Kelebihan dan Kekurangan Film Badarawuhi Di Desa Penari

Apakah sebagus film pertamanya?

Jakarta, IDN Times - Film Badarawuhi Di Desa Penari akhirnya tayang di bioskop pada 11 April 2024. Digarap oleh Kimo Stamboel, film ini pun menceritakan tentang kisah sebelum KKN Di Desa Penari terjadi.

KKN Di Desa Penari sendiri sukses hingga mampu menembus 10 juta penonton dan menjadi film paling laris sepanjang sejarah Indonesia. Apakah film keduanya akan melebihi kualitas film pertamanya? Yuk, simak review dari IDN Times berikut ini.

1. Kelebihan film Badarawuhi Di Desa Penari

Kelebihan dan Kekurangan Film Badarawuhi Di Desa Penaricuplikan film Badarawuhi di Desa Penari (dok. MD Pictures/Badarawuhi di Desa Penari)

Menurut penulis yang paling mencolok adalah premis dan plot dari Badarawuhi Di Desa Penari yang terasa lebih rapi dari film pertama. Mulai dari pengenalan karakter baru di awal hingga klimaksnya saat berada di Angkara Murka. Tiap adegan gak kerasa acak dan berjalan beriringan sehingga membuat penonton jadi mengerti runut permasalahannya.

Selain itu, jumpscare dari prekuel KKN Di Desa Penari ini tidak terlalu banyak dan mendominasi. Kendati demikian, ketakutan yang dihadirkan cukup membekas di benak penonton. Jadi, buat kamu yang benci dengan jumpscar, gak perlu takut dikagetkan sepanjang film berlangsung.

Yang ada, kamu akan terpukau dengan sinematografi garapan sang sutradara yang memanjakan mata. Khususnya, adegan sendang atau kamar mandi yang kembali disajikan ke penonton, tetapi dalam bentuk yang lebih segar dan mengerikan.

Baca Juga: Apakah Ada Post-Credit Scene di Film Badarawuhi Di Desa Penari?

2. Kekurangan film Badarawuhi di Desa Penari

Kelebihan dan Kekurangan Film Badarawuhi Di Desa Penaricuplikan film Badarawuhi di Desa Penari (dok. MD Pictures/Badarawuhi di Desa Penari)

Walau banyak kelebihan yang ditawarkan, film dengan durasi dua jam ini masih memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, film ini cukup berasa dragging di pertengahan menuju akhir scene. Penonton pun bakalan seperti kehilangan arah dan bikin timbul pertanyaan dibenak, "Film ini dibawa ke mana sih?"

Kendati begitu, kisah Badarawuhi Di Desa Penari ditutup dengan ending yang cukup mengena di hati penulis. Soal bagaimana mengenanya adegan ending ini, gak bisa dijabarkan secara jelas di artikel, tapi kamu harus menontonnya sendiri di bioskop.

Oh ya, satu lagi kekurangan dari film ini yang menurut penulis sedikit mengganggu, walau tidak major yakni penggunaan dialek Jawa. Buat penulis, dialek Jawa yang diutarakan para pemain memang sudah lebih enak didengar alias luwes, tetapi masih ada beberapa kata yang masih aneh saat didengar di telinga. Lagi-lagi hal ini bisa ditolerir karena memang hampir sebagian pemeran dalam film ini bukanlah penutur aktif bahasa Jawa di keseharian. Jadi, kalau ada kata yang terdengar kasar dan kaku, masih bisa dimaklumi.

 

3. Alasan untuk tetap menonton Badarawuhi Di Desa Penari

Kelebihan dan Kekurangan Film Badarawuhi Di Desa PenariBadarawuhi di Desa Penari (dok. MD Pictures / Badarawuhi di Desa Penari)

Bagi penggemar, tak perlu mencari alasan untuk tidak menonton film Badarawuhi Di Desa Penari. Apalagi film ini menjelaskan lebih rinci soal sang penunggu sinden yang disembah para warga. Tempat tinggal Badarawuhi juga dieksplor secara mendalam di film ini.

Sementara itu, bagi fans yang sempat kecewa dengan KKN Di Desa Penari, prekuel ini akan mengobati luka tersebut. Terlebih dengan cerita yang lebih kompleks dan rapi disertai akting pemain yang semakin apik.

Buat kamu yang penasaran dengan kualitas film kedua di KKN universe ini, kamu bisa segera menyaksikannya di bioskop. Yuk, segera tonton sebelum kena banyak spoiler di media sosial!

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Badarawuhi Di Desa Penari

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya