10 Musisi Kulit Hitam yang Bergelut di Genre Rock Alternatif

Sudah pada kenal belum?

Musisi kulit hitam biasanya tak jauh-jauh dari aliran musik rap dan R&B. Jarang dari mereka yang memilih untuk berkecimpung di genre pop maupun rock alternatif. Bahkan beberapa sampai menjuluki genre alternatif dan indie sebagai "white people music" karena saking dominannya musisi kulit putih yang menekuninya. 

Namun, zaman terus berubah dan makin banyak musisi kulit hitam yang tak ragu menjajal pasar musik alternatif. Seperti beberapa daftar seniman berikut. 

1. SATE 

https://www.youtube.com/embed/qYuGuj3Eirk

SATE adalah nama alias untuk musisi bernama asli Saidah Baba Talibah yang berasal dari Kanada. Debut di tahun 2015, kini SATE sudah memiliki dua album studio yang dirilisnya pada tahun 2017 dan 2021.

Warna musik yang ia usung merupakan campuran antara hard rock, metal, dan elektronik yang dipadu dengan lirik berani serta empowering. Dipadu dengan visual gothic yang menambah kesan ekstentrik di tiap penampilannya. 

2. Oxymorrons

https://www.youtube.com/embed/YeDzWJa8wco

Oxymorrons adalah band asal New York yang menggabungkan rock dengan rap dan hiphop. Lewat wawancara dengan majalah Flaunt mereka mendeklarasikan diri sebagai band dengan anggota people of color (POC). 

Keempatnya berhasil menandatangani kontrak dengan sebuah label rekaman indie bernama 333 Wreckords Crew dan sejauh ini sudah merilis beberapa single serta satu EP berjudul Mohawks & Durags. 333 Wreckords Crew sendiri adalah label rekaman yang digawangi personel band rock Amerika Serikat, FEVER 333. 

3. WILLOW

https://www.youtube.com/embed/Azb4Au5lUQM

WILLOW alias Willow Smith dulunya adalah penyanyi R&B cilik yang terkenal lewat lagu "Whip My Hair" di tahun 2010. Sempat merilis EP di tahun 2015, ia kembali di tahun 2021 dengan warna baru di musiknya. Ia kini menggeluti genre rock alternatif dan banyak berkolaborasi dengan musisi-musisi top di genre tersebut, mulai dari Travis Barker, Avril Lavigne, dan Machine Gun Kelly.

WILLOW melepas album debutnya tahun lalu dengan judul Lately I Feel Everything dan menuai banyak pujian atas keputusannya. Bahkan ia masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time tahun 2021,  Comeback Artist of the Year dari Billboard, serta Forbes 30 Under 30. 

4. GARZI

https://www.youtube.com/embed/AvlfANhXyjE

GARZI sebelumnya dikenal sebagai rapper Soundcloud, tetapi sejak lagu "Higher" ia mulai memasukkan unsur emo dalam lagu-lagunya. Kecenderungannya menulis lagu emo makin kuat terdengar lewat single kolaborasinya dengan Travis Barker, "Sick of Me".

Dilanjut dengan EP STUCK IN THE MIDDLE di tahun 2020 yang menasbihkan dirinya sebagai salah satu dari segelintir musisi kulit hitam yang menggeluti genre alternatif. Selain "Sick of Me", kamu wajib mendengarkan "Hopeless" dan "Summer" yang diakui GARZI sebagai lagu favorit hasil gubahannya. 

5. Magnolia Park

https://www.youtube.com/embed/dKKfVPfOwZ4

Kalau yang lain masih memasukkan unsur hiphop dan rap, Magnolia Park benar-benar fokus pada genre rock alternatif. Inilah yang membuat orang mungkin tak menyangka bahwa vokalis utamanya berkulit hitam.

Band asal Amerika Serikat ini berada di bawah naungan label Epitaph Record dan beranggotakan enam orang dengan dua di antaranya berkulit hitam. Sepanjang karir yang mereka rintis sejak 2018, mereka sudah menelurkan satu EP dan satu album studio. Siap kamu masukkan playlist favorit, nih.

Baca Juga: 7 Musisi Wanita Hollywood yang Berita Kehamilannya Paling Curi Atensi

6. Bloc Party 

https://www.youtube.com/embed/0Y86GEcmcnw

Bloc Party bukan nama baru di skena musik alternatif. Band punk rock ini sudah aktif sejak tahun 1999 dan sudah melepas lima album dan belum menunjukkan tanda-tanda redup. Mereka bahkan sedang menyiapkan perilisan album keenamnya di tahun 2022 ini.

Meski kebanyakan anggotanya kulit putih dan pernah terjadi rotasi anggota, keberadaan Kele Okereke sebagai frontman ternyata tak tergantikan hingga sekarang. Sebagai penulis lagu utama, ia adalah ikon penting di band tersebut. 

7. Toro y Moi

https://www.youtube.com/embed/xI0alDWn2tM

Toro y Moi punya tempat spesial di hati penggemar musik indie, seakan mengenalnya adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Musisi keturunan Afrika-Amerika dan Filipina ini sebenarnya adalah lulusan S1 Desain Grafis dan masih aktif menjadi seniman visual digital di sela-sela kesibukannya bermusik.

Ia mengusung genre rock psikedelik. Sesuatu yang jarang dilirik musisi kulit hitam, tetapi berhasil ia sulap jadi sumber rezeki. Toro y Moi cocok buat kamu yang menikmati lagu-lagu Soy Pablo, Tame Impala, dan Mac Demarco. 

8. Splender

https://www.youtube.com/embed/fw0GiDHX6Q0

Splender beda lagi, mereka adalah band lawas yang pernah memuncaki popularitas di akhir tahun 90an hingga awal 2000an. Mereka dikenal luas lewat lagu "I Think God Can Explain" dan "Save It for Later" yang sempat masuk dalam tangga lagu teratas Amerika Serikat di masanya. 

Band ini bahkan berhasil merilis dua album studio, tetapi akhirnya memilih bubar di tahun 2004. Pada 2009, sang vokalis sempat memberi kabar bahwa ada rencana reuni dan album baru. Namun, proyek tersebut terhenti di tengah jalan dan tak pernah terealisasi. 

9. Nova Twins

https://www.youtube.com/embed/BsJI_b2PTQY

Duo ini terdiri dari Georgia South dan Amy Love, keduanya berdarah campuran imigran tetapi lahir dan besar di Inggris. Keduanya sudah debut sejak 2014 secara independen dan dari single pertamanya mereka menarik beberapa label rekaman yang bersedia mempromosikan mereka.

Bagaimana tidak? Keduanya berhasil memadukan unsur musik grime (musik rap hiphop khas Inggris) dengan punk yang masih susah ditemukan. Sama dengan Oxymorrons, Nova Twins kini berada di bawah naungan label 333 Wreckord Crew.

10. Mint Green

https://www.youtube.com/embed/7vWm6Vj9QeE

Mint Green adalah band kuartet asal Amerika Serikat yang mengusung genre pop punk. Mereka tergabung dalam label Pure Noise Records yang banyak menaungi band-band rock alternatif asal Amerika dan Inggris.

Sebagai band yang digawangi vokalis perempuan dan beberapa member people of color, mereka sadar bahwa eksistensi mereka sangat mencolok di skena yang didominasi laki-laki kulit putih. Namun, ini justru jadi alasan buat keempatnya makin yakin menguak topik-topik tabu dan penuh kritik sosial di lagu mereka. 

Gimana, makin kaya bukan khasanah musikmu? Yuk, dukung mereka buat terus berkarya di genre ini. 

Baca Juga: Inilah Deretan 5 Musisi yang Menulis Buku, Ada Gerard Way!

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya