Mengenal B-Movie, Film Berbudget Rendah Kaya akan Nilai Estetik

Ketika ide besar terbentur minimnya budget produksi

Pernah menonton film yang gaungnya tidak terdengar dengan kualitas produksi apa adanya jika dibanding dengan film pada umumnya? Kadung terpikat dengan plotnya yang tidak begitu buruk atau sekedar merasa sayang jika harus berhenti di tengah jalan, kamu tetap menontonnya sampai habis? Kalau jawabannya iya, kemungkinan besar kamu telah menonton B-Movie.

Kerap disebut dalam tulisan maupun video esai seputar film, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan B-Movie? IDN Times akan mengajak kamu untuk mengulik fakta dan peran B-Movie di industri perfilman Hollywood.

Baca Juga: Review The Garfield Movie, Bikin Ngakak dan Haru Bersamaan

1. Apa itu B-Movie?

Mengenal B-Movie, Film Berbudget Rendah Kaya akan Nilai EstetikBritish Intelligence (dok. Warner Bros. Pictures/British Intelligence)

Mengutip Studiobinder, rumah produksi Hollywood khususnya di era Golden Age (1927-1960) menggunakan sistem klasifikasi dalam mengkategorikan film garapan mereka berdasarkan anggaran serta target penonton. Istilah A-Movie digunakan untuk film dengan skala produksi besar dari berbagai aspek seperti dibintangi aktor A-lister dan memiliki ongkos produksi fantastis. Sementara B-Movie digunakan untuk film dengan ongkos produksi yang lebih terjangkau.

Mengingat biaya produksinya yang terbatas, film-film B-Movie pun memiliki opsi genre yang terbatas seperti western, horor, komedi dan drama kriminal. Durasi B-Movie pun cenderung lebih singkat jika dibandingkan dengan A-Movie.

2. Awal Mula Kemunculan B-Movie

Mengenal B-Movie, Film Berbudget Rendah Kaya akan Nilai EstetikPassport to Destiny (dok. RKO Radio Pictures/Passport to Destiny)

Sebagai upaya untuk bertahan menghadapi Great Depression–krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat pada tahun 1929–sejumlah rumah produksi fokus memproduksi film berbudget rendah. Film-film tersebut lantas dipasarkan dengan teknik double feature atau menjual dua film sekaligus dengan seharga satu tiket regular untuk menarik kembali minat para penontonnya.

Mengutip TCM, mulanya sejumlah rumah produksi besar seperti MGM, Paramount, Warner Bros., dan Fox mendirikan divisi khusus untuk memproduksi B-Movie. Namun rumah produksi besar tersebut beralih dengan membeli B-Movie buatan Poverty Row atau rumah produksi berskala kecil seperti Monogram dan Mascot. Hal tersebut dinilai lebih praktis dan efisien mengingat 85% film di bioskop Amerika Serikat dari rentang tahun 1930-1950 tayang sebagai double feature.

Gerakan New Hollywood yang berlangsung antara tahun 1960-an dan 1970-an memberikan dampak yang cukup signifikan. B-Movie menjelma sebagai film eksperimental yang mengeksploitasi kekerasan dan konten seksual yang juga dikenal sebagai film grindhouse. Tidak sedikit juga para pegiat B-Movie yang menjajal genre lain seperti adventure dan sci-fi yang mana menginspirasi waralaba Indiana Jones dan Star Wars.

Penggunaan dan makna dari istilah B-Movie ikut berubah seiring dengan berjalannya waktu. Kini, B-Movie lekat dengan film independen berbudget kecil dan memiliki premis yang unik. B-Movie juga identik dengan film indie yang memiliki nilai estetika tersendiri berkat kepiawaian para sineasnya dalam bereksperimen lewat narasi serta teknik pengambilan gambar.

Baca Juga: Apakah Ada Post Credit Scene di The Garfield Movie?

3. Karakteristik B-Movie

Mengenal B-Movie, Film Berbudget Rendah Kaya akan Nilai EstetikHalloween (dok. Falcon FIlms/Halloween)

B-Movie memiliki sederet karakteristik unik yang menjadi daya tarik sendiri. Berangkat dari gagasan media hiburan murah dan mudah dibuat, pembuatan film B-Movie terbilang kilat. Proses dari penulisan naskah hingga merampungkan tahap editing hanya membutuhkan waktu dalam hitungan bulan saja. Oleh sebab itu, B-Movie berkutat pada genre tertentu seperti horor dan drama kriminal.

Mengingat biaya produksi yang terjangkau, B-Movie mempekerjakan aktor yang kurang terkenal. Opsi set lokasi pengambilan gambarnya pun ikut terbatas. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pegiat B-Movie mengakalinya dengan narasi yang ditulis dengan apik dan plot yang mencekam. Untuk genre seperti western dan horor akan dibumbui dengan sejumlah adegan action dan jumpscare yang digarap dengan cukup kasar. Justru hal tersebut yang menjadi ciri khas dari B-Movie.

4. Peran B-Moive pada Industri Perfilman Hollywood Modern

Mengenal B-Movie, Film Berbudget Rendah Kaya akan Nilai EstetikTurbo Kid (dok. Timpson Films/Turbo Kid)

Kerap dipandang sebelah mata, nyatanya B-Movie memberikan pengaruh besar pada perkembangan industri perfilman Hollywood. Pada awal kemunculannya, proses penyensoran B-Movies yang dilakukan oleh MPPDA atau lembaga sensor film Amerika Serikat jauh lebih longgar ketimbang A-Movies. Secara tidak langsung memberikan kebebasan lebih kepada para pegiat B-Movie.

Mendorong para sineas untuk mengeksplorasi sekaligus bereksperimen dalam berkarya, kehadiran B-Movie secara tidak langsung melahirkan sejumlah gebrakan baru. Mulai dari mempopulerkan Film Noir, menjadi salah satu pencetus film indie, serta menciptakan inovasi unik dalam sound design dan special effect.

B-Movie tetap memainkan peran unik sekaligus penting dalam industri perfilman Hollywood. Selain menjadi wadah bagi para sineas khususnya yang bergerak di film independen, B-Movie akan tetap eksis dan terus menciptakan inovasi baru.

Baca Juga: The Garfield Movie Installation Hadir di Ciputra World Surabaya

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya