[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!

Menjadi jembatan untuk Infinity Castle Arc

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (2019) adalah salah satu anime yang sangat populer beberapa tahun terakhir. Anime adaptasi manga ciptaan Koyoharu Gotouge ini baru saja selesai menayangkan musim keempatnya pada Sabtu (30/6/2024) kemarin. Musim keempat ini hadir dengan delapan episode, lebih sedikit dibanding musim-musim sebelumnya.

Meski episodenya sedikit, ia masih dapat memuaskan hati penggemar dengan cerita dan visualnya yang luar biasa. Ngomong-ngomong, vibes musim keempat ini sedikit beda, lho. Apakah eksekusinya sebagus yang dulu atau malah kurang? Yuk, simak review Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4 (2024) di bawah ini!

1. Musim keempat berfokus pada latihan Korps Pemburu Iblis untuk menghadapi Muzan Kibutsuji

[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!Tanjiro mengikuti latihan dari para Hashira. (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4 (2024) mengadaptasi bagian Hashira Training Arc dari manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba chapter 128–136Cerita berfokus pada upaya Korps Pemburu Iblis untuk mempersiapkan diri menghadapi Muzan Kibutsuji dan pasukan Iblis Bulan Atas. Pada musim ini, para Pilar mengadakan sesi latihan untuk memperkuat pasukan Korps Pemburu Iblis sekaligus memunculkan Slayer Mark yang membuat mereka makin kuat.

Musim keempat ini terasa lebih santai dibanding musim-musim sebelumnya. Tiap episodenya menceritakan suka duka Tanjiro Kamado dan rekan-rekannya dalam mengikuti latihan ekstrem dari para Pilar. Cerita tentang latihan tersebut terasa heartwarming dan penuh komedi. Namun, episode terakhir memberikan kembali sensasi hype lewat kemunculan Muzan Kibutsuji dan usaha para Pilar untuk membunuhnya.

Sayangnya, minimnya pertempuran epik melawan iblis seperti pada musim-musim sebelumnya mungkin akan bikin kamu bosan. Laju alur juga terasa lambat tanpa ada banyak hal emosional seperti biasanya. Hashira Training Arc memang adalah jembatan untuk menuju bagian cerita epik selanjutnya. Cerita santai tersebut ditutup dengan fantastis karena adanya adegan epik yang memberikan rasa antusiasme luar biasa untuk kelanjutannya.

2. Karena tidak ada konflik besar, musim keempat jadi fokus pada pendalaman karakter

[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!Kagaya Ubuyashiki akhirnya dapat sorotan. (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Karena secara keseluruhan tidak punya alur cerita yang berat, musim ini lebih fokus pada pendalaman karakter. Kamu akan diajak mengenal lebih dekat para Pilar. Tiap episodenya akan berfokus pada satu Pilar dari sudut pandang Tanjiro Kamado. Interaksi antar-Pilar yang jarang terlihat pada musim-musim sebelumnya juga diulik di sini. Karena alurnya yang santai, kita jadi seperti masuk dalam anime slice of life dengan karakter Demon Slayer.

Pendalaman para karakter ini sangat pas untuk persiapan trilogi film yang akan penuh dengan aksi seru dan dramatis melawan Muzan Kibutsuji. Sayangnya, dengan alurnya yang santai, masih banyak misteri tentang para Pilar yang belum bisa diungkap. Episode terakhir juga akhirnya memberikan banyak hal menarik dari peran para karakter yang sudah dibangun dari awal musim. Mulai dari Kagaya Ubuyashiki sampai Gyomei Himejima, semua punya peran penting pada akhir musim ini.

Baca Juga: 4 Pilar dengan Program Latihan Terberat dalam Demon Slayer, Sadis!

3. Meski tidak melawan Iblis Bulan Atas, adegan pertarungan masih tak kalah epik dari musim sebelumnya

[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!Pertarungan Giyu Tomioka dan Sanemi Shinazugawa tampak epik dan seru. (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Dari segi visual, musim keempat ini masih solid mempertahankan kualitasnya. Sayangnya, karena musim keempat ini tidak menghadirkan konflik besar melawan Iblis Bulan Atas, tidak ada adegan pertarungan intens seperti pada musim sebelumnya. Ini yang membuat musim keempat terasa kehilangan sentuhan epiknya. Namun, bukan berarti tidak ada adegan pertarungan epik pada musim keempat ini.

Ada beberapa adegan pertarungan sengit yang sengaja dibikin lebih epik oleh ufotable. Pada episode empat, misalnya, ada pertarungan Muichiro Tokito melawan Sanemi Shinazugawa dan Obanai Iguro yang keren abis. Ada juga pertarungan Giyu Tomiko dan Sanemi Shinazugawa. Tentu saja, pada episode terakhir, pertarungan Gyomei Himejima dan Muzan Kibutsuji dirombak jadi lebih keren oleh ufotable. Meski adegan aksi hanya berjalan singkat, kualitas animasinya tidak menurun sama sekali. Hanya saja, mereka tak bisa banyak pamer visual seperti biasa, sih.

4. Musik latar variatif dari yang santai sampai bikin hype

[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!cuplikan video musik lagu "Mugen" yang dinyanyikan MY FIRST STORY dan HYDE (youtube.com/@sonymusicjapan)

Soal musik latar, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba tidak pernah mengecewakan. Lagu pembuka dan penutup yang sangat apik dibawakan oleh penyanyi-penyanyi papan atas. Ada juga lagu pengiring latar dalam animenya yang selalu menambah emosional tiap adegannya. Bagian latihan Korps Pemburu Iblis diiringi oleh musik santai dan ceria. Sementara, pada episode akhir, alunan musik epik yang biasa mengiringi pertarungan puncak kembali diperdengarkan.

Musim kali ini juga seperti itu. Lagu pembuka berjudul "Mugen" dari band MY FIRST STORY x HYDE terasa lebih santai, ceria, dan easy listening. Ia menggambarkan isi musim ini dengan pas. Untuk lagu penutup berjudul "Tokoshie" dinyanyikan juga oleh kolaborasi MY FIRST STORY x HYDE. Lagu tersebut terasa lebih melankolis. Meski mencoba menggambarkan suasana sedih, vibes lagu tersebut terasa kurang pas dengan tema positif dari musim ini.

5. Musim ini dibuat sebagai jembatan untuk trilogi film yang menjadi akhir cerita Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba

[REVIEW] Demon Slayer Season 4—Awalnya Santai, tapi Berakhir Epik!cuplikan trailer untuk film adaptasi Infinity Castle Arc pada akhir episode delapan (dok. ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Sang sutradara, Haruo Sotozaki, yang sudah menggarap anime ini sejak musim pertama, sepertinya memilih Hashira Training Arc sebagai musim keempat dengan tujuan sebagai jembatan untuk Infinity Castle Arc yang diputuskan akan diadaptasi sebagai trilogi film. Musim ini memang terasa seperti dibuat sebagai appetizer untuk babak akhir, apalagi pada episode final spesialnya yang berdurasi 1 jam. Ini benar-benar jadi cliffhanger untuk Infinity Castle Arc.

Meski anime ini tidak banyak adegan pertarungan epik seperti biasanya, ia masih dapat membuat penonton betah dengan alur santai yang penuh komedi dan momen heartwarming. Sang sutradara lagi-lagi sukses menggarap musim kali ini meski mengambil salah satu arc dengan story building paling lemah dalam manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Akhir dari musim ini sukses meningkatkan hype untuk trilogi film yang sedang digarap.

Review Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4 ini semoga membuatmu yakin untuk menonton sampai akhir. Meski tidak banyak adegan pertarungan epik dan menegangkan seperti biasa, ia masih bisa menghibur dengan alur santai dan komedi. Visualnya juga tidak turun dalam hal kualitas. Akhir kata, penulis memberikan nilai 4.5/5 untuk Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 4. Masih jadi salah satu anime terbaik musim ini, nih!

Baca Juga: 5 Iblis Bulan Atas dengan Kisah Paling Tragis dalam Demon Slayer

Mito Rudito Photo Verified Writer Mito Rudito

Seorang guru SD yang hobi menulis tentang apa yang dia sukai

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya