Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen Ikonik

Susah-susah gampang dalam proses pembuatannya 

Slow motion salah satu teknik paling menarik dalam proses pembuatan film. Dapat digunakan hampir di seluruh genre film, slow motion justru menjadi pedang bermata dua di kalangan sineas. Jika berada di tangan yang tepat, slow motion mampu mengangkat derajat film tersebut. Sebaliknya, slow motion akan membuat suatu film terlihat murahan dan berlebihan jika momentumnya kurang tepat.

Meskipun susah-susah gampang untuk digarap, nyatanya slow motion tetap menjadi komoditas utama dalam pembuatan film. Lantas, apa yang membuat slow motion memiliki tempat spesial di hati para pegiat film? Kini saatnya kamu mengenal slow motion yang biasa muncul dalam film.

Baca Juga: 7 Film Bertema Vigilante yang Wajib Ditonton, Salah Satunya Death Wish

1. Apa itu slow motion?

Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen IkonikThe Matrix (dok. Village Roadshow Pictures/The Matrix)

Slow motion adalah teknik sinematografi di mana suatu adegan berlangsung dengan kecepatan lebih lambat dari rekaman aslinya. Slow motion sendiri pertama kali ditemukan oleh pendeta asal Austria, August Muser, pada 1900-an. Teknik tersebut memberikan efek memperlambat rentetan aksi dari adegan tersebut, sehingga memungkinkan penontonnya untuk melihat lebih banyak detail yang biasanya terlihat kabur atau bahkan tidak terlihat sama sekali jika diputar dengan kecepatan normal.

Pada umumnya, adegan slow motion direkam menggunakan high-speed camera. Jika kamera biasa merekam gambar sebanyak 24fps–frame per second–maka high speed-camera mampu merekam hingga 4000fps.

Normalnya, adegan slow motion menggunakan frame rates di level 60fps, 120fps, dan 240fps. Semakin tinggi frame rate yang mampu direkam oleh kamera, semakin lambat adegan yang akan dihasilkan. Proses pembuatan adegan slow motion sendiri disebut overcranking, merujuk pada memutar kamera menggunakan tangan lebih cepat dari biasanya yang dilakukan oleh fotografer di awal abad 20. 

2. Sejarah slow motion dalam industri film

Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen Ikonik2001: A Space Odyssey (dok. Metro-Goldwyn-Mayer/2001: A Space Odyssey)

Dari awal mula industri film berkembang, para sineas telah melakukan banyak eksperimen untuk menghasilkan adegan yang terlihat menarik secara visual dan mudah dinikmati oleh penonton. Dilansir Film Maker, adegan slow motion pertama dapat ditemukan pada film pendek produksi 1902 berjudul Trip to the Moon. Sutradara Georges Méliès menggunakan teknik slow motion dalam adegan sekelompok makhluk asing yang ditemukan oleh ilmuwan ketika tengah menjelajahi bulan.

Pada 1960-an, slow motion menjadi elemen penting dalam proses pembuatan film, khususnya genre drama. Sebut saja 2001: A Space Odyssey karya Stanley Kubrick yang melahirkan sejumlah adegan slow motion legendaris.

Seiring berjalannya waktu, adegan slow motion kini lebih sering digunakan dalam film bergenre aksi dan komedi. Sebut saja The Matrix, 300, dan The Dark Knight yang menjadikan slow motion sebagai alat untuk menghadirkan visual yang aduhai serta mendramatisir sebuah adegan tanpa berlebihan.

3. Peran slow motion dalam film: genre drama

Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen IkonikThe Matrix Revolutions (dok. Warner Bros. / The Matrix Revolutions)

Slow motion menjadi salah satu teknik sinematografi yang dapat digunakan hampir pada seluruh genre film. Penggunaan slow motion sendiri dapat ditemukan dengan mudah pada genre drama, aksi, dan komedi.

Dalam genre drama, slow motion digunakan untuk mendramatisir dan menyoroti momen krusial yang berpengaruh pada plot. Slow motion turut dimanfaatkan untuk memusatkan perhatian penonton pada reaksi emosional satu karakter terhadap karakter lain atau peristiwa tertentu yang ditampilkan dengan detail visual megah dan mendalam.

Dalam Melancholia karya Lars von Trier, film dibuka dengan mimpi yang dialami oleh Justine. Penggunaan slow motion sangat cerdas dan masuk akal mengingat adegan tersebut merupakan keresahan dan ketakutan serta bagaimana karakter Justine yang mengalami depresi dalam memandang dunia–sebuah malapetaka yang berjalan begitu lambat. Menghasilkan sebuah adegan melankolis dengan visual yang ciamik.

4. Peran slow motion dalam film bergenre aksi

Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen IkonikThe Dark Knight Rises (dok. Warner Bros/The Dark Knight Rises)

Sementara itu, pada genre aksi, slow motion digunakan dalam adegan laga. Identik dengan kekacauan dan brutal, slow motion diperlukan untuk menunjukan detail penting yang mungkin terlewatkan oleh penonton. Selain itu, slow motion berperan penting dalam meningkatkan adegan laga pada skala yang lebih besar, megah, dramatis, dan memberikan dampak yang jauh lebih dalam.

Dalam 300, Zack Snyder menggunakan slow motion sebagai penggerak plot dari serangkaian adegan pertempuran sekaligus menjadi media untuk menghadirkan nuansa mencekam di medan perang. Fase slow motion untuk menyoroti momen tertentu kemudian berlanjut dengan kecepatan normal memberikan pengalaman menonton yang emosional dan menakjubkan.

5. Peran slow motion dalam film bergenre komedi

Slow Motion, Teknik Sinematografi yang Ciptakan Momen IkonikEmma Stone dalam film Zombieland. (dok. Sony Pictures/Zombieland)

Dalam genre komedi, slow motion dapat digunakan untuk menghadirkan nuansa jenaka dengan memfokuskan pada hal-hal yang absurd. Slow motion juga membuat lelucon yang disampaikan menjadi lebih lucu.

Seperti dalam Zombieland besutan Ruben Fleischer, film dibuka dengan adegan sarat akan kekerasan dan berdarah-darah khas film zombi. Penggunaan slow motion pada momen yang tepat sukses membuat penontonnya tertawa terbahak-bahak melalui humor yang di luar nalar.

Slow motion masih menjadi primadona dalam menghadirkan adegan visual yang menakjubkan dan dramatis. Momentum yang tepat dan sesuai dengan porsinya menjadi kunci dalam menciptakan adegan slow motion yang ikonik.

Baca Juga: 4 Alasan Beyonder Cocok Gantikan Kang sebagai Villain Utama MCU

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya