7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Film

Asah kepekaan lewat sinema

Mungkin sudah berkali-kali kamu mendengar momen jadi ibu diglorifikasi sedemikian rupa. Hingga muncul selentingan bahwa belum sempurnalah perempuan bila ia belum jadi ibu. Bahkan setelah jadi ibu, perempuan tak bebas dari kritik dan tekanan untuk jadi sempurna dan cekatan. Kesalahan setitik akan berbuntut pada hujatan keras dari masyarakat. Itu realitas yang ada. 

Ini pula yang coba dipotret beberapa film berikut. Lucy Fischer mempopulerkan istilah cinematernity, yakni ketika sudut pandang ibu didepiksi dalam film. Tentunya tidak semua menuai pujian. Tidak sedikit yang terkesan mengglorifikasi dengan menampakkan sosok ibu sempurna tanpa cela, seakan buta pada kenyataan pahitnya.

Setelah kurasi panjang, berikut sekiranya tujuh cinematernity terbaik sejauh ini. Siap menguak wawasanmu tentang motherhood yang sebenarnya. 

1. Women Talking (2022)  

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm Women Talking (dok. Universal Pictures/Women Talking)

Women Talking adalah film peraih nominasi Oscar 2023 yang terinspirasi dari sebuah kisah nyata di Bolivia. Tepatnya di sebuah pemukiman komunitas Mennonite. Selama kurang lebih empat tahun, para pria di komunitas itu melakukan pelecehan seksual pada penduduk perempuan dengan bantuan gas sedatif untuk ternak. 

Film ini fokus pada sudut pandang para penduduk perempuan yang kebanyakan adalah ibu. Mereka diceritakan sebagai pribadi yang berbeda-beda dengan gaya asuh yang juga beragam. Film ini sarat pesan pemberdayaan perempuan dan feminisme.

2. Full Time (2021)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm Full Time (dok. Be For Films/Full Time)

Bila mencari cinematernity yang realistis, Full Time bisa jadi jujukan menarik. Ia mengikuti perjuangan seorang ibu yang harus meninggalkan anaknya di desa guna mencari nafkah di kota besar. Satu hari, ia dapat kesempatan wawancara untuk sebuah pekerjaan menjanjikan yang membuka peluangnya untuk bisa tinggal bersama anak-anaknya. 

Namun, sebuah demonstrasi buruh terjadi dan membuat jalanan Paris ditutup. Full Time mengisahkan perjuangan terjal sang ibu tersebut. Sosok ibu di film ini tidak dipotret bak malaikat. Ia benar-benar digambarkan sebagai manusia  biasa dengan berbagai kekurangan dan terkadang mengambil keputusan yang gegabah. 

3. The Lost Daughter (2021)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm The Lost Daughter (dok. Endeavor Content/The Lost Daughter)

Sama dengan dua ibu yang dipertemukan dalam The Lost Daughter. Meski beda generasi, keduanya ternyata mengalami tantangan yang sama ketika membesarkan anak mereka. Tak ada ibu yang sempurna, itu pesan utama dalam film ini. 

Namun, ia juga mencoba menjegal perkara ekspektasi sosial yang tinggi pada sosok ibu. Seperti ekspektasi bahwa ibu harus selalu mengutamakan anaknya hingga melupakan diri sendiri. Sebaliknya, ayah tidak dibebani tuntutan serupa. 

Baca Juga: 6 Film tentang Femisida, Ngeri karena Lekat dengan Realitas

4. Birthcare Center (2020)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmserial Birthcare Center (dok. TVN/Birthcare Center)

Meski bukan hits pada penayangan perdananya 2020 lalu, miniseri Birthcare Center cukup powerful. Ceritanya berkutat di sebuah pusat asistensi untuk ibu-ibu baru di Korea Selatan. Ada beberapa ibu yang diangkat ceritanya di sini. Mulai dari kelas pekerja biasa sampai orang-orang penting. 

Tantangan dan kisah para ibu di series ini dipuji karena dianggap relevan dan akurat. Meski belum atau tidak jadi ibu, Birthcare Center bisa kamu tonton untuk tahu betapa beratnya hari-hari setelah melahirkan. 

5. Tully (2018)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm Tully (dok. BRON Studios/Tully)

Tantangan pascamelahirkan yang menghantui ibu juga dipotret akurat lewat Tully. Film ini mengikuti sudut pandang Marlo yang sudah punya dua anak dan baru saja melahirkan anak ketiganya.

Meski tergolong berpengalaman, Marlo ternyata tetap kewalahan. Suaminya tak banyak membantu dan seringkali ia harus begadang sendiri. Sampai ia menemukan satu pengasuh yang menurut hematnya cukup ideal dan siap siaga. Siapa dia? 

6. Her Job (2018)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm Her Job (dok. Unifrance/Her Job)

Panagiota adalah ibu rumah tangga yang tak pernah bekerja. Sampai krisis ekonomi melanda Yunani dan membuat suaminya kehilangan pekerjaan. Guna menyambung hidup, Panagiota pun bekerja menjadi petugas kebersihan di sebuah pusat perbelanjaan. 

Meski bekerja penuh waktu, ia tetap harus mengurus rumah dan menyiapkan makanan sepulang kerja. Suaminya tak segan mengeluh dengan tugas-tugas rumah tangga seakan melupakan betapa selama ini Panagiota yang melakukan semuanya. Kisah Panagiota tentunya bukan pengalaman eksklusif, tentu tak sedikit ibu bekerja lain yang tetap harus merangkap peran semacam itu. 

7. Mommy (2014)

7 Cinematernity Terbaik, Realitas Peran Ibu yang Diangkat dalam Filmfilm Mommy (dok. Les Films Seville/Mommy)

Mommy adalah kisah ibu tunggal bernama Diane dan anak laki-lakinya yang mengidap ADHD, Steve. Satu hari karena sebuah pelanggaran berat, pihak sekolah memulangkan Steve pada Diane. Diane harus tetap bekerja mencari nafkah, sekaligus mencari cara agar Steve bisa mengakses pendidikan. Saat Diane hampir putus asa, seorang tetangganya yang mantan guru datang membantu. 

Diane bukan sosok ibu yang sempurna, tetapi penonton tahu betul bahwa ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk sang putra. Sosok tetangga mereka, Kyla juga punya kisah menarik. Ia dipotret sebagai wanita karier yang harus rela menanggalkan ambisi pribadinya demi kepentingan suami dan anaknya. Sesuai dengan ekspektasi masyarakat pada perempuan yang berumah tangga, bukan? 

Cinematernity bukan cuma hiburan belaka. Ini media nonkonvensional untuk mengasah kepekaanmu pada isu-isu di sekitarmu. Hal yang selama ini kamu anggap sepele ternyata bisa membawa seseorang ke titik terendah dalam hidupnya. Jadi, sudahi deh kebiasaan meremehkan masalah orang lain. 

Baca Juga: 6 Film Baru Hasil Danais Dirilis, Gambarkan Realitas Masyarakat

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya