[REVIEW] Fat Girl: Eksploitasi Seksualitas Remaja dan Berat Badan!

Kontroversial dengan gelar French New Extreme

'Fat Girl' merupakan film bergenre drama yang berasal dari Prancis garapan Catherine Breillat. Film ini dirilis pada awal tahun 2000an dan menghadang gebraka  jalur 'French New Extreme'.

Terbilang kontroversial karena isu yang dibawakan film satu ini terbilang berat, meski dibalik film ini banyak makna dan pesat yang sulit diutarakan dari sang sutradara.

Buat kamu yang penasaran, yuk simak dibalik review film 'Fat Girl' yang dijamin membantu kamu untuk tak ragu lagi menonton filmnya.

1. Eksploitasi seksualitas remaja berkedok romansa

[REVIEW] Fat Girl: Eksploitasi Seksualitas Remaja dan Berat Badan!Fat Girl (dok. Canal+/Fat Girl)

Secara premis 'Fat Girl' menceritakan adik kakak yang mengeksplorasi masa remajanya saat sedang liburan musim panas yang penuh dengan sensasi berbeda dari biasanya saat sang kakak bertemu dengan lelaki impiannya.

'Fat Girl' sendiri merupakan film yang eksplisit dan berani menyuguhkan adegan panas dari salah satu karakter remaja difilmnya. Maka tak heran jika film ini masuk ke dalam gebrakan 'French New Extreme' dari tipenya yang membawa tema erotis yang bikin penonton kesal dan dibuat tak nyaman, tetapi tahun perilisannya juga yang masuk kriteria itu.

Bisa dibilang mengeksploitasi dan menghadirkan pro-kontra bagi penontonnya tersendiri atas adanya unsur ini, film 'Fat Girl' dilihat dari sisi 'Pro' hanya menyuguhkan eksplorasi seksualitas pada remaja yang polos dan memgidamkan pria yang idaman penuh romantisasi. Sedangkan jika dilihat dari segi 'Kontra' film 'Fat Girl', memang terlalu berlebihan dalam mengekspos seksualitas karakter remaja sehingga secara tak langsung memadukan unsur semi-porno dalam filmnya.

Baca Juga: [REVIEW] X, Gebrakan Film Modern Slasher dari Ti West

2. Eksploitasi gadis gemuk sebagai simbol feminis

[REVIEW] Fat Girl: Eksploitasi Seksualitas Remaja dan Berat Badan!Fat Girl (dok. Canal+/Fat Girl)

Berbeda dari karakter kakaknya yang kurus dan seksi, karakter adik dalam film ini adalah kebalikan dari karakter kakaknya. Sang sutradara sengaja mengangkat unsur refleksi dalam cerita agar menjadi lebih nyata dan relevan untuk unsur feminis atau kesetaraan.

Meski demikian, tetap saja hal ini agak terbilang berlebihan dan banyak yang mengcap film satu ini adalah film horror untuk remaja gemuk. Lantaran, karakter adik gemuk dalam film ini divisualisasikan dengan penuh misteri dan sifat insting yang gelap.

Menjadikan karakter gemuk penuh insting yang gelap tentunya menjadi kontra bagi khalayak, tetapi tak sebagian juga banyak pro yang membela bahwa ini adalah refleksi sang sutradara terhadap setiap karakter yang tak tertebak, istilahnya "Jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya".

3. Tak berlabel horror, tetapi aslinya horror

[REVIEW] Fat Girl: Eksploitasi Seksualitas Remaja dan Berat Badan!Fat Girl (dok. Canal+/Fat Girl)

Sedikit aneh jika 'Fat Girl' dibilang horror untuk yang belum menontonnya, karena labelnya pun hanya bergenre drama tanpa thriller. Tetapi jika habis menonton kamu akan mengerti dan tak heran jika film satu ini masuk ke dalam 'French New Extreme'. 

Film 'Fat Girl' menyuguhkan sensasi yang gelap dan menjijikan dengan pembangunan suspensenya, serta karakter yang dibuat penuh teka-teki dengan aksi tak tertebak menjadikan penonton tidak nyaman. Selain itu 'Fat Girl' juga menyuguhkan adegan graphic yang diluar dugaan, yang tentunya masuk ke dalam kriteria 'horror-adjacent' ; horror yang tak berlabel horror.

'Fat Girl' merupakan suguhan ciamik penuh pro-kontra yang kontroversial akan seksualitas dan unsur feminis yang menjadikannya salah satu film Prancis penuh makna tersirat yang patut dijadikan pembelajaran karakter.

Setelah membaca review diatas, pastinya kamu tak usah ragu lagi untuk menonton film epik berjudul 'Fat Girl' kan? Yuk, buruan nonton!

Baca Juga: [REVIEW] Mustang Masih Jadi Film Feminis Turki Terbaik Sejauh Ini

Perceval Photo Verified Writer Perceval

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya