7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini Dampaknya

Salah satu elemen sinematografi yang krusial

Selain pengaturan set, kostum, dan teknik pengambilan gambar, ada satu elemen yang tak kalah krusial dalam sinematografi film. Apalagi kalau bukan lighting alias pencahayaan. Tanpanya, tentu film tak bisa dinikmati dengan baik, bukan?

Namun, bukan hanya berguna memperjelas objek dalam film, pencahayaan ternyata bisa menambah efek dramatis dan tentunya mendukung suasana serta plot cerita. Berikut beberapa rekomendasi film dengan pencahayaan terbaik yang bisa jadi contoh nyata pengaruh permainan lighting dalam plot.

Baca Juga: 5 Film dengan Sinematografi Apik, tapi Plotnya Amburadul

1. Mulholland Drive (2001)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaMulholland Drive (dok. Prime Video/Mulholland Drive)

Mulholland Drive adalah salah satu film yang elemen pencahayaannya cukup kuat. Secara umum, film ini menggunakan konsep pencahayaan chiaroscuro, yakni cahaya gelap.

Sesuai ceritanya yang suram, konsep pencahayaan dalam Mulholland membiarkan banyak komponen dalam frame yang gelap dan cahaya akan muncul pada bagian-bagian tertentu yang ingin dijadikan titik fokus. Sinematografer Peter Deming juga sering menggunakan beberapa warna lampu sebagai penanda pergantian sekuen. 

2. Drive (2011)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaDrive (dok. FilmDistrict/Drive)

Permainan pencahayaan untuk menandai pergantian sekuen juga bisa kamu perhatikan dengan jelas dalam film Drive karya Nicolas Winding Refn. Bekerja sama dengan sinematografer Newton Thomas Sigel, film ini dibagi jadi dua macam pencahayaan, dingin dan hangat. Lampu dengan tone sejuk (kebiruan) digunakan saat sang lakon sedang sendiri berjibaku dengan misi berbahayanya. Nuansa pencahayaan akan berubah jadi hangat (kekuningan) ketika ia bertemu dengan pujaan hatinya. 

3. Vitalina Varela (2019)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaVitalina Varela (dok. Optec/Vitalina Varela)

Memakai konsep pencahayaan chiaroscuro, Vitalina Varela pun didominasi warna hitam. Cahaya yang masuk ke frame amat terbatas, tetapi mampu membuat mata jadi fokus ke objek utama. Properti dalam film pun sengaja dibikin seminimalis mungkin untuk mengurangi distraksi. Pencahayaan minim itu sesuai dengan nuansa filmnya yang eerie. 

Baca Juga: 13 Film Barat Tahun 80-90an Paling Kontroversial, Tuai Kritik!

4. A Fantastic Woman (2017)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaA Fantastic Woman (dok. Sony Pictures Classics/A Fantastic Woman)

Pencahayaan juga jadi elemen prominen dalam film pemenang Oscar, A Fantastic Woman. Mengikuti pergumulan batin seorang transgender yang dihakimi sana-sini setelah jadi orang terakhir di dekat kekasihnya, penonton bakal disuguhi sinematografi estetik. Tak hanya dari kostum, sering kali sinematografer Benjamin Echazarreta memainkan cahaya untuk menambah kesan surealis dan dramatis di film ini. 

5. Moonlight (2016)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaMoonlight (dok. A24/Moonlight)

Disebut salah satu film dengan lighting paling inovatif yang rilis 2016, Moonlight memang amat estetik sejak adegan awal. Secara strategis, sinematografer James Laxton menempatkan pencahayaan dengan prinsip kontras pada sudut-sudut tertentu. Ini memungkinkan kita menikmati dan mengamati kedalaman ekspresi para aktornya saat adegan close-up

6. In the Mood for Love (2000)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaIn the Mood for Love (dok. Jet Tone Production/In the Mood for Love)

In the Mood of Love karya Wong Kar Wai juga bisa jadi demonstrasi penggunaan lighting yang menawan dalam film. Di departemen sinematografi, Wong dibantu Christopher Doyle,
Pun-Leung Kwan, dan Ping Bin Lee.

Warna utama pencahayaan di In the Mood of Love adalah merah dan jingga, sebuah pilihan cukup nyeleneh untuk film yang lumayan kelam. Namun, sesuai temanya yang berat di percintaan, warna itu cocok dengan nuansa intim yang hendak diwujudkan Wong. 

7. I Saw the TV Glow (2024)

7 Film dengan Pencahayaan Terbaik, Sebesar Ini DampaknyaI Saw the TV Glow (dok. A24/I Saw the TV Glow)

Sesuai judulnya, warna-warna neon jadi pencahayaan kunci di film horor psikologi rilisan A24 itu. Sinematografer Eric Yue sengaja menggunakan prinsip kontras dengan menabrakkan warna neon yang bergelora dengan kegelapan yang menyelimuti latarnya. Ini membuat filmnya terlihat funky, tetapi tak kehilangan kesan suramnya.

Berlatarkan 1990--2000-an ketika TV masih jadi sumber hiburan utama, film ini mengisahkan dua remaja yang menjalin pertemanan setelah tahu kalau mereka suka satu acara TV yang sama. Plot ceritanya pun semakin seru setelah berjalan lebih dalam.

Namanya juga karya audiovisual, tak heran kalau banyak elemen dalam film yang bisa diulik lebih jauh. Baik efek suara dan visualnya harus benar-benar seimbang. Kebetulan, ketujuh film tadi mendemonstrasikan dengan jelas kontribusi besar pencahayaan dalam sebuah karya sinematik. 

Baca Juga: 5 Film Road Trip Lawas Terbaik yang Wajib Ditonton, Dijamin Seru!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Penulis, netizen, pembaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya