Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?

Lebih kuat daripada Venom dan Carnage

Pada Selasa (4/6/2024), Sony Pictures merilis trailer film Venom: The Last Dance (2024) sebagai bagian dari waralaba Sony’s Spider-Man Universe (SSU). Dilansir Variety, The Last Dance akan menjadi film terakhir sang antihero Marvel yang ikonik.

Venom: The Last Dance akan mengisahkan Eddie Brock (Tom Hardy) yang menjadi buronan agen pemerintah. Selain itu, Eddie Brock bersama Venom harus menghadapi simbiote berukuran besar dari planet tempat tinggal Venom, Klyntar. Salah satu simbiote yang digadang akan muncul adalah Toxin.

Beberapa penggemar Marvel mungkin masih awam dengan nama simbiote ini. Yuk, kita cari tau siapa itu Toxin, simbiote keturunan Venom dan Carnage!

Baca Juga: 7 Easter Egg di Trailer Pertama Film Venom: The Last Dance

1. Toxin lebih muda daripada Venom dan Carnage dan lebih tua daripada Anti-Venom

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?karakter simbiote Marvel yang cukup terkenal (dok. Marvel Comics/VenomCarnageAnti-Venom)

Toxin merupakan salah satu karakter simbiote Marvel yang mencatat debut pertamanya di komik Venom Vs. Carnage #2 (2004). Karakter yang dibuat oleh penulis Peter Milligan dan ilustrator Clayton Crain digambarkan sebagai keturunan Venom dan Carnage ke-1.000.

Bagaimana perbandingan debut Toxin dengan karakter simbiote lainnya? Untuk catatan, Venom pertama kali debut di komik Amazing Spider-Man #252 (1984) sebagai alien yang menempel pada kostum sang superhero. Kemudian, Carnage debut di komik The Amazing Spider-Man #361 (1992) dan berhadapan dengan Spider-Man.

Terakhir, ada Anti-Venom yang memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang dengan Venom. Simbiote yang dominan dengan warna putih tersebut pertama kali debut di komik Amazing Spider-Man: Extra! (2008) dan membantu manusia laba-laba. Kesimpulannya, Toxin lebih muda daripada Venom dan Carnage dan lebih tua daripada Anti-Venom.

2. Inangnya adalah seorang polisi baik hati

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?Toxin memiliki rupa yang mirip dengan Spider-Man. (dok. Marvel Comics/Toxin)

Jika Venom menyatu dengan Peter Parker dan Eddie Brock, lalu Carnage dengan Cletus Kasady, siapa inang dari Toxin? Jawabannya adalah Patrick Mulligan, polisi baik hati di New York.

Pertemuan pertama Mulligan dengan Toxin sebenarnya berawal dari Carnage yang ingin membunuh putranya dikarenakan akan mengancam eksistensinya. Sisi lain, Venom yang juga merupakan ayah dari Toxin beranggapan bahwa anaknya berpotensi menjadi rekan.

Ketika Toxin telah dilahirkan, Carnage menyatukan simbiote tersebut dengan Patrick Mulligan secara paksa. Kemudian, simbiote kejam itu menggunakan kesempatan tersebut untuk menghabisi anaknya bersama Mulligan sebelum Venom datang dan menyelamatkan Mulligan bersama Toxin. 

Patrick Mulligan bukanlah satu-satunya inang yang dimiliki Toxin. Anak dari Venom dan Carnage sempat menyatu dengan Eddie Brock dan anak laki-laki bernama Bren Waters. Walau begitu, Patrick Mulligan merupakan inang Toxin paling terkenal di komiknya.

3. Superhero, villain, atau antihero?

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?penampilan Toxin ketika mendapat inang anak laki-laki Bren Waters (dok. Marvel Comics/Extreme Carnage: Toxin)

Jika melihat penampilan Toxin, kita beranggapan bahwa Toxin merupakan seorang villain kejam dan bengis. Apalagi, Toxin merupakan keturunan Carnage yang kejam dan brutal.

Ternyata, Toxin bukanlah seorang villain layaknya Carnage. Dia kerap digambarkan sebagai seorang superhero. Hal ini disebabkan Toxin menempel pada polisi baik hati, berbanding terbalik dengan Carnage yang menyatu dengan psikopat brutal Cletus Kasady.

Toxin awalnya bersifat jinak dan mau bekerja sama dengan Patrick Mulligan untuk membasmi kejahatan bersama. Namun, sifat brutal dari Carnage ikut menurun ke anaknya. Patrick Mulligan merasa depresi berat karena dia telah meninggalkan keluarganya demi menjaga keselamatan mereka. Toxin menyadari perasaan dan penderitaan yang dirasakan inangnya sejak mereka berdua menyatu.

Akhirnya, Toxin kembali ke takdirnya sebagai seorang pahlawan. Toxin adalah satu-satunya simbiote yang menjalani kehidupannya sebagai superhero, sebab kebanyakan simbiote merupakan villain, kecuali Venom yang merupakan antihero.

4. Mewarisi kekuatan orangtuanya dengan peningkatan yang luar biasa

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?Toxin mendapat julukan Son of Carnage di salah satu seri komiknya. (dok. Marvel Comics/Toxin)

Sebagai keturunan yang ke-1.000 dari Venom dan Carnage, Toxin memiliki semua kemampuan dari kedua orangtuanya. Namun, kemampuan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dari segi kekuatan, kecepatan, stamina, kelincahan, dan refleks dibandingkan orang tuanya. Bahkan, Toxin mampu bertahan dari api dan suara keras lebih lama daripada Carnage.

Kelebihan Toxin dengan Venom dan Carnage adalah kemampuannya bertahan dari Spider-Sense milik Spider-Man. Kemampuan ini muncul dikarenakan Venom pernah menyatu dengan sang manusia laba-laba pada awal debutnya.

Selain itu, Toxin memiliki gigitan yang beracun dan mampu melacak lawan hanya dengan mencium baunya. Bayangkan bagaimana jika Toxin merupakan villain? Mungkin kerja sama Spider-Man, Venom, dan Carnage belum mampu menghentikan Toxin.

Baca Juga: Sinopsis Film Venom: The Last Dance dan Jadwal Tayangnya

5. Toxin telah di-tease sejak kemunculan pertama Venom 3

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?penampilan judul film Venom 3 (dok. Sony Pictures/Venom: The Last Dance)

Sebenarnya, kemunculan Toxin sudah di-tease sejak peredaran logo judul dari Venom: The Last Dance, yang sebelumnya diberi judul Venom 3. Pada saat presentasi oleh Sony Pictures di Consumer Electronics Show 2024, Venom 3 merupakan salah satu proyek yang diumumkan. Kita bisa melihat angka 3 di belakang tulisan Venom yang berwarna merah tebal layaknya darah. Format tersebut juga digunakan pada tulisan The Last Dance.

Para penggemar berteori bahwa Sony Pictures telah memberikan tanda kepada para penggemar bahwa mereka akan menampilkan Toxin dalam Venom: The Last Dance. Teori ini diperkuat mengenai nasib Patrick Mulligan yang diperankan Steven Graham belum mati dalamVenom: Let There Be Carnage (2021).

6. Origin story Toxin mungkin akan berbeda

Simbiote Baru di Venom: The Last Dance, Toxin Kawan atau Lawan?penampilan Steven Graham sebagai Patrick Mulligan (dok. Sony Pictures/Venom: The Last Dance)

Kekalahan Carnage di Venom: Let There Be Carnage merupakan tanda bahwa Toxin di SSU akan memiliki origin story sedikit berbeda dengan Marvel Comics. Kita dapat melihat Patrick Mulligan di trailer Venom: The Last Dance yang dikurung dalam sebuah sel yang mirip di dalam Venom (2018). Di film tersebut, sel itu digunakan untuk uji coba penyatuan manusia dengan para simbiote.

Plot yang mungkin bisa dihadirkan adalah Toxin dan Venom akan bekerja sama menghadapi musuh alami mereka, yaitu Xenophage. Di Marvel Comics, Xenophage merupakan monster haus darah yang suka memangsa otak para inang simbiote.

Jika plot tersebut yang terjadi di Venom: The Last Dance, maka Venom dan Toxin akan bekerja sama untuk menghadapi predator mereka. Kedatangan simbiote dari planet Klyntar masih menjadi misteri apakah itu merupakan ancaman atau bantuan bagi Venom untuk menghadapi Xenophage.

Waralaba Venom menjadi satu-satunya film SSU yang paling menguntungkan. Venom sukses meraup pendapatan 855 juta dolar Amerika Serikat (Rp14 triliun) dan Venom: Let There Be Carnage mengalami sedikit penurunan pendapatan menjadi 506 juta dolar Amerika Serikat (Rp8,3 triliun). Semoga Venom: The Last Dance mampu menutup trilogi sang antihero ikonik Marvel dengan manis. Kita tunggu penayangannya pada 25 Oktober 2024, ya!

Baca Juga: 7 OOTD Pemain Film Venom: The Last Dance, Gayanya Simpel nan Berkelas

Binnar Kurnia Ramadhan Photo Verified Writer Binnar Kurnia Ramadhan

Hobi nonton dan maraton film. Basketball and football is my favorite sport

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya