Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?

Bukan Deku yang jadi pahlawan nomor satu!

Artikel ini berisi spoiler manga My Hero Academia.

My Hero Academia bisa dibilang sebagai salah satu anime shounen terbaik di era sekarang. Serial karya Kohei Horikoshi ini pertama kali dirilis pada 2014 dan mulai mendapatkan adaptasi anime pada 2016 oleh studio Bones. Setelah berjalan selama 10 tahun, manga My Hero Academia akhirnya berakhir di bab 430.

Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan memberikan penjelasan tentang ending My Hero Academia. Tanpa berlama-lama lagi, yuk, simak ulasannya!

1. Seri mengalami time skip selama 8 tahun

Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?SMA Yuei (dok. Bones/My Hero Academia)

Dalam anime, pertarungan antara pahlawan dengan Liga Penjahat masih berlangsung. Namun, di manga, pertarungan tersebut sudah berakhir. Pertarungan berhasil dimenangkan oleh pahlawan dan anak-anak kelas 1-A akhirnya naik ke kelas 2.

Namun, di akhir seri, seri mengalami time skip selama 8 tahun. Seri memperlihatkan bagaimana kehidupan Deku dan teman-temannya setelah 8 tahun berlalu. Pada titik ini, Deku dan teman-temannya sudah berusia 25 tahun.

Keadaan dunia juga sangat berubah setelah 8 tahun berlalu. Sejak pertempuran besar antara pahlawan melawan Liga Penjahat, angka kejahatan terus menurun secara signifikan. Bisa dibilang, keadaan dunia di akhir seri sudah jauh lebih aman dari sebelumnya.

2. Bukan Deku yang menjadi pahlawan nomor satu

Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?Katsuki Bakugo (dok. Bones/My Hero Academia)

Sejak awal seri, kita mungkin sudah sering mendengar Deku mengatakan bahwa ini adalah cerita tentang bagaimana dirinya menjadi pahlawan terhebat. Deku tidak pernah mengatakan bahwa dirinya akan menjadi pahlawan nomor satu. Hal ini sudah menjadi petunjuk bahwa menjadi pahlawan terhebat tidak harus menjadi pahlawan nomor satu.

Meski begitu, tetap saja, kita selalu berharap bahwa Deku akan menjadi penerus All Might sebagai Simbol Perdamaian sekaligus pahlawan nomor satu. Sayangnya, Horikoshi memberikan akhir yang di luar ekspektasi para penggemar. Di akhir seri, Deku tidak menjadi pahlawan nomor satu.

Orang yang menjadi pahlawan nomor satu justru adalah Bakugo, alias Dynamight. Meski begitu, nama Deku tetap diukir dalam sejarah. Berkat perjuangannya dalam mengalahkan Shigaraki dan All For One, Deku tetap dikenal sebagai salah satu pahlawan terhebat yang pernah ada.

Baca Juga: 7 Karya Bertema Deku dari My Hero Academia, Buatan Tangan Semua

3. Deku kehilangan One For All

Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?Deku menggunakan One For All. (dok. Crunchyroll/My Hero Academia)

Hal tidak terduga lainnya adalah fakta bahwa Deku kehilangan One For All di akhir seri. Pada 8 tahun kemudian, Deku tidak menjadi pahlawan, karena dirinya kehilangan kekuatannya. Dengan begitu, Deku kembali menjadi seorang Quirkless.

Deku kehilangan One For All adalah dampak dari pertarungannya dengan Shigaraki dan All For One. Kejadiannya hampir mirip dengan bagaimana All Might kehilangan One For All dalam pertarungannya dengan All For One. Pada pertarungan terakhir, Shigaraki sama sekali tidak terkalahkan.

Itu sebabnya Deku memiliki ide untuk menghancurkan Shigaraki dari dalam. Untuk melakukan hal tersebut, Deku harus mentransfer One For All kepada Shigaraki. Dengan begitu, Shigaraki dipaksa untuk melihat masa lalunya sendiri.

Sementara itu, Deku hanya memiliki sisa bara api One For All dalam tubuhnya. Deku kemudian menggunakan sisa One For All yang ia miliki untuk mengalahkan All For One. Sementara bara api tersebut masih menyala setelah perang berakhir, bara api One For All semakin meredup seiring berjalannya waktu. Hingga akhirnya, bara api tersebut padam dan Deku kembali menjadi seorang Quirkless.

4. Deku menjadi guru di Yuei

Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?Deku berpikir. (dok. Bones/My Hero Academia)

Karena Deku telah kembali menjadi Quirkless, Deku sudah tidak memiliki kekuatan untuk menjadi pahlawan. Meski begitu, setidaknya Deku membantu para pahlawan generasi baru dengan menjadi guru di Yuei. Pada masa ini, mantan wali kelasnya, Shota Aizawa, juga masih menjadi guru di Yuei.

Deku mungkin gagal mencapai impiannya untuk menjadi pahlawan nomor satu. Meski begitu, dengan mengalahkan Liga Penjahat, Deku merasa bahwa dirinya sudah mencapai impiannya. Oleh karena itu, Deku memilih untuk membantu generasi baru untuk mencapai impian mereka.

5. Deku kembali menjadi pahlawan

Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?Izuku Midoriya (dok. Bones/My Hero Academia)

Sebelumnya, penulis memang menyebutkan bahwa Deku tidak menjadi pahlawan dan malah menjadi guru di Yuei. Meski begitu, di akhir cerita, terungkap bahwa Deku pada akhirnya tetap menjadi pahlawan. Setelah kehilangan One For All, Deku kembali menjadi Quirkless.

Namun, Deku kemudian mendapatkan armor yang memberikannya kekuatan untuk bertarung. Armor ini dibiayai oleh teman-temannya, terutama Bakugo, untuk membantu Deku menjadi pahlawan. Berkat armor tersebut, Deku akhirnya menjadi pahlawan sekali lagi.

Ending My Hero Academia mungkin memang berada di luar ekspektasi para penggemar. Meski begitu, akhir dari cerita ini tetap memberikan kesan yang tidak terlupakan. Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang ending My Hero Academia ini?

Baca Juga: 5 Quirk My Hero Academia yang Membuat Penggunanya Menderita

Arya Nenggala Photo Verified Writer Arya Nenggala

https://www.youtube.com/@animelore666

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya