[REVIEW] What Do We See When We Look at the Sky?, Film Slow yang Manis

Penggemar film hopeless romantic harus coba

Butuh asupan film romance yang manisnya pas, bebas adegan eksplisit, dan masih bonus memanjakan mata? Coba film Georgia karya Alexandre Koberidze berjudul What Do We See When We Look at the Sky? Rilis pada 2021 lewat platform MUBI, film sepanjang 2,5 jam ini berawal dari pertemuan dua orang tak saling kenal yang bermuara pada janji kencan di sebuah kafe. 

Namun, pada hari seharusnya mereka bertemu, keduanya terbangun dengan penampilan fisik yang berbeda. Lantas, bagaimana mereka bisa menemukan satu sama lain? Ini review-nya. 

Baca Juga: Sinopsis The Seven Dials Mystery, Serial dari Novel Agatha Christie

1. Penggunaan teknik static shot-nya menambah keunikan

[REVIEW] What Do We See When We Look at the Sky?, Film Slow yang ManisWhat Do We See When We Look At the Sky? (dok. New Matter Films/What Do We See When We Look At the Sky)

Seperti film-film romantis pada umumnya, pertemuan lakon kita, Lisa (Oliko Barbakadze) dan Giorgi (Giorgi Ambroladze) bermula dari ketidaksengajaan. Dengan seksama sinematografer Faraz Fesharaki memotret pertemuan itu tanpa mengekspos wajah keduanya. Pertemuan pertama mereka bahkan hanya terlihat dari lutut ke bawah. Kamera Fesharaki baru menampilkan wajah kedua lakon itu saat mereka tiba di tempat kerja masing-masing.

Lisa adalah seorang apoteker dan Giorgi berprofesi sebagai atlet untuk sebuah klub sepak bola lokal. Mereka kembali bertemu sepulang kerja dan kali ini Fesharaki memotret pertemuan itu dari ketinggian. Keputusan Fesharaki menempatkan kamera di tempat-tempat yang tak biasa dan membiarkannya dalam keadaan statis patut diacungi jempol. Pemilihan gaya sinematografi tersebut sukses jadi pembeda di film ini. Ketimbang transisi cepat ala film-film romcom Hollywood, sutradara Koberidze sengaja membiarkan penonton mencerna plotnya secara perlahan. 

2. Elemen magical realism ditambah atmosfer kota Kutaisi jadi kombinasi ideal

[REVIEW] What Do We See When We Look at the Sky?, Film Slow yang ManisWhat Do We See When We Look At the Sky? (dok. MUBI/What Do We See When We Look At the Sky)

Laju filmnya yang lambat memang berpotensi mengintimidasi penonton, apalagi di tengah gerusan tren video pendek seperti sekarang. Namun, Koberidze dengan strategis menonjolkan estetika latarnya untuk menghipnotis penonton. Entah bagaimana film-film Georgia memang punya keunggulan di sektor ini. What Do We See When We Look at the Sky? disyut di Kutaisi, salah satu kota tua di Georgia yang punya beberapa landmark menarik.

Namun, Koberidze tak serta merta memamerkan tempat-tempat estetik. Ia lebih sering mengekspos sudut kota yang apa adanya. Termasuk apartemen Lisa dan Giorgi yang mencerminkan realitas kelas pekerja biasa. Dengan color grading sepia, kesan tua dan magis Kutaisi makin kental. Apalagi, ditambah elemen magical-realism yang jadi tulang punggung plot film ini. Diceritakan keduanya dikutuk berubah penampilan pada hari-H mereka berencana melakoni kencan pertama. Tak hanya itu, keduanya juga kehilangan kemampuan yang berhubungan langsung dengan profesi masing-masing. 

Baca Juga: Sinopsis Century Of Love, Serial Thailand Fantasi Supernatural

3. Transformasi hubungan keduanya bisa jadi pembahasan menarik

[REVIEW] What Do We See When We Look at the Sky?, Film Slow yang ManisWhat Do We See When We Look At the Sky? (dok. MUBI/What Do We See When We Look At the Sky)

Bukannya fokus pada upaya mereka menghapus kutukan tersebut, film justru mengikuti Lisa dan Giorgi yang kini diperankan Ani Karseladze dan Giorgi Bochorishvili melanjutkan hidup masing-masing. Mereka terpaksa berdamai dengan penampilan dan profesi baru, tetapi justru pada momen inilah keduanya menemukan satu sama lain. Awalnya tak saling mengenal karena perubahan penampilan fisik, koneksi keduanya justru tumbuh dari faktor kedekatan dan kebiasaan. Ini berubah dari pertemuan awal mereka yang sarat ketertarikan fisik ketimbang ikatan emosi. 

Film ini memang tergolong sederhana, bahkan agak naif alias hopeless romantic. Namun, untuk hiburan di kala suntuk dan sebagai penyela kejenuhanmu nonton film-film romcom Hollywood yang ceritanya mudah ditebak, sinema Georgia ini bisa jadi opsi ideal. Hitung-hitung jadi gerbangmu untuk berkenalan dengan negara Eropa Timur itu. Untuk keunikan plot dan sinematografinya, film ini berhak dapat skor 4/5. 

Nilai plus lain dari film ini adalah referensi sepak bola yang mewarnainya. Meski tak punya latar waktu yang definitif, Koberidze membayangkan bilamana Argentina menjuarai Piala Dunia. Sesuatu yang akhirnya, benar-benar terjadi pada 2022.

Baca Juga: Sinopsis Serial Animasi Exploding Kittens, Udah Tayang di Netflix

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya