7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi Alam

Tak cuma bahas isu lingkungan

Kesibukan dan rutinitas hidup di perkotaan sering kali bikin kita tak punya banyak kesempatan mengapresiasi keindahan alam. Bagaimana tidak? Ruang hidup kita kini dikepung permukiman dan gedung, menyisakan secuil lanskap alam terbuka. Padahal, menurut riset Mental Health Foundation, kegiatan konservasi alam terbukti punya peran penting dalam memperbaiki situasi mental seseorang, yakni dengan mendorong perasaan rileks, mengurangi stres dan menurunkan risiko depresi serta cemas. 

Retreat ke kawasan wisata alam bisa jadi solusi, termasuk juga dengan merawat kebun di pekarangan rumah sendiri. Untuk memotivasimu melakukannya, coba tonton juga film yang mengekspos topografi alam menawan berikut. Ini bisa jadi awal yang ideal untuk mengapresiasi alam lebih baik. Tak hanya berkutat pada isu lingkungan, kamu juga bisa belajar sejarah, politik, etnografi, bahkan geografi lewat film-film berikut. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Serial Dokumenter Mengharukan di Netflix

1. Mariner of the Mountains (2021)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamMariner of the Mountains (dok. The Match Factory/Mariner of the Mountains)

Mariners of the Mountain adalah film dokumenter yang amat personal untuk sutradara Karim Aïnouz. Meski lahir dan besar di Brasil, Ainouz punya darah Aljazair dari ayahnya. Pada satu momen, ia memilih melakukan perjalanan napak tilas ke kampung halaman sang ayah.

Sebagian dokumentasi perjalanannya ia bagikan ke publik dalam bentuk film yang kemudian dirilisnya pada 2021 lewat platform MUBI. Melalui film ini, Ainouz bakal mengajakmu menyelami topografi unik Aljazair, yakni daratan yang dijejali perbukitan serta tebing yang berbatasan langsung dengan lautan sambil mendengar secuil obrolannya dengan warga lokal yang ia temui. 

2. Utama (2020)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamUtama (dok. Alma Films/Utama)

Utama karya Alejandro Loayza Grisi adalah karya sinematik yang menyenggol isu lingkungan dan etnografi sekaligus. Film akan mengajakmu mengikuti kehidupan para lansia dari suku pribumi Amerika Selatan yang mendiami kawasan Altiplano di perbatasan Bolivia--Peru.

Bergantung langsung pada alam untuk beternak dan bertani, hidup mereka di ujung tanduk kala tempat tinggal mereka dilanda kemarau panjang. Meski bukan dokumenter, Grisi menggunakan teknik pengambilan gambar yang natural dan merekrut aktor-aktor nonprofesional. Seolah mengaburkan fiksi dan kenyataan.

3. Timbuktu (2014)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamTimbuktu (dok. Les Films du Worso/Timbuktu)

Sesuai tajuk yang dipakai, film ini mengikuti kehidupan sebuah komunitas di Timbuktu, Mali. Mereka berusaha bertahan hidup di tengah topografi alam yang menantang. Itu masih diperparah dengan kehadiran kelompok militan yang mengokupasi wilayah permukiman mereka dan menerapkan hukum syariah ketat versi mereka. 

Konflik dalam film ini dibangun perlahan, tapi menghipnotis. Tak heran kalau sama dengan Utama, film Timbuktu juga dapat nominasi Oscar di kategori Film Fitur Bahasa Asing Terbaik. Bahkan beberapa media dan institusi film menobatkan sinema garapan Abderrahmane Sissako sebagai mahakarya. 

Baca Juga: 5 Fakta Dokumenter Britney vs Spears, Hiruk Pikuk Sang Diva 

4. Sweetgrass (2009)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamSweetgrass (dok. DA Films/Sweetgrass)

Sweetgrass bakal membawamu menyusuri topografi langka pegunungan Absaroka-Beartooth di Montana, Amerika Serikat. Di sana, masih ada beberapa peternak yang hidup dan menggembala domba di sepanjang rute menantang tersebut. Mereka adalah keturunan imigran Norwegia yang sudah tinggal berabad-abad dan masih menggunakan cara hidup tradisional. 

Menariknya lagi, butuh waktu 8 tahun untuk Lucien Castaing-Taylor, seorang antropolog asal Universitas Harvard menyelesaikan film ini. Ia memulai pengambilan gambarnya pada 2001 dan baru merilis hasilnya pada 2009. 

5. The Salt of the Earth (2014)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamThe Salt of the Earth (dok. Le Pacte/The Salt of the Earth)

Film dokumenter berikutnya merupakan kumpulan footage yang diambil seorang fotografer bernama Sebastião Salgado. Selama kurang lebih 40 tahun berkelana memotret banyak fenomena alam dan manusia di dalamnya, sang putra, Juliano Ribeiro Salgado akhirnya merilis karya ayahnya itu ke publik. Ia dibantu sutradara spesialis dokumenter Wim Wenders untuk merampungkannya.

Sentuhan Juliano dalam film ini tampak dari refleksinya sendiri soal sosok ayahnya. Ia mengingat sang ayah sebagai seorang petualang yang hampir absen dari masa kecilnya. 

6. A Valparaiso (1963)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamA Valparaiso (dok. DA Films/A Valparaiso)

Topografi alam menawan juga bisa kamu temukan dalam film dokumenter pendek klasik berjudul A Valparaiso. Film ini boleh saja grainy, tetapi merupakan footage langka yang memotret kehidupan penduduk kota pelabuhan Valparaiso di Chile. 

Kota ini amat unik karena dibangun di atas puluhan bukit. Lewat kamera Joris Ivens, kamu bisa mengamati banyak hal, mulai dari alat transportasi yang mereka pakai hingga kesenjangan ekonomi yang tampak nyata.

7. Chronicle of a Disappearance (1996)

7 Film Dokumenter dan Drama yang Ekspos Topografi AlamChronicle of a Disappearance (dok. MUBI/Chronicle of a Disappearance)

Lewat mata sutradara Elia Suleiman, kamu akan diajak mengelilingi topografi khas dan keindahan  Nazareth yang kini jadi bagian dari Israel. Suleiman yang merupakan seorang Arab Palestina yang membuat film ini bak buku harian acak selama kunjungan singkatnya ke kota kelahirannya itu. 

Suleiman dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada 1980-an dan ia baru bisa kembali ke Nazareth pada akhir 1990-an. Ia takjub sekaligus sedih melihat perubahan yang terjadi di kotanya. Filmnya tidak murni dokumenter, ia memadukannya dengan beberapa cerita fiktif yang memotret relasi pendatang Yahudi, warga lokal Arab tersisa, dan aparat keamanan Israel. 

Sedang ingin memanjakan mata, tetapi masih mager bepergian? Ketujuh film tadi bisa jadi motivasi buatmu untuk menjauh sejenak dari layar gawai dan bercengkrama dengan alam.

Baca Juga: 5 Film Dokumenter Hewan di Netflix dari Kanguru hingga Ikan Buntal

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya