup abadi dan tidak menua. Suatu hari, ia menyelamatkan bayi manusia yang ditinggalkan oleh ibunya yang terbunuh dalam perang, dan memutuskan untuk mengadopsinya sebagai anak dengan nama Ariel.

Maquia: When the Promised Flower Blooms menggambarkan dengan indah hubungan yang berkembang antara Maquia dan Ariel, yang tumbuh dewasa sementara Maquia tetap muda. Selain itu, film ini juga mengeksplorasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Maquia dalam memelihara ikatan emosional yang kuat di tengah perubahan yang tak terhindarkan. Atas keberhasilannya dalam menyajikan cerita yang mendalam, tak heran jika Maquia: When the Promised Flower Blooms berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk Best Animation Film di Shanghai International Film Festival 2018.

4. Violet Evergarden: Eternity and the Auto Memory Doll (2019)

5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!poster film Violet Evergarden: Eternity and the Auto Memory Doll (dok. Kyoto Animation/Violet Evergarden: Eternity and the Auto Memory Doll)

Sutradara: Haruka Fujita

Rating: 80 persen (Rotten Tomatoes)7,4/10 (IMDb)

Sejak perilisannya pada tahun 2018, Violet Evergarden berhasil memikat hati pencinta serial anime lewat kisahnya yang mengharukan dan penuh emosi. Menyadari hal ini, Kyoto Animation, selaku rumah produksi, membuat film side story yang berjudul Violet Evergarden: Eternity and the Auto Memory Doll. Haruka Fujita, yang juga menyutradarai serial animenya bersama Taichi Ishidate, kembali didapuk untuk mengarahkan versi filmnya ini.

Film ini berfokus pada hubungan Violet Evergarden, mantan tentara yang menjadi penulis surat profesional, dengan Isabella York, gadis bangsawan yang merasa terjebak di sekolah asrama perempuan. Violet datang untuk mengajar Isabella tentang etiket dan tata krama sebagai seorang debutan. Namun, ketika Violet membantu Isabella untuk menyampaikan perasaannya kepada Taylor, adik angkatnya yang terpisah darinya, mereka berdua mulai merasakan ikatan yang kuat antara mereka.

5. Goodbye, Don Glees! (2021)

5 Film Anime Terbaik Karya Sineas Perempuan, Menginspirasi!adegan dalam film Goodbye, Don Glees! (dok. Madhouse/Goodbye, Don Glees!)

Sutradara: Atsuko Ishizuka

Rating: 100 persen (Rotten Tomatoes)6,6/10 (IMDb)

Goodbye, Don Glees! menceritakan tentang petualangan tiga remaja, yaitu Roma, Toto, dan Drop, yang merupakan anggota klub Don Glees. Mereka berusaha membuktikan bahwa mereka tak bersalah atas kebakaran yang terjadi di gunung, dengan mencari drone yang mereka gunakan untuk merekam kembang api. Di tengah perjalanan, mereka menemukan berbagai hal yang mengejutkan dan menyentuh hati.

Lewat kisah yang menggabungkan tema persahabatan, cinta, dan impian, Goodbye, Don Glees! berhasil meraih dua nominasi di Annecy International Animated Film Festival dan Asia Pacific Screen Awards. Film ini adalah karya orisinal Atsuko Ishizuka, sineas yang sebelumnya menyutradarai sejumlah serial anime populer, seperti No Game No Life (2014) dan A Place Further than the Universe (2018). Termasuk Goodbye, Don Glees, semua karya beliau sangat direkomendasikan bagi para penggemar genre coming-of-age dan adventure!

Nah, itu tadi lima film anime karya sutradara perempuan yang penulis rekomendasikan untukmu. Judul-judul di atas membuktikan bahwa perempuan juga memiliki bakat dan dedikasi yang tinggi dalam membuat karya seni yang indah dan menginspirasi, termasuk anime. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera cari dan tonton film-film ini bersama sahabatmu sesama penggemar anime.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Anime tentang Mitologi yang Wajib Ditonton

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya