16 Film yang Menginspirasi Megalopolis, Karya Terbaru Coppola
teaser poster Megalopolis (instagram.com/francisfordcoppola)
Film paling ambisius besutan sutradara veteran Francis Ford Coppola, Megalopolis (2024), akan tayang dalam waktu dekat. Penayangannya begitu dinantikan oleh para penggemar film. Bagaimana tidak? Ide pembuatan Megalopolis tercetus pada awal 1980-an. Coppola mengeluarkan lebih dari 120 juta dolar AS dari kantong pribadinya untuk produksi film itu.
Dalam menyambut perilisan Megalopolis, baru-baru ini Coppola mengunggah postingan baru di laman akun Letterboxd miliknya. Isinya adalah daftar film yang menginspirasi Megalopolis. Coppola bahkan turut menjelaskan bahwa film-film tersebut sarat akan pesan tentang kesetiaan dan makna sesungguhnya dari sebuah harapan.
Baca Juga: 8 Film Barat dengan Karakter Terbanyak, Jumlahnya sampai Ratusan!
1. Things to Come (1936)
Things to Come (dok. London Films Productions/Things to Come)Diadaptasi dari novel sci-fi besutan H.G. Wells, Things to Come menyoroti bagaimana dunia luluh lantah akibat perang serta wabah misterius berkepanjangan. Para elite global pun berupaya membangun kembali peradaban yang kadung hancur di bawah pemerintahan yang ketat dan kejam.
2. Cabiria (1914)
Cabiria (dok. Itala Films/Cabiria)Disutradarai Giovanni Pastrone, film bisu ini mengikuti Cabiria (Lidia Quaranta), gadis belia asal Romawi yang dijual pada bangsa Kartago sebagai persembahan di sebuah kuil keramat. Usai diselamatkan oleh Fulvio (Umberto Mozzato), seorang mata-mata Romawi, dirinya terjebak di tengah konflik bangsa Kartago dan Romawi diambang peperangan.
3. Ben Hur (1907)
Ben Hur (dok. Kalem Company/Ben Hur)Disutradarai Sidney Olcott dan Frank Oakes Rose, film yang rilis pada 1907 tersebut merupakan film adaptasi pertama Ben-Hur: A Tale of the Christ karangan Lew Wallace. Film bisu tersebut berfokus pada aksi perlawanan yang dilancarkan Ben-Hur terhadap tentara kekaisaran Romawi yang mencoba mengambil alih kekuasaan dari tangannya.
4. Beauty and the Beast (1946)
Beauty and the Beast (dok. Andre Paulve Film/Beauty and the Beast)Film Prancis arahan Jean Cocteau satu ini diadaptasi dari dongeng klasik bertajuk La Belle et la Bête karya Jeanne-Marie Leprince de Beaumont. Beauty and the Beast mengisahkan Belle (Josette Day) yang menggantikan posisi ayahnya sebagai tahanan di sebuah kastil milik sosok monster misterius. Monster tersebut ingin menikahi Belle.
Baca Juga: 10 Film Barat dengan Efek CGI Terbaik, Visualnya Oke!
5. Eyes Wide Shut (1999)
cuplikan film Eyes Wide Shut (dok. Warner Bros. Pictures/Eyes Wide Shut)Jadi film terakhir sutradara Stanley Kubrick, Eyes Wide Shut berfokus pada Bill (Tom Cruise) yang terobsesi dengan fantasi yang disampaikan oleh istrinya Alice (Nicole Kidman). Keinginannya yang begitu kuat untuk memenuhi kebutuhan sang istri menggiring Bill pada malam panjang penuh akan kejadian janggal nan menggairahkan.
6. Raise the Red Lantern (1991)
Raise the Red Lantern (dok. ERA International/Raise the Red Lantern)Berlatar di China pada 1920-an, Raise the Red Lantern mengikuti Songlian (Gong Li) yang terpaksa menikahi saudagar Master Chen (Jingwu Ma) usai kematian ayahnya. Disutradarai Zhang Yimou, Songlian harus bersaing dengan tiga istrinya yang lain untuk mendapatkan perhatian lebih dari sang Master.
7. Citizen Kane (1941)
Citizen Kane (dok. Mercury Productions/Citizen Kane)Film klasik legendaris besutan Orson Welles, Citizen Kane, turut menjadi inspirasi dalam proses pembuatan Megalopolis. Citizen Kane mengisahkan sekelompok wartawan berupaya memecahkan makna dari kata “rosebud” yang mana diucapkan oleh Charles Foster Kane (Orson Welles), konglomerat media cetak sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
8. Caesar and Cleopatra (1945)
Caesar and Cleopatra (dok. Gabriel Pascal Productions/Caesar and Cleopatra)Diadaptasi dari pentas drama yang ditulis oleh George Bernard Shaw, Caesar and Cleopatra mengisahkan Caesar (Claude Rains) yang terpikat kecantikan Cleopatra (Vivien Leigh) ketika mengunjungi Mesir. Di satu sisi, Cleopatra menyambut pertemanan dengan salah satu orang paling berkuasa di dunia demi kemakmuran negerinya semata.
Baca Juga: 6 Serial Dokumenter Netflix Paling Kontroversial, Ada Queen Cleopatra!
9. The Invisible Man (1933)
The Invisible Man (dok. Universal Pictures/The Invisible Man)Satu lagi film yang diadaptasi dari karya klasik H.G. Wells. Disutradarai James Whale, The Invisible Man mengikuti seorang ilmuwan bernama Jack Griffin (Claude Rains) yang terobsesi untuk menjadi tak kasat mata. Eksperimen yang dilakukannya tidak hanya berhasil dan membuatnya tembus pandang namun menjadikannya agresif dan berbahaya.
10. The Fountainhead (1949)
The Fountainhead (dok. Warner Bros. Pictures/THe Fountainhead)Disutradarai King Vidor, The Fountainhead mengisahkan Howard Roark (Gary Cooper), seorang arsitektur idealis yang dikeluarkan dari kampus karena desainnya dinilai tidak memenuhi standar. Meskipun diragukan banyak orang, Howard akhirnya dipekerjakan oleh Henry Cameron (Henry Hull). Namun di akhir hayatnya, Henry memperingatkan Howard untuk mengenyampingkan sikap idealisnya dan mulai berkompromi dengan realita.
11. The Best Years of Our Lives (1946)
The Best Years of Our Lives (dok. Samuel Goldwyn Productions/The Best Years of Our Lives)Mengusung genre drama perang, The Best Years of Our Lives menyoroti para veteran Perang Dunia II yang baru saja kembali ke rumah. Mengalami trauma dan cedera parah, mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan mendapati bahwa keluarga mereka telah berubah.
12. The Manchurian Candidate (1962)
The Manchurian Candidate (dok. MC Productions/The Manchurian Candidate)The Manchurian Candidate mengikuti serangkaian teror yang terjadi usai Sersan Raymond Shaw (Laurence Harvey) kembali usai menjadi tawanan perang. Curiga bahwa Shaw telah dicuci otak oleh pihak komunis, Kapten Bennett Marco (Frank Sinatra) kini berpacu dengan waktu untuk mengungkap kebenarannya.
13. Spartacus (1960)
Spartacus (dok. Bryna Productions/Spartacus)Disutradarai Stanley Kubrick, Spartacus berfokus pada Spartacus (Kirk Douglas) seorang budak yang dijual pada pelatih Gladiator kejam bernama Batiatus (Peter Ustinov). Melalui serangkaian pelatihan berat nan intens, Spartacus memimpin pemberontakan kekaisaran Romawi. Di sisi lain, Crassus (Laurence Olivier) memanfaatkan kekacauan tersebut untuk mengambil alih kekuasaan.
14. The Red Shoes (1948)
The Red Shoes (dok. The Archers/The Red Shoes)Film drama musikal klasik arahan sutradara Michael Powell dan Emeric Pressburger ini berfokus pada Vicky Page (Moira Shearer) yang mendedikasikan hidupnya sebagai penari balet profesional. Pertemuannya dengan komposer muda, Julian Craster (Marius Goring), menempatkan Vicky pada pilihan sulit, antara cinta sejati dan kariernya.
15. Persona (1966)
cuplikan film Persona (dok. SF Studios/Persona)Bergenre psychological drama, Persona mengikuti suster muda bernama Alma (Bibi Andersson) yang ditugaskan merawat aktris Elisabeth Vogler (Liv Ullmann) yang berhenti bicara tanpa sebab yang jelas. Ditulis dan disutradarai oleh Ingmar Bergman, Alma mendapati dirinya tidak bisa berhenti menceritakan rahasianya pada Elisabeth.
16. Pygmalion (1938)
Pygmalion (dok. Gabriel Pascal Productions/Pygmalion)Disutradarai Leslie Howard dan Anthony Asquith, Pygmalion menceritakan profesor linguistik, Henry Higgins (Leslie Howard), yang membuat taruhan dengan rekan sejawatnya jika dia mampu merubah Eliza Doolittle (Wendy Hiller) bersikap layaknya seorang bangsawan dalam waktu singkat. Misi Higgins lebih sulit dari yang ia bayangkan karena gadis tersebut lebih liar dari yang ia duga.
Megalopolis telah lebih dulu tayang perdana di Cannes Film Festival pada Mei 2024 lalu. Respons yang didapat pun terbilang cukup beragam. Banyak yang memuji komitmen Coppola, tapi tidak sedikit juga yang memberikan kritikan pedas. Bagi kamu yang penasaran, Megalopolis akan tayang di bioskop pada 27 September 2024.
Baca Juga: 5 Fakta Megalopolis, Film Terbaru Francis For Coppola
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
