5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang Memuaskan

Di luar ekspektasi dan banyak plot hole!

Dibuat oleh Kohei Horikoshi, My Hero Academia telah menjadi salah satu anime shounen terbaik di era modern. Serial ini memiliki konsep yang sederhana, yaitu menceritakan pahlawan yang bertarung dengan penjahat. Meski begitu, Horikoshi berhasil mengubah konsep sederhana ini menjadi cerita yang menarik berkat pengembangan karakter, pembangunan dunia, dan cerita yang kompleks.

Setelah manganya berjalan selama 10 tahun, serial My Hero Academia akhirnya mencapai bab terakhir di bab 430. Sayangnya, banyak penggemar yang merasa kurang puas dan bahkan kecewa dengan ending My Hero Academia. Berikut adalah lima alasan kenapa ending My Hero Academia kurang memuaskan. Simak ulasan berikut.

1. Deku tidak menjadi pahlawan nomor satu

5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang MemuaskanIzuku Midoriya (dok. Bones/My Hero Academia)

Sejak seri dimulai, Deku selalu memberikan narasi bahwa ini adalah cerita bagaimana dirinya menjadi pahlawan terhebat. Dengan narasi tersebut, penggemar berpikir bahwa Deku telah menjadi pahlawan nomor satu. Sementara itu, seluruh cerita My Hero Academia adalah kilas balik tetang bagaimana Deku menjadi pahlawan yang hebat.

Namun, Horikoshi justru memberikan plot twist yang sangat tidak terduga di akhir seri. Pada akhir cerita, terungkap bahwa Deku tidak menjadi pahlawan nomor satu. Orang yang menjadi pahlawan nomor satu justru adalah rival Deku sendiri, yaitu Bakugo.

Hal ini tentunya sangat di luar ekspektasi para penggemar. Pasalnya, Deku selalu digadang-gadang akan menjadi penerus All Might sebagai Simbol Perdamaian selanjutnya. Terlebih, Deku juga merupakan pewaris One For All. Hal ini berbeda dengan kebanyakan serial shounen yang protagonisnya selalu menjadi yang terkuat di akhir seri.

2. Deku kehilangan One For All

5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang MemuaskanDeku menggunakan One For All. (dok. Crunchyroll/My Hero Academia)

Sebenarnya, hal ini menjadi salah satu alasan kenapa Deku tidak bisa menjadi pahlawan nomor satu. Deku kehilangan One For All pada pertarungan terakhir melawan Tomura Shigaraki. Demi menghancurkan Shigaraki dari dalam, Deku mentransfer One For All kepada Shigaraki.

Sementara hal tersebut berhasil mengalahkan sang penjahat, Deku harus kehilangan Quirk tersebut. Hal ini sangat disayangkan mengingat One For All adalah Quirk yang sangat berpengaruh. Kehadiran One For All telah membawa perdamaian terhadap dunia. Kalau saja Deku tidak kehilangan One For All, dirinya juga mungkin bisa menjadi pahlawan nomor satu.

Baca Juga: Penjelasan Ending My Hero Academia, Deku Kehilangan One For All?

3. Ayah Deku masih menjadi misteri hingga akhir seri

5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang MemuaskanInko dan Deku terkejut dengan kedatangan All Might. (dok. Studio Bones/My Hero Academia)

Biasanya, kebanyakan protagonis seri shounen tidak memiliki keluarga yang lengkap. Meski begitu, hal ini tidak berlaku bagi Deku. Diketahui bahwa Deku memiliki orangtua yang lengkap dan kedua orangtuanya masih hidup.

Sayangnya, ayah Deku, Hisashi Midoriya, tidak pernah ditampilkan dalam seri. Hal yang diketahui tentang Hisashi hanyalah bahwa dirinya memiliki Quirk berbasis api. Hisashi absen dalam seri karena dirinya bekerja di luar negeri.

Pada Comic-Con 2018 di San Diego, Horikoshi pernah mengatakan bahwa Hisashi akan muncul di masa depan. Namun, faktanya, Hisashi tidak pernah muncul bahkan hingga seri berakhir. Hal ini tentunya tidak masuk akal mengingat tidak mungkin Hisashi tidak khawatir dengan kondisi keluarganya selama kekacauan yang terjadi di Jepang.

4. Asal mula Quirk masih menjadi misteri

5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang MemuaskanLuminescent Baby (dok. Bones/My Hero Academia)

Asal mula Quirk selalu menjadi misteri terbesar dalam serial My Hero Academia. Sayangnya, asal mula Quirk sepertinya akan tetap menjadi pertanyaan yang tidak terjawab untuk selamanya. Pasalnya, hingga akhir seri, Horikoshi tidak pernah mengungkapkan bagaimana Quirk bisa ada.

Diketahui bahwa Quirk pertama kali dimiliki oleh seorang bayi yang lahir di China. Namun, pada kilas balik All For One, seri mengungkapkan bahwa sudah ada banyak pemilik Quirk bahkan sebelum bayi tersebut lahir. Alih-alih menjawab pertanyaan, kilas balik All For One malah semakin membuat misteri asal-usul Quirk menjadi semakin rumit.

5. Bagaimana hubungan Deku dengan Ochaco?

5 Alasan Kenapa Ending My Hero Academia Kurang MemuaskanOchaco Uraraka (dok. Bones/My Hero Academia)

Biasanya, protagonis serial shounen akan menikah dengan orang terdekat mereka di akhir seri. Sayangnya, hal ini tidak berlaku dalam seri My Hero Academia. Hingga seri berakhir, kita tidak pernah mengetahui bagaimana urusan asmara sang protagonis.

Sejak Deku memasuki Yuei, Ochaco adalah orang yang paling dekat dengan Deku. Banyak adegan yang memperlihatkan bahwa keduanya saling tertarik satu sama lain. Karena itu, wajar penggemar berekspektasi bahwa Deku akan menikah dengan Ochaco di akhir seri. Sayangnya, Horikoshi justru malah tidak mengungkapkan bagaimana hubungan antara Deku dan Ochaco di akhir seri.

Sangat wajar jika banyak penggemar yang merasa kurang puas dengan ending My Hero Academia. Selain karena berada di luar ekspektasi penggemar, akhir cerita seri ini juga memiliki banyak pertanyaan yang masih belum terjawab. Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang ending My Hero Academia?

Baca Juga: 7 Meme Deku dari My Hero Academia, Capek Banget!

Arya Nenggala Photo Verified Writer Arya Nenggala

https://www.youtube.com/@animelore666

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya