Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patel

Dev Patel juga jadi aktor utama dalam film garapannya ini

Jakarta, IDN Times - Dev Patel melakukan debut penyutradaraan lewat film Monkey Man. Ditayangkan mulai 29 Mei 2024 di Indonesia, film ini secara garis besar menceritakan aksi balas dendam yang dilakukan Kid (Dev Patel).

Jika kamu sudah menonton trailer-nya, mungkin berpikir jika film ini akan mirip seperti John Wick yang diperankan Keanu Reeves. Apakah benar demikian? Simak kelebihan dan kekurangan Monkey Man berikut ini sebelum kamu memutuskan untuk menonton filmnya di bioskop.

1. Film aksi brutal mengerikan yang harus ditonton sesuai umur

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Dalam trailer-nya, Monkey Man terlihat akan penuh dengan adegan aksi yang intens di dalam ceritanya. Meski tidak sebanyak itu, tapi adegan tersebut patut diberi pujian.

Bagaimana tidak, sejak awal film kamu sudah disuguhkan dengan pertarungan seseorang dengan topeng monyet di atas ring tinju. Tak sampai di situ, Kid yang ingin membalaskan dendamnya juga harus berkelahi dengan puluhan, bahkan mungkin ratusan orang, hingga akhir film.

Adegan laga itu makin mengerikan, karena kesadisan yang dilakukan Kid kepada musuhnya serta beberapa orang yang menghalanginya. Di satu sisi adegan tersebut akan membuatmu ikut bergidik ngeri, membuka mulut saking ngerinya, dan berkata "Oh my God!" Namun, di sisi lain hal tersebut mungkin jadi pemicu bagi kamu yang menyukai aksi laga, tapi tidak sampai tahap kesadisan yang brutal. Itulah mengapa film ini juga diberi rating usia 17 tahun ke atas.

2. Scoring membuat adegannya lebih intens dan emosional

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Scoring atau music scoring juga menjadi salah satu hal lainnya yang perlu diberi pujian dalam film ini. Penempatan yang pas membuat adegan dalam film debut penyutradaraan Dev Palet ini makin bernyawa.

Bahkan, saat Kid sedang menghadapi musuhnya, kamu bisa mendengar melodi yang mengikuti tempo suasana hatinya dan bagaimana adegan aksi itu kian intens. Hal itu akan membuatmu makin fokus dengan adegan yang tersaji dalam film dan di satu sisi diajak untuk memahami sisi emosional Kid.

Baca Juga: Apakah Ada Post-Credit Scene di Film Monkey Man?

3. Konflik sosial, ekonomi, dan legenda membuatmu bisa melihat sisi lain dari India

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Konflik utama dalam film ini dipicu oleh kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat India yang punya perbedaan mencolok. Mereka yang berkuasa karena harta, jabatan, agama mayoritas, serta kasta yang lebih tinggi, bisa dengan mudah mendapatkan akses ke kehidupan yang lebih layak. Bahkan, mereka dapat dengan baik diterima dalam lingkungan masyarakat tanpa mendapat penghakiman.

Masalah gender juga menjadi salah satu konflik yang diperlihatkan. Seorang laki-laki mungkin bisa hidup dengan bebas sesuai keinginannya. Hal itu membuat mereka juga memperlakukan perempuan dengan semena-mena.

Mungkin, jika kamu kurang tahu atau tidak memahami konflik-konflik masyarakat yang terjadi di India, apa yang ditampilkan dalam film Monkey Man bisa memberikanmu gambaran betapa kacaunya negeri itu.

Meski begitu, di satu sisi lain kamu juga bisa mendapat insight baru mengenai sosok Hanuman atau Hanoman, sang Dewa Kera dalam kepercayaan agama Hindu. Mungkin kamu tidak asing dengan nama itu, karena kerap disebut-sebut juga oleh orang Indonesia dan jadi karakter wayang Jawa. Kisah Hanuman itulah yang menginspirasi Kid kecil untuk melawan musuh-musuhnya.

4. Terlalu banyak adegan flashback yang ditampilkan

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Adegan flashback dalam film Monkey Man akan kamu temui mulai dari awal hingga menuju akhir filmnya. Mungkin maksud Dev Patel memasukkan adegan yang sama berulang kali bisa membuat penonton memahami mengapa Kid ingin sekali melakukan balas dendam.

Namun, karena diulang-ulang, kamu mungkin akan lelah menunggu inti dari kisah kilas balik tersebut. Alhasil, ketika flashback utuhnya diceritakan kamu jadi tidak excited lagi. Selain terlalu lama, tidak ada yang benar-benar spesial dari kisah flashback tersebut. Bahkan, kamu mungkin sudah bisa menebaknya sebelum bagian itu ditayangkan.

5. Temponya yang berubah di tengah-tengah film membuat penonton kehilangan vibes

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Jika diperhatikan, Monkey Man membagi kisahnya dalam dua babak. Di babak kedua, kamu akan mulai mengetahui masa lalu yang terjadi pada Kid sehingga ia memutuskan untuk melakukan balas dendam. Nah, bagian inilah masalahnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sedari awal cerita dimulai, adegan pertarungan dan aksi laga sudah ditampilkan. Tentu, pace-nya pun cukup cepat dan vibes deg-degan sudah kamu rasakan sejak awal. Namun, vibes itu seperti coba diredakan lewat tempo yang mulai melambat di adegan flashback.

Temponya pun kembali cepat saat puncak konflik hingga ending. Namun, kamu mungkin sudah kehilangan vibes-nya lebih dulu di pertengahan film. Alhasil, tidak terlalu menikmati cerita selanjutnya yang kembali menghadirkan pace cepat dan vibes yang kembali dibuat seru dan menegangkan. 

6. Banyaknya plot hole membuat beberapa bagian dalam film terpotong-potong

Kelebihan dan Kekurangan Monkey Man, Debut Penyutradaraan Dev Patelcuplikan film Monkey Man (dok. Monkeypaw Production)

Entah apa yang diinginkan Dave Patel ketika menyusun cerita Monkey Man bersama Paul Angunawela dan John Collee. Mungkin maksudnya ingin membuat penonton bertanya-tanya tentang kelanjutan ceritanya. Bisa juga mungkin karena ingin mematahkan "ramalan" penonton tentang apa yang akan terjadi di adegan berikutnya.

Sayangnya, hal tersebut malah menyisakan plot hole tak berujung dan hanya meninggalkan tanda tanya tidak jelas dalam kepala penonton. Bagian itu juga membuat cerita dalam filmnya terpotong-potong sehingga terasa ada bagian yang sengaja dilompati tanpa alasan yang jelas.

Monkey Man bisa kamu coba tonton di bioskop, karena ceritanya cukup menarik, meski tidak ada kebaruan yang berarti dalam plotnya. Film ini bisa ditonton untuk kamu pencinta film aksi laga. Namun, jangan terlalu berharap jika filmnya akan disajikan mirip seperti John Wick.

Baca Juga: Sinopsis Film Monkey Man dan Jadwal Tayang, Debut Sutradara Dev Patel

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya