5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan Rumbling

Suka tidak suka, Eren akan tetap mati

Pada 4 November lalu, serial anime Attack on Titan resmi tamat setelah tayang selama 10 tahun. Meskipun ending-nya sempat memancing kontroversi, ada banyak penggemar yang puas dengan keseluruhan cerita. Eren Yeager pun resmi beristirahat dengan damai.

Meskipun bukan lagi kejutan, kesedihan tetap menyelimuti penggemar Attack on Titan. Namun, pernahkah kamu berpikir apa jadinya jika Eren gak pernah melakukan Rumbling? Kurang lebih beginilah teorinya.

1. Delapan puluh persen populasi dunia akan tetap hidup

5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan RumblingEren melakukan Rumbling (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Setelah menggunakan kekuatan Founding Titan, Eren mengerahkan ratusan ribu Titan Tembok untuk berjalan berkeliling dunia. Dalam peristiwa tersebut, Eren bersama para Titan Tembok membunuh manusia dengan cara menginjak mereka atau yang lebih dikenal dengan Rumbling. Alhasil, 80 persen populasi manusia musnah dalam waktu yang begitu singkat.

Sebagian besar bangsa Eldia menyetujui gerakan pemusnahan umat manusia ini. Namun, tragedi tersebut memakan banyak sekali nyawa, tak terkecuali anak-anak yang tak berdosa. Seandainya Eren tidak melakukan Rumbling, mereka tak harus mati secara mengenaskan.

2. Bangsa Marley masih memerangi bangsa Eldia

5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan RumblingReiner bekerja untuk bangsa Marley. (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Balas dendam Marley yang tak berujung membuat bangsa Eldia mengalami penderitaan sepanjang masa. Akhirnya, sebagian bangsa Eldia harus bertahan di Pulau Paradis dalam sebuah tembok raksasa yang mengisolasi mereka dari dunia luar. Karena itu, Eren memutuskan untuk memusnahkan seluruh umat di muka Bumi, kecuali penduduk Paradis.

Meskipun menjadi bencana terbesar, kita tidak bisa menutup mata bahwa tragedi tersebut menyatukan bangsa Marley dan Eldia. Hal itu pun berlaku untuk bangsa Eldia yang hidup di bawah kaki Marley, seperti Annie, Reiner, Gabi, dan masih banyak lagi. Mereka bekerja sama dengan Mikasa dan pasukan dari Paradis untuk menghentikan Eren.

Seandainya Eren tidak melakukan Rumbling, kedamaian yang diperlihatkan pada penghujung cerita belum tentu tercipta. Bahkan, boleh jadi Marley masih memerangi Eldia hingga kini. Perselisihan antara bangsa Eldia di dalam dan luar tembok pun terus terjadi dan tidak bisa dihindari.

 

Baca Juga: [REVIEW] Attack on Titan Final Season Part 4—Akhir yang Sempurna!

3. Kekuatan Titan akan tetap ada

5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan RumblingBeast Titan (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Dalam percobaannya untuk memusnahkan dunia, Eren hendak menghidupkan kembali Ymir sang Titan Perintis. Karenanya, Eren membutuhkan kekuatan Founding Titan. Namun, sebelum misi tersebut berhasil diselesaikan, Mikasa membunuh Eren dengan memenggal kepalanya yang berada di dalam mulut Attack Titan.

Kematian Eren tersebut secara otomatis menghapuskan kekuatan Titan sepenuhnya dari dunia. Secara gak langsung, ini berhasil menciptakan dunia yang lebih baik tanpa Titan. Karena itu, seandainya Eren gak melakukan Rumbling dan berakhir mati, kekuatan Titan akan tetap ada.

4. Eren dan Mikasa akan menikah

5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan RumblingEren dan Mikasa (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Eren sempat mengatakan bahwa dirinya sangat membenci Mikasa. Namun, perkataan tersebut tidak mengungkapkan perasannya yang sebenarnya. Itu karena Eren sangat menyayangi Mikasa sejak kecil.

Bahkan, dalam ingatan Armin yang dihapuskannya, Eren mengatakan bahwa ia tidak bersedia jika harus melihat Mikasa bersama dengan laki-laki lain. Karena itu, jika Eren tidak mati, mungkin saja Eren dan Mikasa akan menikah dan menjalani kehidupan bersama. Namun, karena dunia tanpa perdamaian akan tetap kacau, bisa saja keduanya tidak dapat menikah dan menjalani kehidupan normal.

5. Eren akan mati dalam waktu 4 tahun

5 Hal yang Akan Terjadi jika Eren Gak Melakukan RumblingEren Yeager (dok. MAPPA/Attack on Titan: Final Season)

Eren harus mati pada usia 19 tahun setelah menerima tebasan pedang tepat di lehernya. Kematian Eren banyak disesalkan hingga membuat ending karya Hajime Isayama ini sangat kontroversial. Bagaimana tidak, Eren adalah karakter utama sehingga kenyataan ini menjadi cukup sulit diterima sebagian penggemar.

Sayangnya, kalaupun Eren tetap hidup setelah peristiwa Rumbling, ia akan tetap mati dalam waktu cepat. Kutukan Ymir membuat para Titan Shifter atau manusia yang bisa berubah menjadi Titan hanya bisa hidup selama 13 tahun sejak ia menerima kekuatan Titan. Tanpa Eren sadari, ia telah menerima kekuatan Titan sejak umur 6 tahun. Ini berarti umur Eren hanya tersisa 4 tahun lagi.

Menjadi tragedi yang mengerikan, Rumbling rupanya berperan penting dalam penciptaan perdamaian dan dunia yang lebih baik. Meski begitu, tetap saja perdamaian yang diciptakan dengan mengorbankan nyawa yang tak bersalah tak bisa dibenarkan. Gimana menurutmu, nih?

Baca Juga: 5 Misteri yang Belum Terjawab dalam Ending Attack on Titan

Jihan Khoerunnisa Photo Verified Writer Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya