Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Film Inside Out 2

Selain mengelola emosi, apa saja pelajaran pentingnya?

Sekuel film animasi Inside Out telah ditunggu-tunggu banyak penggemarnya karena kisahnya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari serta memberikan pelajaran hidup yang berharga. Inside Out 2 masih melanjutkan kisah Riley yang memasuki masa pubertas dengan kehidupan baru yang ia jalani.

Kehidupan dan lingkungan baru tersebut menciptakan beberapa emosi-emosi baru yaitu Anxiety, Envy, Ennui dan Embarrasment. Keempat emosi tersebut hendak menyingkirkan emosi Riley yang telah ada sejak masa kecil karena emosi-emosi tersebut tidak lagi penting dalam masa pubertas Riley.

Dibumbui komedi dan aksi yang mengasyikkan, Inside Out 2 menghadirkan cerita yang tak hanya ramah di mata anak-anak, namun juga memberikan pelajaran penting bagi orang-orang dewasa. Apa saja pelajarannya? Yuk, simak di bawah ini!

Baca Juga: Penjelasan Ending Film Inside Out 2, Beri Banyak Pelajaran Berharga

1. Setiap emosi memiliki tujuan untuk membantu kita berkembang.

Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Film Inside Out 2cuplikan Film Inside Out 2 (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out 2)

Pelajaran berharga pertama adalah setiap emosi dalam diri kita memiliki tujuan, entah itu baik atau buruk, semuanya memiliki peranan penting untuk kita bertumbuh menjadi manusia dewasa.

Di Inside Out 2, Riley sedang menjalani aktifitas baru di kamp hoki es. Pelatihan dan ambisi untuk terlihat menjadi lebih baik memicu kecemasan (Anxiety) hingga emosi tersebut mendominasi isi kepala Riley. Tentu saja, Joy yang hendak mengambil alih kendali merasa kewalahan dengan Anxiety.

Dikutip dari Greater Good, Mac Brackett, direktur pendiri Yale Center for Emotional Intelligence, Beliau mengatakan bahwa kecemasan mempersempit perhatian kita dan meningkatkan fokus kita pada detail. Stigma kecemasan yang buruk ini sering disalahpahami oleh kita dan mendorong kita untuk membuang emosi tersebut. Padahal, melalui kecemasan kita bisa menghindari bahaya, memperhatikan detail dan membantu kita berkembang.

2. Terima emosi yang ada dalam diri kita sebagai bentuk mencintai diri sendiri.

Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Film Inside Out 2cuplikan Film Inside Out 2 (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out 2)

Self-love atau mencintai diri sendiri yang kerap digaungkan di media sosial memang menjadi isu terpenting saat ini. Sebab hal itu sangat sulit dilakukan apalagi jika emosi negatif sedang menguasai kita.

Terkadang, kita semakin mempermalukan diri sendiri ketika ada hal yang memalukan terjadi, atau menganggap kita sebagai orang gagal ketika impian belum terapai. Alih-alih menyalahkan diri sendiri, berbaik hatilah dengan diri kita sendiri dengan mencintai apa yang terjadi dengan diri kita.

Baca Juga: 5 Film Terbaik June Squibb, Pemeran Nostalgia di Inside Out 2

3. Mengelola emosi itu penting agar bisa berbaur di lingkungan masyarakat.

Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Film Inside Out 2cuplikan film Inside Out 2 (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out 2)

Sebagai anak remaja yang senang menghabiskan waktu di kamp hoki, tindakan dan perasan-perasaan Riley sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Tentu narasi tersebut berbeda dengan Inside Out pertama, dimana tindakan Riley dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman di masa lalunya.

Di sini, Riley remaja diuji bagaimana bertindak sesuai kode etik di lingkungan sosial. Emosi Riley semakin meningkat ketika harus mempertahankan persahabatan dan mengesankan teman-teman barunya.

Sama halnya dengan di kehidupan nyata, kita harus bisa mengelola emosi dengan baik agar kita bisa membaur di berbagai kelompok masyarakat.

4. Jangan memasang ekspektasi yang tinggi pada diri sendiri hanya karena ingin diterima di masyarakat.

Pelajaran Berharga yang Dipetik dari Film Inside Out 2cuplikan film Inside Out 2 (dok. Pixar Animation Studios/Inside Out 2)

Di kehidupan nyata, banyak remaja yang memiliki masalah kesehatan mental karena tuntutan yang tidak realistis yang dipercaya oleh lingkungan masyarakat. Dari tuntutan tersebut, tak heran banyak orang yang memasang ekspektasi tinggi untuk menjadi orang yang sukses dan terkenal.

Di Inside Out 2, masa pubertas Riley ditandai oleh emosi yang lebih kompleks. Emosi-emosi tersebut akan semakin tidak terkendali jika pikiran kita dipengaruhi oleh stigma masyarakat, yang menjadikan kita menuntut kesuksesan agar bisa diterima oleh mereka.

Alih-alih memasang ekspektasi yang tinggi, terimalah apa yang telah kita upayakan pada diri sendiri dan masa depan. Sekecil apapun bentuknya, itu lebih baik daripada kita mengikuti stigma yang tidak relevan dengan jati diri kita.

Baca Juga: Inside Out 2, Eksplorasi Emosi Remaja yang Lebih Kompleks dan Mengena

Nina Rochana Photo Writer Nina Rochana

penulis novel, artikel, buku diari

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya