6 Film Fiksi Ilmiah tentang Perjuangan Meraih Kemerdekaan
Avatar: The Way of Water (dok. 20th Century Studios/Avatar: The Way of Water)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Agustus menjadi bulan yang spesial bagi rakyat Indonesia. Agustus merupakan bulan di mana Indonesia merdeka dari penjajah dan perjuangan para pahlawan selama puluhan tahun terbayar manis. Saking epiknya, film perjuangan meraih kemerdekaan sering dibuat.
Namun, jika kamu pingin sesuatu yang beda, ada beberapa film fiksi ilmiah dengan tema tentang perjuangan meraih kemerdekaan juga. Perjuangan mereka tak sia-sia, karena berakhir merdeka!
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Fiksi Ilmiah Militer Terbaik, Perang Teknologi!
1. Avatar (2009)
Na'vi yang terinspirasi dari suku pribumi yang dijajah (dok. 20th.Century Fox/Avatar: The Way of Water)Avatar (2009) dan sekuelnya, Avatar: The Way of Water (2022), masih menduduki peringkat 1 dan 3 film dengan pendapat terbesar sepanjang masa. Kenapa film ini begitu viral? Tentu saja karena kualitas CGI dan ceritanya yang menarik.
Selain itu, Avatar punya tema tentang pembebasan penduduk pribumi dari penjajahan dan ekspoitasi sumber daya oleh bangsa pendatang, Terdengar gak asing, kan?
Menceritakan Jake Sully, marinir yang ikut ekspedisi ke planet Pandora. Di sana ia menemukan kenyataan bahwa bangsa manusia telah melakukan penjajahan kepada suku pribumi bernama Na'vi. Jake akhirnya malah memberontak dan bergabung dengan para Na'vi untuk mengusir bangsa manusia kembali ke bumi.
2. Dune (2021)
Dune yang menampilkan paul sebagai Lisan al Ghaib (dok. Warner Bros Pictures/Dune)Dune (2021) adalah franchise adaptasi novel fiksi ilmiah populer karya Frank Herbert. Film pertama dari trilogi Dune telah dirilis pada 2021 dan menjadi salah satu film fiksi ilmiah terbaik saat ini.
Film ini menceritakan perjalanan Paul Atriedes yang ditakdirkan menjadi Lisan al-Gaib, seorang pemimpin yang akan membawa rakyatnya untuk merdeka dari penindasan dari Corrino Empire. Dune mengambil tema perjuangan dari penjajahan layaknya perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialsime.
Paul harus bergabung dengan bangsa Fremen untuk mengusir kaki tangan Corrino Empire yang mengeksploitasi partikel yang disebut Spice yang hanya bisa didapatkan di Gurun Arrakis. Spice ini dipakai untuk bahan bakar pesawat luar angkasa dan harganya luar biasa mahal.
3. Star Wars (1977-2019)
Star Wars: The Last Jedi (dok. Walt Disney Studios/Star Wars: The Last Jedi)Salah satu franchise film terbesar saat ini adalah Star Wars. Seri film ini sudah dimulai sejak 1970-an dengan film pertamanya Star Wars: Episode IV - A New Hope (1977). Waralaba ini telah menghasilkan 9 film dan 3 spin-off. Kisah peperangan luar angkasa memang tak pernah sepi peminat.
Editor’s picks
Star Wars dibagi menjadi beberapa bagian cerita, di mana setiap saga memiliki karakter utama berbeda. Namun, tema yang diangkat masih tetap sama, yakni perjuangan para pasukan aliansi pemberontak yang berusaha merebut planet dan wilayah mereka dari Sith Empire. Para pejuang ini melakukan gerilya karena kalah jumlah dan kekuatan tempur.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Fiksi Berlatarkan Zaman Perang Dunia 2
4. V for Vendetta (2005)
para rakyat bertopeng yang memberontak di V for Vendetta (dok. Warner Bros. Pictures/V for Vendetta)Film aksi bertema distopia dengan unsur politik ini menjadi salah satu film klasik tentang perjuangan meraih kemerdekaan. V for Vendetta (2005) masih menjadi film ikonik yang sering ditonton.
V for Vendetta menceritakan dunia masa depan, di mana Britania telah dikuasai oleh pemerintah totalitarian. Evey adalah salah satu dari korban penindasan dari pemerintah yang diselamatkan oleh pria bertopeng bernama V.
Evey akhirnya bergabung dengan V dalam upaya revolusi untuk rakyat yang tertindas. Film dengan tema kebebasan tanpa diskriminasi ini juga punya salah satu topeng ikonik yang menggambarkan kesetaraan. Pasti kamu udah pernah lihat topeng Guy Fawkes yang jadi simbol anonim itu, kan?
5. The Chronicles of Narnia: Prince Caspian (2008)
Caspian dan Peter memimpin perang bersama makhluk mistis Narnia melawan bagsa Telmar (dok. Walt Disney Pictures/The Chronicles of Narnia: Prince Caspia)Siapa yang gak tahu seri film Narnia? Film ini sering banget diputar di saluran televisi Indonesia. The Chronicles of Narnia: Prince Caspian (2008) merupakan sekuel kedua yang menceritakan perjuangan bangsa Narnia untuk merebut tanah mereka yang dijajah bangsa Telmar. Hal tersebut mengakibatkan sihir Narnia perlahan menghilang.
Karakter utama film ini adalah Pangeran Caspian, seorang pewaris tahta yang diasingkan setelah kelahiran dari anak kedua sang ratu. Caspian lantas meminta bantuan dari Pevensie bersaudara untuk mengambil kembali takhtanya dan sebagai gantinya akan mengembalikan tanah milik bangsa Narnia.
6. Rise of the Planet of Apes (2011)
Revolusi kera (dok. 20th Century Studios/Rise of the Planet of the Apes)Apa jadinya jika primata dengan kecerdasan setara manusia mulai melakukan pemberontakan? Tentu saja mereka mampu menandingi manusia dalam hal kecerdasan dan kemampuan. Rise of the Planet of the Apes (2011) adalah film awal franchise Planet of the Apes reboot yang menceritakan perjuangan kera meraih kebebasan mereka.
Film ini menceritakan seorang kera hasil uji coba serum super yang membuatnya memiliki kecerdasan dan emosi layaknya manusia. Kera yang dipanggil Caesar ini akhirnya menyadari eksploitasi dan penindasan pada spesiesnya dan memberikan seluruh primata di hutan serum untuk memulai pemberontakan. Sekuel keempat film ini juga akan dirilis pada 2024 mendatang dengan judul Kingdom of the Planet of the Apes.
Kemerdekaan dari penindasan dan opresi memang selalu dipenuhi perjuangan berat. Tak ayal film dengan tema ini selalu menjadi film yang seru dan berkobar-kobar untuk ditonton, apalagi jika dibumbui unsur fiksi ilmiah dan fantasi. Mana yang sudah kamu tonton?
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Sci-Fi Horor Tahun 2000an yang Patut Kamu Tonton
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
